7 Cara Melakukan Komunikasi Positif dengan Anak

Komunikasi merupakan cara manusia untuk melakukan pertukaran informasi, ide, atau pesan antara dua pihak atau lebih. Tujuannya untuk menciptakan pemahaman dan kesepahaman.
Untuk menciptakan hubungan yang harmonis, tentunya diperluka komunikasi yang baik. Salah satu cara komunikasi yang baik adalah dengan melakukan komunikasi positif.
Komunikasi positif adalah cara cara berkomunikasi yang saling menghargai, empati, dan sopan santun, dengan tujuan untuk saling memahami dan memuaskan.
Cara berkomunikasi ini cocok dilakukan untuk Mama yang ingin dekat dengan anak remajanya. Karena anak remaja cenderung menutup diri dari keluarganya.
Oleh karena itu, Popmama.com telah merangkum cara untuk melakukan komunikasi positif dengan anak
1. Menjadi pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang baik merupakan aspek penting dalam membangun hubungan yang baik dengan remaja. Dalam fase ini, seorang remaja banyak mengalami perubahan, sehingga mereka butuh didengarkan dan dipahami.
Kehadiran orang tua sangat pening untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat membantu membangun kepercayaan diri anak, meningkatkan keterampilan sosialnya, bahkan mengurangi hingga mencegah perilaku buruk yang mungkin terjadi.
2. Pakai bahasa positif

Bahasa positif dapat membantu membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati dengan remaja. Menggunakan bahasa yang baik dan sopan juga dapat membantu remaja mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif.
Mama juga sebaiknya menghindari penggunaan kata negatif atau merendahkan. Selain itu Mama juga dapat memberikan kalimat dukungan dan pujian atas pencapaian anak Mama.
3. Perhatikan bahasa tubuh

Saat berkomunikasi dengan remaja, Mama harus benar-benar memerhatikan bahasa tubuh. Ketika ada bahasa tubuh yang dilakukan tidak sesuai denga napa yang ucapkan, beberapa remaja merasa hal itu membuatnya tidak nyaman.
Tak hanya memerhatikan bahasa tubuh sendiri, Mama juga harus memerhatikan bahasa tubuh anak. Seperti menggigit bibir bisa menunjukkan perasaan cemas, khawatir, atau takut.
4. Tunjukkan ketertarikan dan perhatian

Anak remaja jarang membuka dirinya dengan keluarga. Jadi, ketika anak Mama mulai bercerita, tunjukkanlah ketertarikan Mama terhadap apa yang disampaikan anak.
Namun, apabila anak Mama tidak ingin bercerita, Mama jangan memaksa anak untuk bercerita.
5. Terima perasaan anak

Akui apa yang diungkapkan anak remaja Mama. Hal ini dapat membantu anak remaja menerima emosi mereka dan merasa aman untuk mengekspresikan diri.
Misalnya, Mama dapat mengatakan, "Mama mengerti perasaaan kamu, kamu sedang merasa marah saat ini, Mama pun akan merasakan hal yang sama jika Mama yang merasakannya,"
6. Fokus pada lawan bicara

Ketika anak remaja Mama berbincang dengan Mama, pastikan Mama harus fokus dengan dirinya. Di usianya, anak remaja membutuhkan perhatian, merasa dihargai dan dianggap penting oleh orang tuanya
Sikap ini akan membuat anak Mama merasa diperhatikan.
Mama bisa mencoba dengan menatap matanya atau sesekali merespon obrolan dengan senyuman. Di usianya, anak remaja membutuhkan perhatian, merasa dihargai dan dianggap penting oleh orang tuanya.
7. Bangun kepercayaan dengan komunikasi dua arah

Usahakan berada pada level tinggi yang sama saat berbicara dengan anak agar mereka merasa sejajar dan dihormati. Mama jangan terlalu mendominasi obrolan saat berkomunikasi dengan anak remaja.
Sikap ini bisa membuat anak remaja Mama terintimidasi dan merasa dihakimi. Buatlah obrolan yang seimbang dengan anak Mama.
Bagaimana Mama? Apakah Mama sudah menerapkan cara tersebut saat berkomunikasi dengan anak? Selain untuk saling menghargai dan saling memahami, komunikasi positif ini bermanfaat untuk membantu anak mengembangkan mentalnya dengan baik.
Jangan lupa untuk melakukan komunikasi positif dengan anak Mama di rumah ya!



















