TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

4 Fakta Vonis Mati Herry Wirawan, Pemerkosa 13 Santri

Sidang banding pelaku pemerkosa 13 santri Herry Wirawan, hakim menetapkan vonis hukuman mati

Freepik/jcomp

Nama Herry Wirawan menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Bukan karena prestasi, Herry Wirawan dikenal sebagai pemerkosa 13 santriwati. Pemilik pondok pesantren itu melakukan tindakan asusila kepada santrinya sendiri.

Kasus Herry yang terungkap pada 2021 lalu mendapat kecaman keras dari publik. Pasca terungkap, seluruh masyarakat mengawal kasus Herry. Bahkan, publik mengharapkan hukuman terberat bagi perbuatan Herry.

Tampaknya, keinginan publik bisa terwujud. Hasil sidang terbaru pada 4 April 2022 menetapkan bahwa Herry Wirawan secara resmi divonis hukuman mati oleh majelis hakim di Pengadilan Tinggi Bandung.

Berikut Popmama.com telah merangkum perjalanan kasus pemerkosa santriwati Herry Wirawan. Mulai dari kronologi kasus hingga jalannya persidangan, simak deretan faktanya secara lebih detail.

1. Herry sebelumnya menerima vonis hukuman seumur hidup

Freepik/Jakkapan21

Herry sudah diselidiki sejak pertengahan 2021 lalu dan sudah mendekam di penjara tak lama setelahnya. Mulanya, Herry dijatuhi vonis hukuman seumur hidup pada sidang yang berlangsung pada 15 Februari lalu.

Jaksa penuntut  umum (JPU) mengajukan banding kepada hakim terkait vonis yang dijatuhkan kepada Herry. Diketahui, Jaksa menuntut agar hukuman Herry diperberat yaitu menjadi hukuman mati atau kebiri.

2. Alasan hakim vonis mati Herry Wirawan di sidang banding

Freepik/gesrey

Pada sidang banding yang berlangsung di Pengadilan Tinggi Bandung, majelis hakim menerima tuntutan yang dilayangkan oleh JPU Kejati Jabar. Herry akhirnya divonis hukuman mati.

Keputusan tersebut didasari oleh beratnya kejahatan yang dilakukan oleh Herry. Selain itu, vonis sebelumnya dinilai belum setimpal dan belum cukup memberikan efek jera bagi Herry maupun menjadi contoh bagi masyarakat.

3. Harta kekayaan atau aset Herry Wirawan disita

Pexels/cottonbro

Pasca menerima vonis, majelis hakim juga akan menyita harta kekayaan dan aset yang dimiliki Herry. Aset tersebut diantaranya tanah dan bangunan Yayasan Yatim Piatu Manarul Huda, Pondok Pesantren Tahfidz Madani, Boarding School Yayasan Manarul Huda.

Setelah disita, aset Herry akan dilelang oleh pemerintah. Dana yang terkumpul dari lelang aset Herry akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk biaya hidup dan pendidikan korban dan anak-anak korban Herry.

4. Nasib 9 anak dari para korban Herry

Pixabay/Geralt

Diketahui, dari 13 santriwati yang diperkosa, Herry bahkan memiliki 9 orang anak. Bahkan, beberapa diantaranya ada yang baru saja melahirkan ketika kasus Herry terungkap ke publik di pertengahan 2021 lalu.

Pada sidang banding yang memvonis mati Herry, majelis hakim juga memerintahkan agar anak-anak korban Herry dirawat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan akan dikembalikan bila orang tuanya telah siap merawat.

Itulah perjalanan kasus pemerkosa 13 santriwati oleh pemilik pondok pesantren (ponpes) Herry Wirawan. Meski Herry telah mendapatkan hukuman yang berat, tetapi luka yang dirasakan korban tentu sangatlah dalam dan sulit sembuh ya, Ma.

Baca juga:

The Latest