TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Mitos Kesehatan Kulit pada Ibu Hamil Paling Populer, Masih Percaya?

Perhatikan lagi faktanya, jangan sampai termakan mitos

Pixabay/Egor105

Masih banyak informasi simpang siur tentang kesehatan kulit ibu hamil yang masih banyak dipercaya. Padahal kebenarannya masih tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.

Salah satunya informasi yang menyebutkan bahwa ibu hamil yang minum kopi bisa membuat bayi kelak punya tanda lahir. Hal ini pun membuat sebagian ibu hamil jadi enggan minum kopi.

Selain itu, masih ada beberapa informasi lain yang hanya mitos belaka.

Berikut rangkuman fakta, seperti dikutip dari perbincangan Popmama.com dengan dokter spesialis kulit dan kelamin dari Klinik C(E)K Kulit dan Kelamin, Jakarta Selatan, dr Eddy Karta, SpKK:

1. Minum air kelapa bikin rambut bayi tebal dan hitam

Pixabay/Gadini

Tak sedikit ibu hamil yang rajin minum air kelapa hijau, dengan harapan kelak si Kecil akan lahir dengan rambut yang tebal dan hitam. Namun apakah benar berpengaruh?

Menurut dr Eddy, hal ini sama sekali tidak benar. Ketebalan rambut jabang bayi tidak dipengaruhi oleh banyaknya air kelapa yang Mama minum.

Ketebalan rambut lebih dipengaruhi oleh faktor genetik dari Papa dan Mama. Sehingga meskipun Mama minum air kelapa namun turunannya memiliki rambut tipis, maka janin pun akan tetap memiliki rambut yang tipis.

Namun demikian, tak ada salahnya kok jika Mama tetap meminum air kelapa saat hamil. dr Eddy menuturkan bahwa minuman ini baik juga untuk ibu hamil karena tinggi serat dan kalium.

2. Minum sari kedelai bikin kulit bayi putih

Pexels/Pixabay

Minuman lain yang juga populer di kalangan ibu hamil yakni sari kedelai. Diyakini rajin minum sari kedelai akan membuat nantinya bayi memiliki kulit yang putih.

Dalam klarifikasinya, dr Eddy menjelaskan teori ini belum terbukti secara ilmiah. Sama seperti folikel rambut, jumlah dan ukuran pigmen kulit janin juga dipengaruhi oleh faktor genetik, bukan asupan tertentu.

3. Ibu hamil mandi air panas bikin kulit bayi melepuh

Pexels/Pixabay

Banyak orang tua melarang ibu hamil mandi air panas karena katanya nanti akan membuat bayi dalam kandungan jadi melepuh. Menanggapi informasi ini, dr Eddy menjelaskan faktanya.

“Mandi air hangat boleh, tapi yang bahaya adalah mandi dengan air terlalu panas sampai melepuh kulit ibunya atau berendam dalam kolam pemanas,” ujarnya.

Bukan karena akan membuat bayi melepuh, tapi karena sirkulasi air panas terus-menerus misalnya dari berendam, akan menaikkan suhu badan Mama. Nah, kenaikan suhu badan ini lama-kelamaan akan menaikkan suhu bayi dalam kandungan (efek sistemik).

“Jadi yang ditakutkan bukan bayinya melepuh, tapi sebuah studi yang menunjukkan adanya peningkatan kejadian cacat bawaan tulang belakang jika berendam di air panas pada trimester pertama,” tutur dr Eddy.

4. Minum kopi bikin bayi jadi punya tanda lahir

Pexels/Burst

Salah satu informasi populer lainnya yakni larangan minum kopi untuk ibu hamil. Disebut-sebut minum kopi bisa membuat bayi memiliki tanda lahir.

dr Eddy menjelaskan bahwa pada dasarnya kafein dalam kopi dalam jumlah sedang masih aman untuk dikonsumsi ibu hamil. Konsumsi kafein pun tidak ada hubungannya dengan tanda lahir.

Ya, ukuran dan lokasi tanda lahir pada bayi bukan tergantung dari konsumsi kopi ibu, tapi disebabkan oleh faktor yang juga belum diketahui.

5. Panas dalam saat hamil bikin bayi lahir berkepala botak

Pexels/Rawpixel.com

Ibu hamil dilarang sakit panas dalam karena akan membuat rambut bayi rontok dan lahir botak. Demikian informasi yang juga banyak beredar di kalangan ibu hamil.

Menurut dr Eddy, panas dalam yang dialami berarti Mama mengalami kondisi kesehatan yang kurang baik sehingga harus banyak minum air putih dan beristirahat.

Faktanya, sangat jarang kondisi penyakit Mama memengaruhi pertumbuhan rambut bayi. Ini karena sebagian besar penyakit Mama sebenarnya tidak menembus plasenta. Kecuali penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri tertentu seperti TORCH (toxoplasma, rubella, citomegalovirus, herpes).

Kondisi ini harus diwaspadai karena mampu menembus plasenta dan merusak janin yang sedang berkembang. “Lagi-lagi bayi botak bukan karena penyakit ibu semasa hamil ya,” ungkap dr Eddy.

Nah, Ma. Oleh sebab itu, perlu dicari sumber informasi yang tepat ya agar mitos-mitos ini tak lagi menyulitkan masa kehamilan Mama. Jika Mama ragu soal beragam informasi yang beredar, konsultasikan segera dengan dokter Mama.

Baca juga: MUI, Kemenkes dan IDAI Kompak Wajibkan Vaksinasi MR Pada Anak

The Latest