TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Alami Jerawat Hormonal? Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tenang saja, jerawat hormonal bisa diatasi dengan beberapa cara berikut ini

Pexels/Andrea Piacquadio

Munculnya jerawat menjadi hal yang wajar bagi para remaja maupun orang dewasa. Bagi remaja sendiri, kerap kali timbul jerawat yang lebih banyak. Hal ini bisa disebabkan karena adanya jerawat hormonal yang terjadi akibat perubahan pada hormon. 

Namun ternyata, tidak hanya anak remaja saja yang bisa memiliki jerawat hormonal. Walaupun disebabkan karena fluktuasi hormon selama pubertas, jerawat hormonal ini bisa mempengaruhi  orang dewasa dari segala usia. Hal ini sangat umum terjadi dan terutama bagi perempuan. 

Dari hasil riset, perempuan yang memiliki jerawat terdapat sekitar 50% di kalangan perempuan berusia 20-29 tahun dan sekitar 25% di kalangan usia 40-49 tahun.

Menurut penelitian, pada umumnya hormon bukanlah faktor yang menyebabkan adanya jerawat pada orang dewasa. Namun, ketidakseimbangan hormonlah yang menyebabkan adanya jerawat pada orang dewasa terjadi dengan kondisi medis yang mendasarinya.

Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan jerawat hormonal muncul lho. Termasuk juga menstruasi dan menopause. 

Lalu bagaimana jika memiliki jerawat hormonal? Tenang saja, ada beberapa cara untuk mengatasinya. 

Yuk, langsung saja simak beberapa rangkuman yang telah Pomama.com rangkum mengenai penyebab dan cara pencegahan dari jerawat hormonal. 

Baca sampai habis ya!

1. Seperti inilah jerawat hormonal pada wajah seseorang

Pexels/Anna Nekrashevich

Jerawat hormonal muncul akibat adanya fluktuasi hormon pada seseorang. Saat pubertas, jerawat hormonal sering muncul di T-zone yakni dahi, hidung, dan dagu. Area tersebut menjadi area yang sensitif dan kerap kali muncul jerawat ketika seseorang sedang pubertas.

Jerawat dewasa hormonal biasanya terdapat di bagian wajah seperti bagian pipi hingga batasan garis rahang.

Tidak hanya itu, jerawat hormonal juga bisa berupa komedo, whiteheads, dan jerawat kecil yang muncul di kepala. 

2. Ini dia beberapa penyebab yang bisa menyebabkan jerawat hormonal

Pexels/Sora Shimazaki

Jerawat hormonal dapat disebabkan oleh masuknya hormon dari:

  • menstruasi
  • sindrom ovarium polikistik
  • menopause
  • peningkatan kadar androgen

Secara khusus, fluktuasi hormon ini dapat memperburuk masalah jerawat dengan meningkatkan:

  • peradangan kulit secara keseluruhan
  • produksi minyak (sebum)di pori-pori
  • tersumbatnya sel-sel kulit di folikel rambut
  • produksi bakteri penyebab jerawat yang disebut Propionibacterium acnes

3. Jerawat menopause merupakan bentuk dari jerawat hormonal

Pexels/Anna Nekrashevich

Beberapa perempuan berusia 40-50an mengalami jerawat menopause yang kemungkinan disebabkan adanya penurunan secara alami pada hormon reproduksi.

Selama mengalami menopause, beberapa perempuan juga muncul jerawat yang kemungkinan disebabkan karena penurunan kadar estrogen atau peningkatan hormon androgen seperti testosteron. Jerawat menopause juga bisa disebabkan karena adanya hormonal yang tidak stabil.

4. Tenang saja, ini dia cara perawatan alami untuk mengatasi jerawat hormonal

Pexels/PhotoMIX Company

Ada baiknya melakukan pengobatan dengan obat-obatan dari bahan alami yakni nabati untuk membersihkan jerawat hormonal ringan. 

Pilihan terbaik dengan melakukan perawatan alami biasanya terbebas dari efek samping yang ada. Namun, tentu hal ini tidak seefektif dari obat kimia pada umumnya. Beberapa obat alami berikut ini bisa menjadi pilihan untuk mengatasi jerawat hormonal:

  • Minyak pohon teh

Minyak pohon teh bekerja dengan mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan jerawat. 

Seperti studi Trusted Source yang menemukan bahwa 5 persen minyak pohon teh topikal meredakan gejala pada peserta dengan jerawat ringan hingga sedang.

Minyak pohon teh tersedia di banyak produk perawatan kulit, seperti pembersih dan toner. Bisa juga menggunakan minyak esensial pohon teh sebagai perawatan spot.

Tentu, harus selalu mengencerkan minyak esensial pohon teh dengan minyak pembawa sebelum digunakan. Minyak pembawa populer termasuk kelapa, jojoba, dan zaitun. Aturan umumnya adalah menambahkan sekitar 12 tetes minyak pembawa ke setiap satu hingga dua tetes minyak esensial.

