Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Berat Badan Bayi Baru Lahir Bisa Memengaruhi Pertumbuhan Otak

Pinterest.com/melfmobr
Pinterest.com/melfmobr

Begitu si Kecil lahir ke dunia, salah satu hal pertama yang langsung dicek oleh tenaga medis adalah berat badannya. Ini bukan tanpa alasan, karena berat badan bayi baru lahir bisa menjadi petunjuk penting tentang kondisi kesehatannya secara keseluruhan.

Bayi yang lahir dengan berat badan ideal umumnya menunjukkan bahwa ia tumbuh dengan baik selama di dalam kandungan. Sebaliknya, jika berat badannya tergolong rendah, dokter biasanya akan memberikan perhatian lebih karena bisa berisiko terhadap beberapa aspek tumbuh kembang, termasuk perkembangan otak.

Ya, Ma. Berat badan bayi saat lahir ternyata bukan hanya berpengaruh pada ukuran tubuhnya saja, tapi juga bisa berdampak pada perkembangan otaknya di masa depan. Yuk, cari tahu lebih lanjut kenapa berat badan bayi baru lahir bisa memengaruhi pertumbuhan otak

Berikut penjelasannya yang sudah Popmama.com rangkum!

Ini Alasan Kenapa Berat Badan Lahir Itu Penting Diperhatikan

Pinterest.com/rachparcell
Pinterest.com/rachparcell

Berat badan lahir sering kali jadi perhatian utama begitu bayi lahir ke dunia. Angka ini bukan sekadar catatan di buku kesehatan, tapi bisa menjadi petunjuk awal tentang bagaimana janin tumbuh selama dalam kandungan. Bayi yang lahir dengan berat badan ideal umumnya menunjukkan bahwa ia mendapat cukup nutrisi dan oksigen selama kehamilan, serta berkembang sesuai tahapan usianya.

Sebaliknya, berat badan yang terlalu rendah atau disebut juga berat badan lahir rendah (BBLR), bisa menjadi sinyal adanya gangguan selama kehamilan, seperti kekurangan nutrisi, infeksi, atau masalah pada plasenta. Bayi dengan BBLR memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan, baik jangka pendek seperti sulit mengatur suhu tubuh dan kadar gula darah, maupun jangka panjang seperti gangguan tumbuh kembang. Itulah sebabnya, menjaga berat badan bayi sejak dalam kandungan sangat penting. Karena berat badan saat lahir tidak hanya mempengaruhi kondisi bayi saat itu, tapi juga bisa mempengaruhi kesehatannya di masa depan.

Kaitan Berat Badan Bayi Baru Lahir Bisa Memengaruhi Perkembangan Otak

Pinterest.com/reolive321
Pinterest.com/reolive321

Berat badan bayi saat lahir ternyata memiliki kaitan erat serta dapat memengaruhi perkembangan otaknya, Ma! Hal ini dijelaskan dari beberapa penelitian yang menunjukkan menunjukkan bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah cenderung memiliki ukuran otak yang lebih kecil dibandingkan bayi dengan berat badan normal.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) mengemukakan bahwa berat badan lahir berhubungan langsung dengan volume otak, termasuk area-area penting seperti korteks serebri dan nukleus kaudatus, yang berperan dalam fungsi motorik dan kognitif. 

Tidak hanya itu, riset lain yang dimuat di PubMed juga mengungkap bahwa bayi dengan berat badan sangat rendah (di bawah 1500 gram) dapat mengalami perubahan struktur otak yang cukup signifikan saat mereka tumbuh dewasa. Volume otak mereka, termasuk grey matter dan white matter, hippocampus, hingga corpus callosum, cenderung lebih kecil. Bagian-bagian ini berperan penting dalam mengatur daya ingat, emosi, dan kemampuan belajar. 

Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi dan oksigen saat di dalam kandungan, yang bisa terjadi pada kehamilan dengan komplikasi seperti IUGR (Intrauterine Growth Restriction). Saat nutrisi dan oksigen terbatas, proses pembentukan dan koneksi antar neuron di otak bisa terganggu, sehingga berdampak jangka panjang pada kemampuan kognitif anak.

Adanya hal itu menekankan bahwa berat badan saat lahir bukan cuma sekadar angka, tapi juga bisa jadi indikator penting bagi kesehatan otak dan potensi tumbuh kembang anak di masa depan.

