Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Membantu Perkembangan Motorik Bayi Menurut Fisioterapis Anak

Freepik
Freepik
Intinya sih...
  • Batasi penggunaan perlengkapan bayi untuk memberi ruang gerak bebas.
  • Tunjukkan cara bergerak dan bantu anak mengenal gerak baru dengan lembut.
  • Perhatikan keseimbangan gerak kanan dan kiri serta jangan ragu mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perkembangan motorik si Kecil terjadi sangat cepat di tahun pertamanya, mulai dari belajar berguling, duduk, merangkak, hingga akhirnya berdiri dan melangkah. Tapi, di tengah banyaknya informasi dari media sosial, aplikasi parenting, hingga berbagai rekomendasi perlengkapan bayi, Mama mungkin merasa bingung harus mengikuti yang mana. 

Dilansir dari laman Motherly, fisioterapis anak menekankan bahwa tumbuh kembang yang optimal tidak hanya bergantung pada stimulasi, tetapi juga pada cara Mama memahami kebutuhan tubuh bayi dan ritme perkembangannya. Semakin Mama peka terhadap sinyal-sinyal si Kecil, semakin mudah pula mendukung setiap milestone barunya.

Untuk lebih lengkapnya, Popmama.com telah merangkum cara membantu perkembangan motorik bayi menurut fisioterapis anak. Yuk, disimak, Ma!

1. Batasi penggunaan perlengkapan bayi

Freepik
Freepik

Banyak perlengkapan bayi terlihat praktis, mulai dari ayunan, bouncer, hingga jumper. Namun sebenarnya, menurut fisioterapis anak, alat-alat ini lebih membantu orangtua daripada mendukung perkembangan motorik di Kecil. Jika digunakan terlalu sering, bayi bisa kurang mendapat kesempatan bergerak bebas dan mengeksplorasi tubuhnya sendiri.

Mama dapat memprioritaskan waktu bermain di lantai sebagai cara terbaik memberi ruang bagi si Kecil untuk belajar mengontrol kepala, menguatkan otot perut, dan melatih koordinasi tangan serta kaki. Permukaan datar membuat bayi bisa bergerak lebih fleksibel, baik saat telentang, miring, maupun saat memulai tummy time.

Perlengkapannya tidak harus rumit, cukup dengan karpet ruang tamu atau playmat. Jangan lupa variasikan posisi bayi agar otot-otot tubuhnya terstimulasi secara merata.

2. Tunjukkan cara bergerak dan bantu anak mengenal gerak baru

Freepik
Freepik

Bayi tidak langsung memahami bahwa gerakan seperti berguling atau meraih mainan itu mungkin dilakukan. Karena itu, salah satu cara terbaik untuk mengajarkan gerakan baru adalah dengan memperagakannya secara lembut pada tubuh si Kecil. Mama bisa membantu memiringkan tubuhnya saat berguling atau mengarahkan lengannya saat meraih objek.

Bukan berarti memaksa, tetapi memberi pengalaman sensori agar otak bayi mulai mengenali pola gerakan. Ketika Mama membimbingnya beberapa kali, si Kecil biasanya akan mencoba meniru dan mulai memahami urutan geraknya.

Pendekatan ini juga bisa diterapkan saat ia mulai belajar duduk, merangkak, atau berdiri sambil berpegangan. Dengan stimulasi yang konsisten, bayi dapat menangkap konsep gerak lebih cepat karena tubuhnya mendapat contoh langsung.

3. Perhatikan keseimbangan gerak kanan dan kiri

Freepik
Freepik

Saat si Kecil berhasil mencapai milestone baru, misalnya berguling untuk pertama kalinya, Mama perlu memperhatikan apakah ia melakukannya dengan kedua sisi tubuh. Bila bayi hanya menggunakan satu sisi secara dominan, hal ini bisa menunjukkan bahwa ada ketidakseimbangan kekuatan atau kebiasaan favorit yang tidak disadari.

Mama bisa membantu menyeimbangkannya dengan meletakkan mainan di sisi yang jarang digunakan atau memposisikan diri Mama di sisi berlawanan. Tujuannya agar si Kecil terdorong untuk menoleh, menggapai, atau bergerak ke sisi lain, sehingga stimulasi otot kanan-kiri lebih merata.

Kesimetrisan gerak penting untuk mendukung perkembangan koordinasi, stabilitas postur, serta kemampuan motorik lanjutan di kemudian hari. Jika setelah beberapa minggu tidak menunjukkan perbaikan, Mama bisa berkonsultasi dengan fisioterapis anak untuk memahami penyebabnya.

4. Percaya pada insting Mama saat melihat perkembangan anak

Freepik
Freepik

Dalam perjalanan merawat si Kecil, Mama sebenarnya memiliki intuisi kuat tentang apa yang normal dan apa yang tidak. Jika ada hal yang terasa mengganjal, jangan langsung terpaku pada komentar seperti “nanti juga bisa sendiri” atau “tunggu saja dulu” karena insting orangtua, terutama Mama, sering kali akurat.

Dengan mempercayai intuisi ini, Mama bisa lebih cepat mencari informasi, berkonsultasi, atau mengambil langkah pendukung lain ketika dibutuhkan. Lebih baik mengambil tindakan lebih awal daripada menunggu sesuatu berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

Dan jika ternyata kekhawatiran Mama tidak beralasan, itu tetap sebuah keuntungan karena Mama akan merasa lebih tenang setelah mendapat jawaban pasti. Intinya, tidak ada ruginya peka pada perkembangan si Kecil.

5. Jangan ragu mencari bantuan profesional

Freepik
Freepik

Jika si Kecil terlihat kesulitan mencapai milestone tertentu, Mama bisa meminta bantuan profesional seperti fisioterapis, terapis okupasi, atau terapis wicara. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang perkembangan motorik dan dapat membantu memetakan kebutuhan si Kecil.

Banyak orangtua mengira konsultasi hanya perlu dilakukan saat ada masalah besar, padahal tidak demikian. Dukungan dari tenaga profesional justru dapat mempercepat proses belajar gerak bayi dan mencegah hambatan yang mungkin muncul di kemudian hari.

Mama juga perlu tahu bahwa dokter anak biasanya tidak fokus secara mendalam pada detail motorik kasar, sehingga pendapat ahli terapi anak bisa menjadi pelengkap yang sangat berguna. 

Itulah cara membantu perkembangan motorik bayi menurut fisioterapis anak. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Anak GTM? Ini Peran Papa agar si Kecil Tidak Menolak Makan

05 Des 2025, 10:07 WIBBaby