TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Tips Menanam Pepaya di Dalam Pot

Lebih mudah dengan cara ini nih!

Freepik/freepik

Apabila Mama adalah penggemar buah pepaya, ada kabar gembira nih. Jika Mama ingin menanam namun tidak memiliki lahan yang luas, Mama bisa membudidayakan pepaya dengan menggunakan pot.

Menariknya lagi, Mama bisa menanamnya dari biji pepaya lho. Jadi selain buahnya yang banyak sekali manfaat, bijinya juga bisa dimanfaatkan untuk menanam.

Karena pepaya memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya adalah obat alami pelancar buang air besar, jadi tidak ada alasan untuk mengkonsumsi buah ini bukan?.

Kali ini Popmama.com akan memberi informasi terkait penanaman pepaya di pot, semoga informasi ini dapat membantu Mama ya!

1. Pemilihan bibit Pepaya

Freepik

Bibit yang bagus didapat dari buah pepaya pilihan. Pilih pohon yang memanjang, tidak cacat, bebas penyakit, dan sudah tua.

Perkecambahan biji pepaya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya menggunakan tisu atau kain lembab.

Benih yang dipilih direndam semalaman menggunakan air hangat. Ambil biji yang tenggelam, lalu cuci bersih dan keringkan. Bungkus benih dengan tisu atau kain lembab, sesekali semprotkan dengan air agar tetap lembab.

Masukkan benih yang sudah dibungkus ke dalam plastik klip dan tutup rapat. Letakkan di tempat yang terkena sinar matahari, tapi tidak secara langsung.

Suhu yang dibutuhkan untuk perkecambahan sekitar 30 derajat Celcius. Jaga kelembaban media benih dengan menyemprotkan air.

Setelah sekitar 7-12 hari, benih akan mulai berkecambah. Selanjutnya benih direndam dalam polybag yang diisi media tanah dengan campuran pupuk kandang (2: 1).

2. Siapkan media tanam

Flickr.com/Marufish

Untuk wadah tanam media sistem non hidroponik, siapkan pot dengan ukuran besar. Bisa dipilih pot dengan diameter sekitar 40 cm.

Jika sudah ada drum bekas atau tersedia ember besar, jadilah pot untuk tanaman pepaya.

Pastikan bagian bawah pot memiliki lubang saluran air yang cukup. Produsen pot biasanya membuat lubang yang tidak terlalu banyak, bagaimana bisa menambahkan lubang sendiri karena penyerapan air yang tidak baik akan membuat tanaman menjadi busuk.

Media Tanam dapat dibuat dari campuran tanah pekarangan dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.

Pastikan pupuk kandang yang digunakan cukup umurnya, karena pupuk kandang yang baru justru akan membuat bibit tanaman mati.

Kita bisa menambahkan sekam bakar atau sekam mentah jika tersedia, untuk drainase yang lebih baik.

3. Penanaman bibit

Pixabay/varintorn

Disarankan bagi Mama untuk memilih biji pepaya California. Pasalnya, tanaman ini tidak terlalu besar jika ditanam di dalam pot.

Selain itu, pepaya jenis California memiliki rasa yang manis dan banyak disukai orang.

Setelah bibit siap, Mama bisa memasukkan media tanam ke dalam pot. Jangan lupa bagian bawah diisi dengan pecahan ubin, dapur arang, kerikil, agar lubang pembuangan tetap terjaga. Tanam benih dalam keadaan tegak dan pastikan akarnya tertutup tanah rata.

4. Perawatan budidaya Pepaya

thehealthsite.com

Perawatan dilakukan setelah berumur 1,5 bulan sejak tanam. Tanaman yang tumbuh buruk akan dicabut dan dapat diganti dengan bibit baru.

Amati pohon saat bunga pertama tumbuh di dekat daun. Bunga ini mulai tumbuh saat umur tanam 4 bulan.

Bila tumbuh tunggal berarti bunga betina dan jika bergerombol berarti jantan. Pohon harus dicabut dan diganti dengan bibit baru.

Untuk pemberian nutrisi dilakukan dalam pemupukan, yang dimulai pada minggu kedua setelah bibit dipindahkan ke tanam. Lalu gunakan pupuk kandang atau pupuk kompos.

5. Masa panen Pepaya

healthandmindcare.com

Budidaya Pepaya bisa dipanen setelah masa tanam 9 bulan. Produktivitas tergantung pada kondisi iklim, varietas, dan perawatan.

Buah pepaya yang dipetik harus mendekati tahap matang pohon. Terdapat garis-garis kekuningan pada kulit buah.

Jika Mama memiliki lahan luas, alangkah baiknya menanam di pekarangan rumah ya! Menanam Buah Pepaya di rumah jadi lebih menyenangkan bukan, karena caranya yang mudah.

Baca juga: 

The Latest