TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kabar Baik! Arab Saudi Umumkan Penyelenggaraan Haji 2022

Menag Yaqut pastikan ada pemberangkatan Haji 2022

Dok. Kemenag

Imbas pandemi Covid-19, beberapa negara memberlakukan pembatasan serta pengetatan bagi warga negara lain yang berkunjung, tak terkecuali Arab Saudi.

Beberapa waktu lalu, Arab Saudi mencabut beberapa aturan karantina, tes PCR dan menggunakan masker.

Tentu ini menjadi angin segar, apalagi Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sedang berada di Arab Saudi untuk bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah.

Bagaimana hasil dari pertemuan tersebut? Apakah Indonesia bisa melaksanakan haji tahun 2022 ini? Berkut Popmama.com rangkum beberapa faktanya dilansir dari berbagai sumber. 

1. Kunjungan Menag agar mendapatkan informasi mengenai haji

Pexels/Mohammed Zayed

Menag yang sedang berada di Arab Saudi bukan tanpa alasan, pertemuan tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi bahwa Arab Saudi akan menyelenggarakan ibadah haji di tahun 2022.

"Saya kemarin bertemu Menteri Haji dan Umrah Saudi, saya mendapat penjelasan bahwa akan ada pemberangkatan jemaah haji tahun ini dari luar Saudi," ujar Yaqut.

2. Berharap Indonesia mendapat kuota untuk haji

Unsplash/Adli Wahid

Menurut Yaqut, pertemuan tersebut juga turut membahas mengenai kuota haji. Dia berharap, Indonesia juga mendapat kuota dari Arab Saudi untuk bisa memberangkatkan jemaah calon haji.

"Saya sampaikan bahwa mungkin kuota haji tahun ini belum normal karena pandemi, namun saya berharap Indonesia dapat alokasi ideal," kata Yaqut.

3. Kemenag sebut ongkos haji lebih murah asal pandemi Covid-19 membaik

IDN Times/Shemi

Kemenag mengatakan ongkos haji 2022 bisa jauh lebih murah untuk jemaah Indonesia asalkan situasi pandemk Covid-19 membaik.

Sebelumnya, Kemenag mengusulkan anggaran biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun ini sebesar Rp45 juta, atau naik Rp10 juta.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, mengatakan usulan Bipih 2022 bisa saja di bawah Rp45 juta. Namun, hal itu bisa tercapai jika situasi pandemi Covid-19 membaik, baik situasi di dalam maupun secara global.

4. Alasan biaya membengkak

Pxhere/ Mohamad Trilaksono

Hilman menjelaskan Bipih 2022 membengkak hingga Rp45 juta, karena jemaah harus membayar biaya lebih untuk menunjang protokol kesehatan. Perlu diketahui bahwa Bipih 2022 jauh lebih besar dibandingkan 2019, yakni Rp35,2 juta.

Usulan Bipih 2022 itu meliputi biaya penerbangan, biaya hidup di Makkah dan Madinah, serta biaya penunjang protokol kesehatan berupa pemeriksaan swab test PCR dan karantina.

“Ada yang mengalami kenaikan itu terkait dengan konsumsi saat karantina, serta transportasi, layanan tenda dan AC di Arafah, dan biaya untuk protokol kesehatan yang cukup besar,” tutup Hilman.

Itu tadi beberapa informasi mengenai kunjungan Menag ke Arab Saudi. Hal tersebut dilakukan demi kepastian diselenggarakannya ibadah haji tahun 2022 ini.

Baca juga:

The Latest