TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Matcha dan Teh Hijau

Keduanya sering dikira sama, ternyata punya banyak perbedaan

Pixabay

Matcha dan teh hijau (green tea) sangat populer di masyarakat. Setiap makanan kekinian mulai dari es krim, dessert bahkan cokelat pasti ada yang varian rasanya itu matcha maupun teh hijau.

Melansir dari Healthline, keduanya berasal dari jenis tanaman yang sama bernama Camellia sinensis. Meski berasal dari tanaman yang sama ternyata matcha dan teh hijau adalah dua hal yang berbeda.

Masih banyak orang yang menganggap keduanya sama. Padahal ada perbedaan antara matcha dan teh hijau yang belum banyak orang ketahui.

Penasaran seperti apa perbedaan matcha dan teh hijau? Ikuti terus ulasan yang sudah dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber berikut ini.

1. Budidaya dan pengolahan

Freepik

Matcha dan teh hijau (green tea) dibudidayakan dan diolah dengan cara berbeda. Sebanyak 80 persen teh hijau yang dijual di pasaran berasal dari Cina, sedangkan sebagian besar matcha dibudidayakan di negara Jepang.

Layaknya teh pada umumnya, teh hijau ditanam di bawah sinar matahari langsung. Lalu, proses pengeringannya menggunakan metode artisanal, yaitu pengeringan dengan matahari atau metode pengeringan dengan oven.

Sementara matcha, diproses melalui tahap yang panjang sebelum dibentuk menjadi bubuk dan bisa dinikmati. Daun tehnya ditanam di tempat yang teduh dan tidak terkena matahari langsung.

Semak tanaman ini harus dilindungi atau proses sterilisasi dari sinar matahari sekitar 20-30 hari sebelum dipanen supaya menjaga pigmen daunnya tetap sempurna. Setelah dipanen, batang dan urat dikeluarkan dari daun.

Lalu, daunnya ditumbuk sampai menjadi bubuk yang dikenal dengan nama matcha.

2. Warna

Unsplash/Matcha and CO

Jika diperhatikan dengan jeli, warna keduanya berbeda. Warna matcha cenderung lebih hijau cerah dan pekat karena mengandung banyak klorofil, sedangkan teh hijau berwarna hijau bening atau lebih jernih dari matcha.

Hal ini merupakan dampak dari proses sterilisasi sebelumnya. Klorofil pada matcha masih terjaga dengan baik.

Setelah panen matcha atau teh hijau, daun akan dikeringkan dengan cepat untuk meminimalkan oksidasi. Untuk matcha, batang dan vena dari daun akan dibuang dan digiling menjadi bubuk hijau terang yang halus.

Sementara bubuk teh hijau lebih kasar dibandingkan teh lainnya karena batang dan uratnya belum dibuang. Perbedaan lainnya adalah daun teh hijau digiling dengan bilah logam, bukan batu.

3. Rasa dan tekstur

Pixabay/dungthuyvunguyen

Tekstur juga merupakan salah satu faktor mencolok yang membedakan matcha dan teh hijau. Rasa teh hijau terbilang lebih lembut dibandingkan matcha.

Teh hijau terasa lebih segar dan harum layaknya teh pada umumnya. Teksturnya juga tidak jauh beda dengan teh lain pada umumnya, yakni seperti daun kering yang dihancurkan dan terasa berpasir.

Sementara untuk matcha, rasanya lebih padat. Teksturnya lebih creamy dan agak sedikit pahit di lidah.

Secara tradisional, banyak orang menggunakan pengocok bambu untuk membantu menghilangkan gumpalan bubuk pada matcha dan memberikan rasa yang konsisten. Meskipun warna matcha terlihat lebih lembut ternyata tak menandakan rasanya juga lembut.

4. Kandungan nutrisi

Freepik/zirconicusso

Mana yang lebih sehat, matcha atau teh hijau? Jawabannya adalah matcha. Ya, matcha lebih banyak mengandung antioksidan, kafein, polifenol. klorofik, dan L-Theanine sehingga matcha sangat bermanfaat untuk daya tahan tubuh, pembakaran lemak, stimulasi otak, dan mencegah kanker.

Bahkan penelitian menyebutkan, mengonsumsi secangkir matcha sama dengan meminum tiga gelas teh hijau. Hal ini dikarenakan proses pengolahan matcha yang lebih hati-hati untuk menjaga kandungan nutrisinya.

Teh hijau dan matcha sama-sama mengandung kafein tetapi karena budidayanya berbeda, maka kandungan kafeinnya juga berbeda. Secangkir teh hijau mengandung sekitar 28 mg kafein, sedangkan secangkir matcha mengandung kafein yang lebih banyak, yaitu sekitar 70 mg. 

5. Cara penyajian

Pexels/Cherisha Norman

Jika melihat daftar menu ada olahan teh hijau, sebenarnya yang digunakan dalam campuran makanan itu adalah matcha, bukan teh hijau. Bentuk matcha yang berupa serbuk halus membuatnya mudah diolah sebagai bahan tambahan dalam masakan.

Biasanya matcha diolah sebagai bentuk smoothie karena teksturnya yang creamy. Perlu tambahan susu, creamer, gula dan pemanis buatan untuk membuat matcha latte dan tentu saja rasanya cukup kuat.

Di Jepang, masyarakatnya lebih sering menggunakan matcha untuk berbagai jenis olahan dari minuman, puding, bolu hingga sushi. Matcha juga dihidangkan di sejumlah upacara ritual tradisional.

Sementara teh hijau, umumnya disajikan hanya berbentuk minuman saja. Rasa teh hijau yang agak pekat membuatnya jarang ditambahkan pada makanan. Umumnya, teh hijau diseduh dengan air panas dan disajikan pada acara tertentu.

Teh hijau dan matcha adalah minuman berkalori rendah sehingga cocok juga diminum saat sedang diet.

6. Harga matcha lebih mahal daripada green tea

Pexels/Ponyo Sakana

Proses pengolahan yang panjang karena membutuhkan tenaga dan waktu ekstra untuk membuatnya, penyajian yang beragam, hingga kandungan nutrisi yang melimpah membuat matcha dijual dalam harga yang lebih mahal.

Wajar karena matcha menjadi makanan "serba guna". Berbeda dengan teh hijau yang harganya hampir sama dengan teh pada umumnya.

Nah, setelah mengetahui perbedaan matcha dan teh hijau, Mama jangan sampai keliru lagi ketika ingin meminumnya ya. Walau berbeda, keduanya tetap bisa menjadi pilihan asupan makanan yang baik bagi tubuh.

Jadi, mana nih yang Mama lebih suka, matcha atau teh hijau?

BacaJuga:

The Latest