Hari Anak Perempuan Internasional 2025: Sejarah dan Tema

Anak perempuan memiliki peran penting dalam membangun masa depan yang lebih setara. Namun di banyak tempat, kesempatan untuk tumbuh dan berkembang masih terbatas.
Dilansir dari laman UNICEF, anak perempuan berusia 15–19 tahun ternyata dua kali lebih tidak mengenyam pendidikan, pekerjaan, atau pelatihan dibandingkan anak laki-laki.
Di wilayah yang rentan, kemungkinan putus sekolah bahkan hampir 90 persen lebih tinggi.
Tantangan lain juga masih besar, yaitu hampir 1 dari 4 anak perempuan pernah mengalami kekerasan dari pasangan, dan 1 dari 5 perempuan muda menikah saat masih anak-anak.
Krisis, konflik, dan pengungsian turut memperbesar risiko pernikahan anak, kekerasan seksual, hingga kematian Mama usia muda.
Kondisi ini yang menjadi pengingat bahwa anak perempuan membutuhkan dukungan nyata agar dapat tumbuh dan memimpin.
Melalui Hari Anak Perempuan Internasional 2025, dunia diajak untuk melihat kekuatan dan ketangguhan anak perempuan yang berjuang di tengah berbagai tantangan.
Kali ini Popmama.com akan membahas informasi seputar Hari Anak Perempuan Internasional 2025. Disimak ya!
Sejarah Hari Anak Perempuan Internasional

Peringatan Hari Anak Perempuan Internasional pertama kali diresmikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2011.
Gagasan ini muncul dari keprihatinan terhadap berbagai tantangan yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia, seperti keterbatasan akses pendidikan, pernikahan dini, hingga kekerasan berbasis gender.
Melalui hari peringatan ini, PBB ingin menegaskan bahwa anak perempuan memiliki hak yang sama untuk tumbuh, belajar, dan berkontribusi dalam masyarakat.
Sejak saat itu, setiap tahun Hari Anak Perempuan Internasional dirayakan dengan tema berbeda yang menyoroti isu-isu penting dan menginspirasi tindakan nyata untuk memperjuangkan kesetaraan bagi anak perempuan di seluruh dunia.
Tema Hari Anak Perempuan Internasional 2025

Tema Hari Anak Perempuan Internasional 2025 adalah “The girl I am, the change I lead: Girls on the frontlines of crisis.”
Tema ini dirancang oleh organisasi dan jaringan yang dipimpin oleh anak perempuan di berbagai negara.
Tema tersebut menegaskan bahwa anak perempuan bukan hanya penerima dampak dari perubahan, tetapi juga pemimpin yang mampu menciptakan perubahan, bahkan di tengah krisis.
Dalam banyak situasi sulit, anak perempuan berada di garis depan menghadapi tantangan, sekaligus menunjukkan ketangguhan dan kemampuan untuk beradaptasi.
Melalui tema ini, dunia diajak untuk lebih mendengarkan suara anak perempuan, memberi ruang bagi kepemimpinan mereka, serta memastikan hak-hak anak perempuan diakui dan dilindungi.
Peringatan tahun 2025 menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa anak perempuan memiliki kekuatan, keberanian, dan peran besar dalam membangun masa depan yang lebih adil dan setara.
Anak perempuan di garis depan perubahan

Meskipun menghadapi banyak tantangan, anak-anak perempuan di berbagai belahan dunia terus menunjukkan peran penting dalam menciptakan perubahan.
Banyak yang berani bersuara, mencari solusi, dan memperjuangkan hak untuk hidup, belajar, dan berkembang dengan setara.
Suara anak perempuan kini semakin diakui dalam kebijakan, program, dan berbagai kegiatan sosial. Ketika anak perempuan dilibatkan dalam pengambilan keputusan, manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Peringatan Hari Anak Perempuan Internasional menjadi pengingat untuk terus mendukung kepemimpinan anak perempuan.
Bentuk dukungan dapat diwujudkan dengan membagikan kisah inspiratif, mendorong kebijakan yang melindungi hak anak perempuan, serta menciptakan ruang aman untuk belajar dan tumbuh percaya diri.
Dukungan nyata juga dibutuhkan dalam bentuk pendanaan dan program yang menanggapi kebutuhan anak perempuan, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan mental, dan pendampingan bagi Mama usia muda.
Itulah informasi seputar Hari Anak Perempuan Internasional 2025. Semoga bermanfaat!



















