TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Heboh Oralit Jadi Doping saat Puasa Ramadan, Ini Kata Kemenkes!

Oralit dipercaya bisa mencegah dehidrasi, tetapi jika berlebihan efeknya bisa bahaya

Freepik

Berpuasa di bulan Ramadan menjadi salah satu kewajiban yang dilakukan orang Islam. Oleh karenanya, selama 30 hari setiap muslim berlomba-lomba untuk menyelesaikan puasa Ramadan dengan baik.

Namun, bukan berarti menghalalkan segala cara agar puasa bisa terpenuhi. Apalagi sampai mengabaikan kesehatan ya. Baru-baru ini viral oralit yang digunakan beberapa orang untuk menjadi doping saat puasa.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, buka suara soal isu oralit ini. Dikutip dari IDN Times, Nadia menegaskan informasi tersebut salah karena oralit tidak bisa digunakan untuk menahan haus dan dehidrasi saat puasa.

Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai oralit jadi doping saat puasa Ramadan selengkapnya.

1. Isu oralit menjadi doping puasa berawal dari media sosial

Pexels/Magnus Mueller

Isu oralit menjadi doping saat puasa beredar melalui media sosial. Netizen dengan akun @PemudaGabut sempat membuat utas di Twitter pada Selasa 21 Maret 2023 mengenai hal ini.

Pengakuannya itu biasa minum oralit setiap sahur sebagai pengganti cairan tubuh membuatnya tidak haus dan atau lemas seharian saat berpuasa.

Cuitan itu dibalas oleh beberapa orang, bahkan ada yang menanggapi dengan mengetag beberapa aku dokter. Tak lama, langsung menuai pro-kontra. Akibatnya banyak orang panic buying membeli obat untuk mengatasi dehidrasi itu.

2. Kemenkes menegaskan jangan meminum oralit berlebihan

tokopedia.com

Oralit dikenal sebagai obat yang digunakan untuk mengatasi dehidrasi akibat diare atau muntah. Oleh karenanya saat muncul isu oralit sebagai doping puasa, Nadia mengingatkan beberapa hal.

Ia mengingatkan kalau oralit diminum berlebihan atau tanpa aturan makan akan mengganggu kinerja organ lainnya. Alasannya karena cairan oralit mengandung natrium, klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat, dan glukosa anhidrat.

Lebih lanjut, dehidrasi saat puasa tidak sama dengan dehidrasi akibat diare berat atau hilangnya cairan pada olahragawan. Sehingga mengonsumsi oralit untuk mencegah dehidrasi tidak benar.

3. Efek oralit diminum berlebihan, bisa mengganggu gerakan usus

Freepik/KamranAydinov

Seperti dikutip dari IDN Times, dalam pernyataannya itu Nadia menjelaskan kalau efek oralit bisa cukup mengganggu. Efek sampingnya bisa menyebabkan perut kembung karena terganggu gerakan usus, kelebihan natrium juga akan mengganggu fungsi organ, atau sistem lainnya.

Pada dasarnya agar tidak dehidrasi saat puasa, minum ari putih dan makan makanan bergizi saja sudah cukup. Jika tidak ada kondisi khusus orang dewasa tidak perlu minum oralit untuk mencegah dehidrasi.

4. Penjelasan dari Kominfo soal oralit untuk mencegah dehidrasi puasa

Freepik/Sewcream

Kementerian Komunikasi dan Informatik (Kominfo) dalam keterangan tanggal 25 Maret 2023 perihal kehebohan itu. Dalam rilisnya Kominfo menjelaskan menyebutkan informasi yang mengklaim bahwa mengonsumsi oralit ketika sahur dapat mencegah dehidrasi selama puasa dan membuat badan tetap segar.

Menurut Kominfo, faktanya, klaim oralit mampu mencegah dehidrasi saat berpuasa adalah tidak tepat. Dilansir dari Kompas TV, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH menjelaskan bahwa oralit tidak diperuntukkan mencegah dehidrasi selama menjalankan puasa.

Ia menerangkan, oralit berfungsi untuk memulihkan orang yang dehidrasi akibat diare, bukan mencegah kondisi kekurangan cairan di dalam tubuh.

Itulah tadi berita mengenai oralit jadi doping saat puasa dan pendapat Kemenkes. Semoga menjadi informasi tambahan yang berguna, selamat berpuasa ya!

Baca juga:

The Latest