Bagaimana Cara Mencegah Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah?

Pinterest.com/epbou
Pinterest.com/epbou

Nah, Ma, agar bayi bisa lahir dengan berat badan yang cukup dan sehat, ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan sejak masa kehamilan:

  1. Penuhi nutrisi kebutuhan harian 

    Memastikan kebutuhan nutrisi harian terpenuhi adalah langkah utama untuk mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah. Selama hamil, Mama membutuhkan asupan yang bukan hanya cukup untuk diri sendiri, tapi juga untuk mendukung pertumbuhan janin di dalam kandungan. 

    Nutrisi penting seperti protein, zat besi, asam folat, kalsium, dan vitamin A, C, serta D sebaiknya dikonsumsi secara seimbang setiap hari. Nutrisi ini membantu pembentukan jaringan tubuh janin, termasuk otak, tulang, dan organ vital lainnya. Tak kalah penting, pastikan Mama juga cukup minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Jika perlu, dokter kandungan bisa menyarankan suplemen tambahan sesuai kondisi kehamilan mama.

  2. Rutin kontrol kehamilan

    Rutin memeriksakan kehamilan sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang janin berjalan sesuai usia kehamilan. Lewat kontrol rutin, dokter bisa memantau berat badan janin, denyut jantung, hingga aliran darah dari plasenta ke bayi. Jika ada tanda-tanda janin tumbuh lebih lambat dari seharusnya, dokter bisa segera memberikan penanganan, seperti penyesuaian nutrisi atau perawatan khusus. Pemeriksaan ini juga bisa membantu Mama merasa lebih tenang karena tahu kondisi si kecil terus dipantau dengan baik sepanjang kehamilan.

  3. Hindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang

    Menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang adalah langkah penting untuk melindungi janin dari gangguan pertumbuhan. Zat-zat berbahaya tersebut dapat menghambat aliran oksigen dan nutrisi ke janin melalui plasenta, yang berisiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Bahkan, paparan asap rokok dari lingkungan sekitar pun bisa berdampak negatif, lho, Ma. Karena itu, pastikan lingkungan tempat tinggal dan aktivitas sehari-hari Mama mendukung kehamilan yang sehat dan aman bagi si Kecil.

  4. Kelola stres dengan baik

    Menjaga kesehatan mental selama hamil tak kalah penting dari menjaga asupan nutrisi, Ma. Stres yang berlebihan bisa mempengaruhi hormon kehamilan dan aliran darah ke janin, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhannya. Karena itu, penting bagi Mama untuk mengenali batas kemampuan diri dan memberi waktu untuk beristirahat. Cobalah lakukan aktivitas yang menenangkan, seperti jalan santai, mendengarkan musik, atau berbicara dengan orang terdekat. Jika stres terasa berlarut atau mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional, ya.

  5. Cukup istirahat dan jangan terlalu lelah 

    Selama hamil, tubuh mama bekerja ekstra untuk mendukung tumbuh kembang janin. Itu sebabnya, istirahat yang cukup sangat diperlukan. Tidur malam yang berkualitas dan waktu rehat di siang hari bisa membantu tubuh Mama tetap bugar dan memperbaiki sel-sel yang lelah. 

    Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat atau memaksakan diri untuk terus beraktivitas saat tubuh sudah memberi sinyal lelah. Dengan menjaga energi tetap seimbang, proses kehamilan pun bisa berlangsung lebih optimal, dan pertumbuhan bayi di dalam kandungan dapat berjalan dengan baik.

  6. Tangani penyakit dengan cepat 

    Jika Mama mengalami gangguan kesehatan selama hamil, seperti anemia, tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, atau infeksi tertentu, penting untuk segera memeriksakannya ke dokter. Penyakit yang tidak ditangani dengan baik bisa mempengaruhi aliran nutrisi dan oksigen ke janin, yang berisiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Dengan penanganan medis yang tepat dan rutin, kondisi kesehatan Mama bisa tetap stabil, dan si Kecil pun bisa tumbuh dengan optimal di dalam kandungan.

Jadi itu alasan kenapa berat badan bayi baru lahir bisa memengaruhi pertumbuhan otak. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan, ya, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Kenali Risiko Tersembunyi jika Vaksinasi Anak Tidak Lengkap

05 Des 2025, 14:58 WIBBaby