TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Waspada Bradycardia, Denyut Jantung Terasa Melambat saat Hamil

Bila tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kematian pada janin

freepik/jcomp

Saat hamil adalah saat di mana Mama jadi lebih memerhatikan tubuh lebih teliti dan detil dari sebelumnya. Mama mungkin jadi lebih menyadari perubahan sekecil apapun yang terjadi. Termasuk denyut jantung mama.

Detak jantung selama kehamilan adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Ketika seorang ibu hamil mengalami denyut jantung yang rendah atau lambat, hal ini bisa membawa konsekuensi negatif bagi kesehatannya dan janin. Kondisi ini disebut dengan bradycardia.

Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi bradycardia, yaitu detak jantung melambat saat hamil, dilansir dari Livestrong:

Penyebab Bradycardia

Freepik

Seperti yang telah disinggung di atas, bradycardia merupakan kondisi yang menyebabkan denyut jantung rendah pada ibu hamil. Mayo Clinic mengidentifikasi beberapa penyebab bradycardia, antara lain:

  • Konsumsi obat-obatan tertentu, 
  • gangguan jantung bawaan, 
  • hipertensi, 
  • infeksi jantung, 
  • jaringan parut akibat operasi jantung, 
  • kelainan yang menyebabkan jumlah zat besi berlebih dalam tubuh,
  • hipertiroidisme,
  • sleep apnea,
  • gangguan pernapasan, 
  • ketidakseimbangan elektrolit dalam darah.

Gejala Bradycardia

Unsplash/Ivan Aleksic

Bradycardia menunjukkan gejala-gejala fisik, seperti:

  • Pingsan,
  • nyeri pada dada,
  • tubuh terasa lemas,
  • kelelahan, 
  • sesak napas.

Jika Mama mengalami gejala-gejala di atas, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis medis yang tepat demi menolong diri sendiri dan bayi mama. 

Bila terlambat ditangani, bradycardia dapat menyebabkan komplikasi persalinan, kelahiran prematur, hingga kematian janin.

Denyut Jantung Normal Ibu Hamil

Pexels/Puwadon Sang-ngern

Denyut jantung normal untuk perempuan yang sedang tidak hamil adalah 70-85 kali per menit. Ketika seorang perempuan sedang hamil, detak jantung akan bertambah 10-15 kali per menit. Hal ini terjadi untuk mendukung pertambahan volume darah yang terjadi saat hamil. 

Secara umum, jika Mama sedang hamil dan denyut jantung mama kurang dari 60 kali per menit, dikhawatirkan adanya masalah kardiovaskular atau masalah medis lain yang mendasarinya.

Penanganan Bradycardia

Freepik

Bradycardia pada ibu hamil dapat diatasi. Umumnya pengobatan difokuskan pada penyakit yang mendasarinya. Dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasi penyakit yang mendasarinya atau membantu dengan alat pacu jantung. 

Bicarakan dengan dokter tentang semua perawatan yang mungkin dilakukan. Pelajari opsi atau kombinasi opsi mana yang paling banyak memberikan manfaat dan menimbulkan risiko paling kecil untuk Mama dan bayi mama. 

    Perkembangan Kardiovaskular Janin

    Pixabay/sbtlneet

    Jantung janin dan sistem peredaran darah berkembang dengan kecepatan yang menakjubkan. Perkembangan ini dimulai bahkan sejak minggu pertama setelah pembuahan terjadi. 

    Jantung janin mulai berdenyut pada usia empat minggu. Hal inilah yang menyebabkan sistem kardiovaskular ibu juga turut berubah, dimulai sekitar minggu kelima setelah konsepsi terjadi. 

    Total volume darah ibu hamil meningkat 40-50 persen dari biasanya. Ini bertujuan untuk memberi makan jaringan tubuhnya sendiri dan juga janin yang bertumbuh dengan cepat.

    Maka dari itu, denyut jantung yang tidak normal dapat membahayakan keselamatan janin.

    Itulah beberapa informasi mengenai bradycardia atau denyut jantung melemah saat hamil dan pengaruh denyut jantung mama terhadap keselamatan janin. Semoga informasi ini membuat Mama semakin waspada terhadap setiap perubahan pada denyut jantung mama.

    Baca Juga:

    The Latest