TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Penyebab Infeksi dan Demam karena Jahitan Bekas Caesar Terbuka

Hati-hati dapat menyebabkan infeksi

Stressfreemommies.com

Setelah menjalani persalinan caesar atau operasi caesar, beberapa perempuan mengalami muncul gejala-gejala seperti demam.

Hal ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi. Penyebabnya bisa karena kurangnya dalam menjaga luka tetap bersih.

Infeksi setelah caesar sebenarnnya merupakan hal biasa. Bisa terjadi pada sekitar 2 hingga 15 persen dari semua perempuan yang menjalani operasi bedah caesar. Luka yang bersentuhan dengan bakteri atau mikroba berbahaya lainnya adalah penyebab umum infeksi ini.

Jika Mama, kurang merawat jahitan bekas caesar bisa saja mengalami infeksi, atau bahkan luka bekas jahitan caesar menjadi sobek.

Untuk menghindarinya, kali ini Popmama.com akan membahas tentang jahitan caesar yang terbuka. Yuk disimak!

1. Jahitan caesar yang terbuka dapat menyebabkan rahim robek

Medicalnewstoday.com

Luka bekas jahitan caesar bisa dibuat dengan baik dan membentuk sebuah jaringan kuat yang membuat jaringan kulit pada rahim menyatu kembali. Jaringan kuat ini dapat menahan peregangan rahim jika Mama kembali hamil lagi, sehingga sangat kecil kemungkinan jahitan caesar robek.

Bekas luka jahitan caesar yang sudah pulih tidak akan menimbulkan rasa sakit atau bertambah perdarahan yang dapat membahayakan Mama atau pada kehamilan yang selanjutnya.

Luka bekas jahitan caesar yang robek atau terbuka bisa saja terjadi walaupun sangat jarang, hal ini dapat menyebabkan rahim sobek atau yang disebut dengan Ruptur Uteri yang dapat membahayakan kesehatan Mama dan Si Janin pada kehamilan selanjutnya.

Risiko terjadinya rahim yang sobek ini sangat besar jika Mama melahirkan dengan kondisi normal setelah sebelumnya pernah melakukan persalinan dengan cara caesar.

2. Ciri-ciri bekas jahitan caesar sobek pada kehamilan selanjutnya

Freepik/Valeria-aksakova

Jika Mama mempunyai masalah dengan bekas jahitan pada kehamilan selanjutnya, Mama mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti, merasakan nyeri perut yang parah, muncul rasa nyeri yang tiba-tiba pada bekas luka jahitan caesar, pendarahan dari vagina yang tidak biasa, denyut nadi menjadi lebih cepat dan lebih mudah sensitif.

Jahitan caesar yang sobek atau Ruptur Uteri pada kehamilan juga biasanya terjadi pada awal persalinan normal. Selain dialami oleh perempuan yang sedang hamil, tanda-tanda ini juga bisa terjadi pada janin di kandungan, seperti kelainan detak jantung janin.

Untuk menghindari jahitan robek, lebih baik untuk melahirkan caesar lagi, jika sebelumnya melahirkan dengan cara operasi caesar. Melahirkan normal setelah sebelumnya melahirkan dengan cara caesar dapat membuat risiko besar pada Mama dan juga janin.

3. Faktor yang menyebabkan risiko jahitan caesar menjadi sobek

Freepik/Wavebreakmedia

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko jahitan pada caesar sobek, seperti:

  • Terdapat infeksi pada luka jahitan.
  • Kekurangan asupan nutrisi seperti protein yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan jaringan kulit baru.
  • Riwayat atau memiliki penyakit diabetes.
  • Mengangkat beban yang berat.
  • Mengedan atau batuk yang terus-menerus dapat mengakibatkan peningkatan tekanan pada perut yang akan membuat peregangan pada kulit perut.
  • Kekurangan gizi.
  • Peningkatan tekanan rongga pada perut, seperti mengalami batu kronis.
  • Melahirkan normal setelah sebelumnya melahirkan caesar.
  • Teknik bedah yang berbeda sehingga membawa risiko Ruptur Uteri yang berbeda.
  • Rasa alergi terhadap bahan dasar benang jahit.

