Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Hal-Hal yang Perlu Mama Ketahui tentang Jerawat Bayi

Pexels.com/Pixabay
Pexels.com/Pixabay

Umumnya, jerawat menjadi salah satu masalah kulit yang sering dialami anak remaja saat mengalami pubertas maupun orang dewasa saat merasa stres atau tidak membersihkan kulit dengan benar. Namun, tahukah Mama jika bayi juga bisa memiliki jerawat?

Bagi orangtua yang baru pertama kali memiliki bayi, tentu akan merasa cemas jika melihat sesuatu terjadi pada si Kecil, termasuk munculnya benjolan-benjolan kecil yang merupakan jerawat bayi.

Berikut ini Popmama.com telah rangkum informasi mengenai hal-hal yang perlu Mama ketahui tentang jerawat bayi. Mari disimak bersama, Ma!

Apa Itu Jerawat Bayi?

Pexels.com/Rasmus Svinding
Pexels.com/Rasmus Svinding

Mengutip dari Mayo Clinic, tanda awal jerawat pada bayi adalah berupa bintik merah yang menyebabkan daerah di sekitarnya ikut memerah jika lenting yang berisi nanah (whiteheads) berkembang.

Jerawat bayi biasanya dialami oleh bayi berusia 4 - 6 minggu atau beberapa hari setelah dilahirkan. Jerawat bayi seringkali hanya muncul selama beberapa hari atau minggu dan akan menghilang dengan sendirinya.

Namun, dalam beberapa kasus jerawat bayi juga bisa muncul lebih lama hingga beberapa bulan.

Ada dua jenis jerawat dan ini tergantung pada usia bayi. Pertama, jerawat neonatal, yakni jerawat bayi baru lahir, dan kedua jerawat kekanak-kanakan atau jerawat infantil, yakni jerawat pada bayi berusia lebih dari 3 bulan.

Jerawat bayi merupakan kondisi yang umum terjadi dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, minggu, atau bulan. Meski demikian, Mama harus tetap melakukan perawatan untuk membantu jerawat sembuh lebih cepat dan menjadikan kulit bayi lebih sehat.

Penyebab Jerawat pada Bayi

Unsplash/Alex Bodini
Unsplash/Alex Bodini

Penyebab jerawat pada bayi memang belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya jerawat bayi.

Adapun faktor-faktor tersebut, meliputi:

1. Pengaruh hormon ibu hamil

Hormon ibu hamil dapat masuk ke dalam plasenta dan merangsang kelenjar minyak pada kulit bayi di akhir masa kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan munculnya jerawat pada bayi yang dilahirkan.

Pada kasus tertentu, hormon androgen juga bisa menjadi penyebab munculnya jerawat bayi. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dan bayi di atas usia 3 bulan.

2. Pertumbuhan bakteri pada kulit bayi

Di kulit bayi terdapat bakteri normal yang disebut flora kulit. Namun, bakteri ini bisa berkembang dan menimbulkan jerawat saat kulit dalam keadaan berminyak atau terjadi sumbatan pada pori-pori kulit.

Selain bakteri, pertumbuhan jamur juga menjadi salah satu penyebab munculnya jerawat di kulit bayi. 

3. Kulit bayi yang masih sensitif

Kulit bayi sangatlah halus, tipis, dan sensitif, sehingga mudah mengalami iritasi jika terpapar oleh zat atau benda tertentu, seperti ASI atau susu formula, sabun mandi yang mengandung deterjen, serta kain berbahan kasar atau yang dicuci dengan deterjen biasa.

Kondisi ini bisa menyebabkan kulit bayi mudah meradang dan pada akhirnya timbul jerawat.

Gejala Jerawat Bayi

Pexels.com/Pixabay
Pexels.com/Pixabay

Mengutip laman Healthline, seperti halnya jerawat pada remaja dan dewasa, jerawat awal bayi biasanya muncul berupa benjolan merah atau jerawat. Pustula putih atau whiteheads juga dapat berkembang, dan menimbulkan kulit kemerahan di sekitar benjolan.

Jerawat bayi bisa tumbuh di mana saja pada bagian wajah si Kecil. Namun, jerawat bayi biasanya muncul di bagian pipi, punggung atas, serta leher. Jerawat akan terasa sangat sakit, terlebih jika si Kecil rewel atau menangis. 

Jerawat bayi terkadang muncul saat bayi baru saja lahir. Namun dalam kebanyakan kasus, kondisi ini bisa terjadi dalam dua hingga empat minggu setelah kelahiran. Bahkan dapat berlangsung selama beberapa bulan juga.

Tips Merawat Jerawat Bayi

Pexels.com/Polina Tankilevitch
Pexels.com/Polina Tankilevitch

Sebagian besar jerawat bayi bisa sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, ada beberapa langkah yang dapat Mama lakukan untuk mengatasinya.

Berikut ini beberapa cara merawat jerawat bayi, antara lain:

  • Bersihkan kulit bayi dengan lap atau kain yang lembut yang sebelumnya sudah direndam ke dalam air hangat. Cara ini dapat membantu membersihkan kulit bayi dari sisa makanan, ASI, air liur, dan bakteri penyebab jerawat.
  • Hindari menggosok kulit bayi dengan keras. Keringkan kulit bayi dengan handuk atau kain kering dengan cara ditepuk-tepuk perlahan.
  • Hindari membersihkan memakai tisu basah yang berpotensi mengandung alkohol dan pewangi. Gunakan tisu kering untuk membersihkan area mulut bayi yang sering mengeluarkan air liur. Hal ini bertujuan menghindari air liur mengiritasi jerawat di sekitar dagu.
  • Hindari pemakaian produk perawatan kulit bayi sembarangan. Pemakaian losion berminyak pada kulit bayi juga akan memperparah kondisi jerawat karena losion tersebut menghambat pori-pori kulit. Selain itu, hindari memakai obat jerawat tanpa resep dokter.
  • Kenakan pakaian berkancing pada si Kecil untuk menghindari kulitnya yang berjerawat dari gesekan yang dapat mengiritasi kulit bayi.

Nah, jadi itu dia hal-hal yang perlu Mama ketahui tentang jerawat bayi. Segera ke dokter kulit jika jerawat si Kecil mengkhawatirkan atau mengganggu kenyamannya, ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Obat Sirup Bayi yang Sudah Dibuka Tahan Berapa Lama? Ini Aturannya

17 Des 2025, 18:20 WIBBaby