- Pastikan anak memiliki durasi screen time yang sesuai dan tidak menatap layar terlalu dekat.
- Aturan 20-20-20 (istirahat mata setiap 20 menit dengan melihat objek jauh selama 20 detik) sangat dianjurkan untuk mengurangi kelelahan mata.
- Ajarkan anak untuk selalu duduk tegak saat melihat layar dan tidak menggunakan ponsel sambil berbaring.
- Ajak mereka lebih banyak beraktivitas di luar ruangan karena paparan cahaya alami terbukti baik untuk perkembangan mata.
- Pemeriksaan mata rutin satu kali setahun juga penting agar potensi gangguan dapat terdeteksi lebih awal.
Apa Itu Strabismus? Mitosnya karena Sering Main Ponsel saat Berbaring

- Strabismus adalah ketidaksejajaran mata akibat gangguan otot dan saraf.
- Penyebabnya bisa berasal dari kelainan otot mata, faktor genetik, atau kondisi medis tertentu.
- Kebiasaan main ponsel tidak langsung menyebabkan Strabismus, tapi dapat memperparah ketegangan mata.
Strabismus atau mata juling adalah kondisi ketika posisi kedua mata tidak sejajar karena masalah pada saraf atau otot penggerak mata. Kondisi ini dapat muncul sejak bayi, masa kanak-kanak, hingga usia dewasa.
Salah satu mitosnya, Strabismus bisa disebabkan karena sering main ponsel dalam keadaan berbaring. Apa benar?
Rupanya penyebab Strabismus bisa berbeda-beda dan bisa dikurangi gejalanya. Namun, tanpa penanganan yang tepat penyakit ini bukan hanya mengganggu penampilan, tetapi juga bisa memengaruhi kemampuan penglihatan seseorang dalam jangka panjang.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai apa itu Strabismus? Mitosnya karena sering main ponsel saat berbaring!
1. Apa itu Strabismus?

Strabismus adalah kondisi ketika kedua mata tidak melihat ke arah yang sama sehingga tampak juling. Ketidaksejajaran ini terjadi karena gangguan koordinasi antara otot mata dan saraf pengendali gerakan mata.
Pada sebagian anak, kondisi ini bisa terlihat sejak kecil, namun tak jarang baru tampak jelas ketika mereka mulai banyak menggunakan mata untuk aktivitas visual intens, seperti membaca atau bermain gadget.
2. Penyebab Strabismus

Penyebab utama Strabismus biasanya berasal dari kelainan otot mata atau saraf yang mengatur gerakan mata. Selain itu faktor genetik, kelahiran prematur, gangguan perkembangan otak, atau rabun jauh yang tidak ditangani juga termasuk penyebab yang sering ditemukan.
Pada sebagian kasus, Strabismus dapat muncul tanpa penyebab yang jelas dan baru terdeteksi ketika anak memasuki usia sekolah.
Selain faktor bawaan, kondisi medis tertentu seperti kelumpuhan saraf mata, gangguan retina, atau masalah refraksi yang tidak dikoreksi juga dapat memicu strabismus.
Anak dengan kondisi seperti ini membutuhkan pemeriksaan rutin untuk memantau keseimbangan gerakan mata. Deteksi dini sangat penting karena Strabismus yang tidak segera ditangani bisa berujung pada amblyopia atau mata malas.
3. Benarkah kebiasaan main ponsel menyebabkan Strabismus?

Kebiasaan main ponsel dengan posisi berbaring tidak secara langsung menyebabkan Strabismus, namun dapat memperparah ketegangan mata. Penggunaan gadget dalam jarak terlalu dekat, sambil berbaring, atau tanpa jeda dapat membuat otot mata bekerja lebih keras.
Pada beberapa anak, mata bisa tampak juling sementara karena lelah atau tidak fokus, kondisi ini dikenal sebagai pseudo-strabismus.
American Association for Pediatric Ophthalmology & Strabismus (AAPOS) menyebut bahwa duduk terlalu dekat ke layar dan penggunaan layar lama bisa menyebabkan kelelahan mata (eye strain), meskipun tidak secara langsung Strabismus.
Bagi anak yang memiliki risiko bawaan atau gejala Strabismus ringan, kebiasaan bermain ponsel tanpa aturan bisa memperjelas atau memperparah kondisinya. Mata yang terus dipaksa fokus pada layar kecil dapat memperberat beban otot mata, membuat ketidaksejajaran mata tampak semakin sering.
4. Cara mencegah Strabismus

Menurut AAPOS pencegahan Strabismus dapat dimulai dengan menjaga kebiasaan visual yang sehat sejak usia dini. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah Strabismus pada anak:
5. Cara mengobati Strabismus

Pengobatan Strabismus dapat berbeda-beda tergantung penyebab, tingkat keparahan, dan kondisi visual anak. Beberapa metode yang sering digunakan termasuk penggunaan kacamata khusus, terapi mata, hingga penutup mata (patching) untuk memperkuat mata yang lebih lemah.
Pada kondisi tertentu, dokter mata juga dapat memberikan latihan khusus untuk meningkatkan koordinasi otot mata. Jika Strabismus tidak membaik dengan terapi konservatif, tindakan operasi otot mata bisa menjadi pilihan untuk memperbaiki posisi mata agar kembali sejajar.
Semakin dini perawatan dilakukan, semakin besar peluang pemulihan fungsi penglihatan anak. Karena itu, orangtua sangat dianjurkan berkonsultasi dengan dokter mata anak ketika melihat tanda-tanda mata tidak sejajar, terutama jika anak sering menggunakan ponsel selama berjam-jam.



















