TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Waspada! Ini Gejala dan Penyebab Infeksi Ginjal saat Hamil

Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya

Pixabay/nastya_gepp

Saat hamil, tubuh menjadi lebih rentan terhadap risiko terkena penyakit. Bakteri yang biasanya tidak berbahaya, dapat menjadi sangat berisiko menyerang kesehatan. 

Perubahan bentuk tubuh dan hormon yang ada dalam tubuh menjadi penyebab utama ibu hamil menjadi rentan untuk mengalami infeksi. Termasuk infeksi pada ginjal saat hamil.

Infeksi pada bagian uretra yang menyebar hingga ke kandung kemih ini dapat menyebabkan infeksi pada ginjal mama.

Agar lebih waspada, berikut Popmama.com rangkum gejala dan penyebab infeksi pada ginjal saat hamil, beserta pencegahannya.

1. Penyebab infeksi ginjal

Pixabay/Fotorech

Infeksi ginjal atau yang disebut dengan pielonefritis akut merupakan infeksi bakteri pada ginjal. Infeksi ini biasanya pertama kali terjadi dari saluran kemih bagian bawah. Jika tidak diobati dengan benar, penyakit ini akan dapat mudah menyebar dari uretra ke kandung kemih hingga ke ginjal.

Melansir dari healthline.com, infeksi ginjal saat hamil disebabkan oleh hormon progesteron yang lebih tinggi daripada biasanya. 

Perubahan hormon tersebut dapat menjadi penyebab masalah pada sistem aliran urine dari ginjal ke kandung kemih yang melalui uretra.

Tingginya hormon membuat tabung antara ginjal dengan kandung kemih atau bagian otot ureter menurun. Sehingga, aliran urine akan melambat.

Pembesaran rahim juga memberikan tekanan yang lebih besar pada ureter. Kerja kandung kemih pun menjadi lebih lambat pada saat hamil. Itulah yang membuat lebih sulit untuk mengosongkan kandung kemih sampai tuntas. 

Kondisi ini membuat urine yang sudah keluar mengalir kembali ke arah ginjal melalui ureter. Bakteri akan mudah berkembang biak dan tumbuh jika proses pengeluaran urine terhambat. 

Saat hamil, keasaman pada urine berkurang dan urine memiliki lebih banyak kandungan glukosa. Akibatnya, bakteri yang tumbuh tersebut menjadi mudah menyebar ke ginjal dan dapat menyebabkan infeksi pada ginjal.

2. Kenali gejala yang terjadi

freepik/freepik

Mama bisa mengenali gejalanya untuk mengantisipasi terjadinya infeksi ginjal.. Sehingga, Mama bisa langsung segera memeriksakan diri mama ke dokter. Berikut gejala infeksi ginjal saat hamil:

  • Mengalami nyeri punggung di bagian bawah, Mama dapat merasakan nyeri di sisi kanan atau kiri bawah rusuk atau kedua sisi. Diikuti dengan rasa sakit pada bagian perut.
  • Mual atau muntah-muntah.
  • Mengalami demam tinggi hingga menggigil serta keluar keringat dingin.
  • Adanya darah pada urine seperti gejala infeksi kandung kemih dan rasa ingin buang air kecil terus menerus. Akan tetapi gejala ini tidak selalu muncul.

3. Cara mencegah infeksi ginjal

Buzzfeed.com

Infeksi pada ginjal saat hamil dapat dicegah dengan berbagai cara. Di antaranya dengan mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup untuk tubuh. Mama harus menghindari terjadinya dehidrasi saat sedang hamil. Terutama ketika berkegiatan di ruang terbuka.

Selanjutnya, Mama juga harus untuk membiasakan buang air kecil hingga tuntas secara teratur. Agar tidak ada sisa air kencing pada kandung kemih yang dapat menyebabkan infeksi serta tidak menahan jika ingin buang air kecil.

Nah, Mama juga harus memerhatikan saat membersihkan area intim setelah buang air kecil. Pastikan cara membersihkannya dari bagian depan ke arah belakang area genital ya, Ma.

4. Segera periksa ke dokter

netdoctor.co.uk

Segera periksakan ke dokter jika Mama mengalami gejalanya. Hal ini agar dapat mencegah komplikasi yang terjadi akibat infeksi pada ginjal.

Bila tidak ditangani secara cepat dan tepat, infeksi pada ginjal akan membahayakan kehamilan dan komplikasi serius pada bayi dalam kandungan.

Risiko kelahiran bayi prematur juga menjadi lebih besar, Ma. Itu sebabnya, sangat penting untuk segera konsultasi dan melakukan pemeriksaan. Perlu untuk mengetahui kadar bakteri yang ada di ginjal.

Nah, itulah penjelasan mengenai infeksi pada ginjal saat hamil beserta gejala dan cara mencegahnya. Semoga informasi ini bermanfaat. Tetap jaga kesehatan mama dan si Kecil ya.

Baca juga:

The Latest