Namun juga ada beberapa faktor seperti benang jahitan longgar, alat-alat operasi yang kurang steril dan juga cara menjahitnya. Karena dokter mengambil jaringan kulit yang terlalu banyak, sehingga bekas jahitan menjadi tebal

Jahitan caesar yang sudah sembuh bisa sangat kuat dalam menahan peregangan dari aktivitas yang Mama lakukan karena sudah lebih menyatu dengan kulit. Lama-kelamaan warnanya akan berubah mendekati warna kulit dan ukurannya pun akan semakin mengecil sehingga Mama mungkin tidak akan menyadarinya setelah bertahun-tahun.

4. Penanganan dalam perawatan jahitan caesar terbuka

Freepik/Spukkato

Benang jahitan melahirkan caesar perlu dibuka 4 hingga 7 hari setelah operasi, karena dapat mengakibatkan waktu penyembuhan lebih lama dan mengakibatkan infeksi. Jahitan melahirkan caesar yang terbuka akan sembuh dengan cara mengurangi mengangkat beban berat, menjaga luka untuk tetap lembab, dan memperhatikan nutrisi dan perfusi.

Luka membutuhkan protein untuk menyembuhkan dan laktasi menggunakan banyak protein tubuh. Suplemen protein yang memiliki kandungan Asam Amino Arginine dapay mempercepat penyembuhan luka jika diperlukan.

5. Penanganan aman bagi ibu menyusui dengan suplemen herbal

Freepik/Jcomp

Saat masih masa-masa menyusui, terkadang Mama khawatir dalam penggunaan obat-obat tertentu namun terdapat beberapa solusi dari bahan-bahan alami yang dapat membantu Mama mengurangi resep obat-obatan.

Seperti menggunakan gel atau tablet arnica untuk meredakan nyeri pada otot, pembengkakan, dan memar yang berhubungan dengan perawatan setelah persalinan caesar, atau memilih mengonsumsi suplemen kayu manis, bawang putih, air kelapa, asam lemak omega 3, hawthorn berry, kembang sepatu, dan cuka sari apel

Suplemen kalendula juga dapat membantu menghindari infeksi yang merupakan efek samping dari operasi caesar. Suplemen jelantang, Echinacae, dan Yarrow juga dapat membantu melawan infeksi setelah persalinan caesar.

Untuk melengkapi nutrisi, minum 1 gelas kaldu tulang perhari untuk membantu memulihkan nutrisi.

Tips Penyembuhan Luka Bekas Jahitan Setelah Melahirkan

Freepik/Jcomp

Beikut ini adalah beberapa tips untuk mempercepat penyembuhan luka bekas jahitan setelah melahirkan, seperti:

  • Rutin membersihkan dan merawat luka teratur dengan menggunakan kassa steril yang dibasahi dengan cairan infus (NaCl) atau rivanol. Cara ini untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan membuat luka cepat kering.
  • Usahakan untuk tidak sering batuk atau flu, jika mengalaminya konsumsi obat atau suplemen sesuai dengan anjuran dokter.
  • Menghindari aktifitas yang memberikan tekanan pada perut, seperti mengangkat beban terlalu berat sekitar 3 sampai 6 bulan.
  • Istirahat yang cukup dengan memperbaiki pola tidur 7 hingga 8 jam perhari.
  • Konsumsi makanan bergizi yang seimbang, perbanyak makanan tinggi kalori dan protein.
  • Gunakan gel lidah buaya atau gel pada kapsul Vitamin E untuk meminimalkan pembengkakan.
  • Pastikan mematuhi jadwal kontrol dengan dokter.

Jika Mama tidak merasakan gejala berkurang, segera berkonsultasi ke dokter yang dipercaya ya Ma, agar tidak mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan!

Baca juga:

The Latest