Berapa Lama Campak Sembuh pada Remaja?

Melansir dari mitrakeluarga.com, penyebab utama campak adalah Morbillivirus yang merupakan virus RNA. Virus ini bisa menyerang semua golongan, termasuk remaja. Apalagi jika dia  belum pernah mendapatkan vaksin maupun belum pernah terkena campak saat masih kecil.

Virus penyebab campak ini ditemukan di hidung maupun tenggorokan anak atau orang dewasa yang terinfeksi. Ketika terinfeksi virus, orang tersebut mengalami gejala batuk dan bersin. 

Droplet atau percikan air liur, dapat menular menyebar ke udara dan bertahan selama satu jam lamanya. Droplet ini berbahaya karena orang lain dapat menghirupnya.

Kemudian ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan campak:

1. Belum divaksinasi. Jika anak belum mendapatkan vaksin campak, besar kemungkinannya untuk terkena campak. Bahkan sekitar 90% orang yang belum pernah menderita campak atau telah divaksinasi campak akan terinfeksi bila terkena virus campak.
2. Perjalanan internasional. Jika anak bepergian ke negara-negara di mana campak sering terjadi, maka risiko terkena campak pun akan lebih tinggi.
3. Kekurangan vitamin A. Jika anak kekurangan vitamin ini, kemungkinan besar dia akan mengalami gejala dan komplikasi campak yang lebih parah.

Campak bisa mengganggu aktifitas kita sehari-hari. Apalagi anak remaja yang sedang aktif-aktifnya. Mulai dari bermain sampai kegiatan sekolahnya. Hal ini tentu akan meresahkan Mama dan si Anak, ya.

Melansir dari MayoClinic, infeksi campak sampai sembuh terjadi secara bertahap. Selang 10 sampai 14 hari setelah tertular virus campak, penderita biasanya belum merasakan tanda penyakit.

Setelah itu, gejala penyakit baru mulai bermunculan dari yang ringan sampai sedang, disertai batuk, pilek, mata merah, dan sakit tenggorokan. Gejala yang mirip flu ini biasanya terjadi dalam waktu tiga hari.

Setelah anak mengalami demam, maka akan muncul ruam di tubuh anak sekitar tujuh hari. Ciri-ciri campak yang khas ini berupa ruam bintik-bintik merah kecil. Pertama, ruam akan muncul di wajah, kemudian lengan, dada, punggung, paha, tungkai bawah, sampai kaki.

Saat fase ruam, anak biasanya mengalami demam tinggi dengan suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat Celsius. Setelah melewati fase ruam dan demam tinggi, penderita campak akan memasuki tahap penyembuhan yang berlangsung sekitar 10 hari.

Melansir dari Ekahospital.com Ketika anak terkena campak, ada beberapa hal yang harus dihindari agar tidak semakin parah dan menularkan ke orang lain, yaitu:

1. Tidak keluar rumah. Anak yang terkena campak sebaiknya diam di rumah untuk istirahat dan agar tidak menyebarkan virus ke orang lain. Jika sudah sekolah, Mama harus izin untuk tidak masuk sampai campak sudah hilang.
2. Tidak bersin sembarangan. Ini karena bensin yang dikeluarkan membawa virus campak yang bisa bertahan selama 2 jam di udara. Mama bisa kasih tau ke anak untuk menutup bagian mukanya dan memberinya tisu jika mau bersin.
3. Pisahkan barang-barang pribadi anak. Barang yang sudah terkena virus campak akan sangat cepat menularkan campak ke orang yang memegangnya.
4. Kurang minum. Mama, jangan sampai anak yang terkena campak mengalami dehidrasi karena kurang cairan, ya. Terutama air putih, air kelapa, maupun air lemon agar anak cepat sembuh.

Campak membatasi ruang gerak pada anak. Akibatnya, anak menjadi cepat bosan dan tidak bersemangat. Untuk itu, Mama bisa melakukan beberapa hal ini agar membantu proses penyembuhan campak pada anak, antara lain:

1. Istirahat yang cukup. Dengan istirahat yang cukup, bisa membantu anak untuk melawan infeksi dengan lebih baik.
2. Minum banyak cairan. Jangan sampai anak kekurangan cairan, pastikan agar anak minum banyak air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
3. Konsumsi makanan sehat dan bergizi, terutama yang mengandung vitamin A. Ketika campak, anak harus makan makanan bernutrisi dapat membantu tubuhnya pulih lebih cepat.
4. Mandikan anak agar tubuhnya tepat bersih. Bisa dengan menggunakan air hangat.

Pernakah Mama mendengar mitos bahwa anak yang terkena campak tidak boleh mandi? Atau anak yang terkena campak tidak boleh kena kipas angin?

Sebenarnya, penderita campak boleh mandi asalkan pakai air hangat ya, Ma. Selain itu, boleh juga membersihkan badan dengan kain bersih dan air hangat. Ini supaya meredakan rasa tidak nyaman anak ketika demam.

Melansir dari alodokter.com, anak yang terkena campak boleh saja tidur di ruangan ber-AC. Asalkan AC berfungsi dengan baik dan dibersihkan secara berkala. Hal ini bertujuan agar menjaga tubuh anak tidak lembab karena kegerahan.

Melansir dari kompas.com, penyembuhan campak pada anak akan terjadi sekitar 7 hari atau seminggu. Sebelumnya, anak akan memasuki fase paling menular, yakni saat kondisi anak seperti sakit berat, biasanya di 3 hari pertama gejala terlihat. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah tanda-tanda penyakit campak akan sembuh, yaitu:

1. Ruam dari wajah sampai kaki berangsur-angsur memudar
2. Demam turun sampai suhu tubuh normal
3. Batuk, pilek, mata merah, sakit tenggorokan hilang atau berkurang drastis
4. Ruam yang memudar bakal mengering dan meninggalkan bekas kehitaman

Mengingat bahaya campak dan lamanya proses penyembuhan campak ini, sebaiknya Mama mengurangi risiko infeksi dan mencegah penyakit ini dengan memberikan imunisasi campak, ya.