TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Amalan 10 Muharram yang Bisa Dilakukan Perempuan Haid

10 Muharram sangat dimuliakan karena berkaitan dengan kisah para Nabi terdahulu

Pexels/Rodnae Productions

Mengingat saat ini sudah memasuki bulan Muharram, tentu Mama yang sedang haid tak ingin ketinggalan bukan mengejar pahala dan rahmat-Nya, di bulan yang diagungkan ini. Apalagi tepat di 10 Muharram, Nabi Muhammad SAW menganjurkan kepada kita untuk melaksanakan salah satu ibadah, yakni puasa Asyura. 

Namun Mama jangan khawatir sebab ternyata masih ada lho, ibadah yang bisa Mama lakukan selama haid. Jadi Mama masih bisa mengejar dan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya di awal Muharram yang mulia ini. 

Lantas, apa saja ya ibadah saat 10 Muharram yang bisa dilakukan perempuan yang sedang menstruasi? Berikut telah Popmama.com rangkum untuk Mama. Simak sampai tuntas, ya!

1. Menjauhi larangan dan melaksanakan perintah-Nya

Pexels/Gabby K

Mengingat bulan Muharram termasuk ke dalam bulan yang diagungkan Allah, maka sudah sepatutnya kita sebagai umat melaksanakan ibadah-ibadah dibandingkan melakukan dosa. 

Hal ini sebagaimana yang tertulis dalam surah Al Ma'idah ayat 2 yang berbunyi: 

... يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar (kesucian) Allah, jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram ..."

Kemudian, dalam surat At-Taubah ayat 36 juga Allah menyampaikan kepada manusia untuk jangan menganiaya diri sendiri di bulan haram- termasuk Muharram di dalamnya. 

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa"

2. Perbanyak doa

Pexels/Thirdman

Berdoa bukanlah suatu ibadah yang hanya bisa dilakukan untuk muslimah yang suci dari hadas besar. Sebab, doa adalah bentuk komunikasi kita kepada Allah SWT secara langsung. 

Bahkan, Allah SWT sendiri telah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya, sebagaimana dalam Al-Qur'an surat Ghafir yang berbunyi:

“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS. Ghafir: 60)

Jadi bisa dipahami ya Ma, jika berdoa bukanlah suatu ibadah yang masuk ke dalam amalan yang dilarang di bulan Muharram bagi perempuan yang sedang haid. Sehingga Mama bisa berdoa dan meminta kepada Allah SWT untuk diberikan rahmat-Nya di tahun ini. 

3. Menyediakan buka puasa dan sahur

Pexels/PNW Production

Ada dua puasa yang disunahkan di bulan Muharram yakni Tasu'a dan Asyura. Jadi, bagi Mama yang tidak menjalankan ibadah tersebut, Mama bisa menggantikannya dengan memberi makan orang yang sahur dan berbuka. 

Dikutip dari laman NU, adapun keutamaan yang didapat Mama apabila memberi makan berbuka puasa, salah satunya adalah mendapat pahala seperti orang yang berpuasa. 

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa memberi makan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa maka ia mendapat seperti pahala orang-orang yang puasa tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun"

4. Beristighfar

Pexels/Tayeb MEZAHDIA

Mengucap istighfar merupakan bentuk permohonan ampunan kepada Allah SWT. Bahkan, Rasulullah SAW yang sudah dijamin masuk surganya-Nya Allah SWT selalu mengamalkan istighfar dalam hidupnya. 

Beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)

5. Perbanyak intropeksi diri

Freepik/nongsurachai

Setelah memasuki pergantian tahun baru Hijriah, maka ada baiknya kita para muslimah melakukan intropeksi diri atau bermuhasabah diri. 

Kita bisa mengingat hal-hal dan kesalahan apa saja yang pernah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya untuk menjadi pembelajaran di tahun baru yang saat ini kita jalani, sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al Hasyr ayat 18:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

6. Bertaubat

Pexels

Taubat diartikan sebagai kembali pada ketaatan setelah melakukan banyak perbuatan dosa atau maksiat. 

Seorang Muslim yang bertaubat artinya ia sudah menyesali perbuatan dosanya dan mau meninggalkan perbuatan itu serta memperbaiki tingkah laku

Umat Muslim yang bertaubat mendapat banyak keutamaan dari Allah SWT salah satunya mendapat pengampunan dari ALLAH SWT sebagaimana yang difirmankan dalam surat An Nur ayat 10:

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ حَكِيمٌ

Artinya: "Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Allah kepada kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha bijaksana."

7. Meluaskan belanja kepada keluarga

Freepik/Freepik

Sebagaimana dalam hadist yang dikutip dari NU Online, melapangkan nafkah belanja kepada istri, anak, dan keluarga sangat dianjurkan oleh Nabi SAW. 

Adapun hal ini dianjurkan pada hari kesepuluh Muharram sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam: 

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ (رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ وَغَيْرُهُمَا)   

Artinya: Barang siapa melapangkan nafkah belanja kepada keluarganya (istri, anak dan orang-orang yang ia tanggung nafkahnya) pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkan rezeki baginya sepanjang tahun. (HR Ath- Thabarani, Al-Baihaqi dan lainnya).   

7. Melakukan sedekah pada anak yatim

Pixabay/Pexels


Terakhir, Untuk Mama yang sedang berhalangan dan tidak bisa mengamalkan ibadah lainnya seperti puasa dan membaca Al-quran bisa berbagi sedekah dengan anak yatim. 

Untuk Mama ketahui, bulan Muharram sendiri dijuluki sebagai bulan anak yatim. Bahkan, di 10 Muharram dikhususkan sebagai lebaran anak yatim. Hal ini lantaran pada hari Asyura banyak orang memberikan perhatian dan santunan kepada anak mereka yang tak lagi memiliki orang tua lengkap. 

Maka dari itu, Mama dan keluarga bisa menjadikan hari ini sebagai lumbung pahala di tahun yang berkah ini. Jadi, jangan khawatir dan terus kejar pahala dari-Nya ya, Ma. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest