TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Prediksi Jenis Kelamin Bayi dengan Teori Tengkorak, Apakah Akurat?

Apakah cara ini benar-benar akurat?

Pexels/Pavel Danilyuk

Banyak cara dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang masih di dalam kandungan, mulai dari yang saintifik hingga mitos belaka.

Pemindaian ultrasonologi juga dapat dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin calon bayi. Namun, Mama mungkin tidak sabar untuk menunggu hingga pemindaian anatomi 20 minggu untuk mengetahui jenis kelamin si Kecil.

Nah, cara untuk mengetahuinya yaitu dengan teori tengkorak yang dapat dilakukan melalui USG sebelum kehamilan minggu ke-20.

Benarkah teori tengkorak akurat untuk menentukan jenis kelamin calon bayi? Penasaran kan, Ma? Ayo simak rangkuman informasi Popmama.com tentang akurasi teori tengkorak untuk mengetahui jenis kelamin bayi.

Apa Itu Teori Tengkorak?

Freepik/onlyyouqj

Teori tengkorak adalah keyakinan bahwa Mama dapat secara akurat memprediksi jenis kelamin bayi jauh sebelum pemindaian 20 minggu. Pemindaian USG untuk mengetahui jenis kelamin dapat dilakukan sebelumnya.

Menurut teori, bentuk dan ukuran tengkorak janin dapat menentukan apakah Mama akan memiliki bayi laki-laki atau perempuan.

Meskipun tampaknya tidak ada yang benar-benar dapat menunjukkan dengan tepat dari mana teori tengkorak berasal, teori ini digemari oleh para calon mama.

Pencarian internet biasa akan mengirim Mama ke forum dari seluruh dunia dengan para calon mama mengunggah pemindaian ultrasonologi awal. Ini mendorong komentator untuk menebak jenis kelamin calon bayi.

Kapan Mama Harus Melakukan USG Berdasarkan Teori Tengkorak?

Freepik.com/pressfoto

Jika Mama berpikir untuk mencoba teori tengkorak untuk menentukan jenis kelamin calon bayi sebelum USG anatomi 20 minggu, Mama dapat melakukan USG pada usia 12 minggu kehamilan. Namun pastikan Mama mendapatkan gambar yang jelas pada saat itu.

Namun, "sangat jelas" bisa jadi sulit karena posisi janin di dalam rahim pada saat pemindaian dapat memengaruhi seberapa baik Mama melihat tengkoraknya.

Menurut pendukung teori tengkorak, Mama harus mencoba untuk menempatkan janin dengan jelas dalam profil di mana tengkorak dapat diukur dari depan ke belakang.

Tetapi penelitian anekdotal di berbagai forum kehamilan menunjukkan bahwa bahkan dengan USG yang jelas, tidak selalu pasti apakah Mama mengandung bayi perempuan atau laki-laki.

Kepercayaan umum adalah bahwa janin laki-laki memiliki tengkorak yang lebih besar janin perempuan. Lebih khusus lagi, janin laki-laki memiliki tonjolan alis yang jelas, dagu persegi, dan rahang yang lebih miring. Ditambah tengkorak janin laki-laki cenderung memiliki tulang pipi yang lebih menonjol.

Berbeda dengan janin laki-laki, janin perempuan memiliki dagu yang lebih bulat dengan sudut rahang yang lebih lebar. Selain itu, dahi mereka tidak terlalu miring dengan tonjolan alis yang lebih kecil.

Akurasi Teori Tengkorak

Freepikt/tirachardz

Bahkan pendukung teori tengkorak menyatakan bahwa akurasi hanya antara 70 dan 95 persen.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan bahwa ini adalah tes gender awal yang layak untuk digunakan. Sejauh ini, tidak ada penelitian atau jurnal tentang teori tengkorak untuk mengetahui jenis kelamin calon bayi.

Ketika kita melihat para ahli ilmiah di bidang-bidang seperti antropologi dan arkeologi, kita mulai menyadari mengapa teori tengkorak adalah permulaan percakapan yang bagus. Namun ini tidak boleh diandalkan untuk benar-benar menentukan jenis kelamin bayi.

Banyak perbedaan tengkorak yang terdaftar sebagai penentu untuk anak laki-laki versus perempuan sebenarnya hanya terlihat pada tengkorak orang dewasa.

Pada kenyataannya, indikator unik itu biasanya tidak muncul di tengkorak manusia sampai masa pubertas paling awal. Fitur-fitur ini digunakan untuk menentukan jenis kelamin saat menggali situs arkeologi dan melihat sisa-sisa manusia.

Tetapi pada tengkorak neonatus, perbedaan tersebut tidak terlalu terlihat, membuat teori tengkorak menjadi pilihan yang tidak dapat diandalkan.

Cara yang Lebih Akurat untuk Menentukan Jenis Kelamin Calon Bayi

Freepik

Jadi, jika teori tengkorak adalah cara yang menyenangkan tetapi tidak dapat diandalkan, apakah ada cara lain yang dapat dilakukan sebelum usia kehamilan 20 minggu?

Jawaban yang bagus adalah tes yang bertepatan dengan pemindaian nuchal translucency (NT), tes opsional yang biasanya diselesaikan antara minggu ke-11 dan ke-13 kehamilan. Pemindaian NT adalah tes non-invasif yang terutama digunakan untuk menyaring segala kelainan dengan perkembangan janin.

Secara khusus, pemindaian ini dilakukan untuk mengukur ukuran jaringan bening – yang dikenal sebagai nuchal translucency – di bagian belakang leher janin. Jika ada terlalu banyak ruang kosong, itu bisa menjadi tanda kondisi genetik seperti down syndrome atau bahkan kelainan kromosom yang bisa berakibat fatal bagi bayi.

Pemindaian NT juga dapat mencakup tes darah untuk menyaring lebih lanjut masalah kromosom. Tes darah ini juga dapat secara akurat menentukan jenis kelamin janin.

Sekali lagi, perlu diingat bahwa NT scan dan tes darah adalah opsional. Mama mungkin perlu memintanya secara khusus kecuali Mama berusia lebih dari 35 tahun pada saat melahirkan atau dianggap berisiko lebih tinggi memiliki bayi dengan komplikasi kesehatan.

Nah, itu penjelasan tentang akurasi teori tengkorak untuk mengetahui jenis kelamin calon bayi. Meski tidak selalu tepat untuk menentukan jenis kelamin calon bayi, Mama dapat mencobanya untuk sekedar bersenang-senang.

Namun yang terpenting adalah Mama selalu sehat dan janin tumbuh serta berkembang dengan baik. Apakah Mama punya cara unik untuk menentukan jenis kelamin calon bayi?

Baca juga:

Topic:

The Latest