Penting juga untuk melakukan tes tempel kulit sebelum menggunakan minyak esensial tea tree yang diencerkan. Untuk melakukan ini, oleskan minyak encer ke bagian dalam lengan bawah. Jika tidak mengalami iritasi atau peradangan dalam waktu 24 jam, tandanya aman untuk diterapkan di area lainnya.

  • Alpha hydroxy acid

Alpha hydroxy acids (AHAs) adalah asam tanaman yang sebagian besar berasal dari buah jeruk. AHA dapat membantu menghilangkan kelebihan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori. 

Sebagai bonus, AHA dapat membantu meminimalkan munculnya bekas jerawat. AHA dapat ditemukan di banyak masker dan krim. 

Seperti halnya retinoid, AHA dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Anda harus selalu memakai tabir surya saat menggunakan produk dengan AHA.

  • Teh hijau 

Teh hijau dikenal untuk mengurangi peradangan dalam tubuh. 

Untuk pendekatan yang lebih holistik, pertimbangkan untuk minum beberapa cangkir per hari selain mempraktikkan rejimen perawatan kulit topikal. 

Lotion dan gel yang mengandung setidaknya 2 persen ekstrak teh hijau juga bermanfaat untuk mengobati jerawat hormonal.

5. Beberapa obat ini juga cocok untuk mengatasi jerawat hormonal

Pexels/JESHOOTS.com

Obat oral dapat bekerja dari dalam ke luar untuk menyeimbangkan hormon dan membersihkan kulit seperti:

  • Kontrasepsi oral 

Kontrasepsi oral yang khusus digunakan untuk pengobatan jerawat mengandung etinil estradiol ditambah salah satu dari berikut ini:

  • Drospirenone
  • Norgestimate
  • Norethindrone

Bahan-bahan ini menargetkan hormon yang dapat berkontribusi pada jerawat. Ini bisa sangat membantu selama puncak hormon, seperti selama ovulasi.

Namun, bagi yang memiliki riwayat pembekuan darah, tekanan darah tinggi, atau kanker payudara tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi kontrasepsi oral ini. Tidak hanya itu, bagi perokok juga tidak diperbolehkan ya.

  • Obat anti-androgen

Obat anti-androgen bekerja untuk menurunkan hormon androgen. Baik pria maupun wanita memiliki kadar hormon ini secara alami. 

Terlalu banyak androgen dapat berkontribusi pada masalah jerawat dengan mengganggu folikel rambut yang mengatur sel-sel kulit dan meningkatkan produksi minyak.

Meskipun spironolactone (Aldactone) digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan memiliki efek anti-androgen. 

Dengan kata lain, itu dapat mencegah tubuh untuk memproduksi lebih banyak androgen dan membuat kadar hormon lebih stabil.

  • Retinoid

Jika mengalami jerawat hormonal ringan, dapat menggunakan retinoid topikal. Retinoid sendiri berasal dari vitamin A.

Banyak krim, gel, dan losion retinoid tersedia di pasaran. Tetapi bisa juga untuk menemui dokter jika ingin formulasi resep. Produk yang diresepkan seringkali merupakan cara paling efektif untuk menjaga kulit agar tetap bersih.

Jika menambahkan retinoid topikal ke rejimen, penting untuk menggunakan sunscreen setiap hari. Hal ini dikarenakan retinoid dapat meningkatkan risiko terbakar sinar matahari.

6. Lakukan beberapa langkah yang tepat agar tercegah dari jerawat hormonal

Pexels/Olya Kobruseva

Beberapa makanan dapat membantu mencegah jerawat terutama makanan yang melawan peradangan.

Makanan nabati yang tinggi antioksidan dapat membantu mengurangi peradangan dan membuat kulit lebih bersih. 

Ternyata, asam lemak omega-3 juga dapat mengurangi peradangan kulit.

Batasilah beberapa asupan berikut ini untuk mencegah adanya jerawat hormonal:

  • gula
  • produk susu
  • karbohidrat olahan, seperti roti putih dan pasta
  • daging merah

Selain melakukan diet, bisa juga menghindarinya dengan menjaga kebersihan wajah secara rutin. 

Ikuti beberapa langkah berikut ini:

  • Mencuci muka di pagi hari dan lagi di malam hari.
  • Oleskan tidak lebih dari ukuran kacang polong dari produk jerawat apa pun. Menerapkan terlalu banyak dapat mengeringkan kulit dan meningkatkan iritasi.
  • Pakailah sunscreen setiap hari baik ketika keluar atau di rumah saja.
  • Gunakan hanya produk noncomedogenic untuk mengurangi risiko pori-pori tersumbat.

Nah, itu dia rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai penyebab dan cara mengatasi jerawat hormonal. 

Semoga dengan cara berikut ini bisa membantu meredakan jerawat hormonal yang ada ya!

Alangkah lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa mengetahui langkah lebih lanjut yang tepat.

Baca juga:

The Latest