5 Cara Rifat Sungkar Tenangkan Mayka Saat Salah di Arena Balap

Dalam video yang dibagikan, Mayka terdengar panik saat tidak menemukan petunjuk navigasi di tengah-tengah kejuaraan.
“Pap I can’t find it!, Pap, Mayka nggak bisa ketemu Pap, maaf ya Pap, Maaf banget” ujar Mayka berulang kali saat tidak menemukan petunjuk yang Papanya minta.

Alih-alih terbawa tegang, Rifat tetap santai sembari mengemudi. Sesekali Rifat menimpali, "It's oke nak, santai coba cari bridge"

Sikap ini membuat suasana tidak semakin kacau, memberi sinyal bahwa panik bukan solusi. Rifat membiarkan anaknya merasa cukup aman untuk kembali fokus tanpa tekanan tambahan.

Setelah momen itu, Mayka terus meminta maaf, bahkan hampir menangis, “Pap sorry banget ya Pap tadi.”

Mayka terlihat tidak seceria biasanya karena merasa sangat bersalah. Rifat tak menegurnya dengan keras. Sebaliknya, dengan suara tenang dan suportif, ia menjaga perasaan anaknya sambil menunjukkan bahwa kesalahan bukan hal memalukan.

"No, it's okay, it's okay, sayang, that's a small mistake, man, kan jalanannya becek, you make a small mistake, no problem, it's a learning process," tutur Rifat menenangkan.

Dalam laman Instagram, Rifat menuliskan pesan mendalam untuk Mayka,

“Myk, sometimes you win, sometimes you learn, so it’s ok!
Ingat, everything takes time. Papa bisa begini juga karena proses yang panjang.
I did so many mistakes in the past and itu adalah guru terbaik!!
Kesalahan kemarin? It’s okay, Myk. That’s how we grow.
Keep moving forward, karena masih banyak tikungan di depan.”

Ia mengingatkan bahwa semua orang, termasuk dirinya, pernah jatuh, salah, dan belajar.

Dengan membagikan perjalanan pribadinya, Rifat menunjukkan bahwa kesempurnaan bukan tujuan, tapi proseslah yang penting.

“Prinsip utamanya adalah anak jangan sampai jera terhadap kesalahannya. Ketika dia membuat kesalahan kita harus menenangkan, bukan menambah kepanikan.
Don’t give them pressure, just give them a direction,” jelas Rifat membagikan prinsip parenting-nya

“Saya tipe orang yang suka memberikan informasi dan cara pandang kenapa kesalahan itu terjadi. Setiap kesalahan adalah kesempatan untuk berkomunikasi dan memperbaiki informasi yang mereka perlukan," tambahnya.

Dengan pendekatan itu, anak tidak merasa disalahkan, justru diarahkan untuk berkembang.

Cara Rifat menenangkan Mayka menghasilkan banyak dampak positif. Anak tidak tumbuh takut gagal, tapi justru lebih berani mencoba hal baru. Mereka belajar bahwa kesalahan bukan bencana, melainkan bagian alami dari pertumbuhan.

Rifat bahkan menutup pesannya dengan dukungan emosional kuat,

“We still have time, and we’ll do this together.
Papa’s dream is simple: for you to become a better version of me. Keep your eyes on the road ahead, Myk. Never look back too long, because I’m right here, driving beside you.”

Pendekatan seperti ini membantu anak membangun mental tangguh, fokus, dan percaya diri yang menjadi bekal penting untuk menghadapi “tikungan-tikungan” berikutnya dalam hidup.