Jimin BTS Ungkap Perjuangannya Lawan Gangguan Kesehatan Mental

Jimin mengawali kariernya sebagai seorang idol dengan debut bersama BTS pada tahun 2013 silam. Bukan hal yang mudah tentunya untuk menjalankan kehidupan sebagai artis papan atas yang kini sudah dikenal oleh seluruh masyarakat dunia.

Di awal-awal perjalanan debutnya, Jimin dan keenam member lainnya memiliki kisah perjuangan masing-masing dalam mencapai mimpinya sebagai idol populer seperti saat ini.

Nah, kisah tersebut pun dibagikan member melalui sebuah buku yang dirilis untuk merayakan 1 dekade BTS debut di industri musik Korea. Berani speak up, Jimin pun mengutarakan bagaimana perjuangan dirinya melawan emosi yang tak stabil di sepanjang tahun 2017-2018 silam.

Melansir dari Koreaboo, idol yang dikenal tak kenal lelah dan penuh enerjik itu justru menjelaskan dengan rinci bagaimana dirinya bergulat dengan perasaan depresi yang tidak bisa dijelaskan pada saat itu.

Kala itu, Jimin bergelut dengan pikirannya sendiri yang mulai mempertanyakan mimpi, kebahagiaan, dan pengorbanan yang telah ia lakukan untuk bisa menjadi seorang musisi terkenal.

"Itu seperti… kami mulai merasakan hal-hal yang hilang dari kami, sejak menjadi penyanyi dan selebriti. Aku sering berpikir, 'Apakah ini kebahagiaan?', ungkap Jimin bercerita mengenai pemikirannya tentang perjalanan hidup.

Selayaknya manusia biasa, seorang idol pun juga bisa mengalami perasaan cemas bahkan depresi karena memikirkan perjalanan hidup mereka, Ma.

Pun yang dialami Jimin di awal-awal perjalanan kariernya dengan BTS. Dalam vlog yang sama, di tahun 2018 Jimin mengaku gangguan kesehatan mental yang dialaminya semakin sulit untuk ia kendalikan.

Bahkan, hal tersebut sampai membuat idol kelahiran 1995 itu harus mengasingkan dirinya dengan mengurung diri di dalam sebuah ruangan kecil di hotelnya. Saat mengurungkan diri, Jimin terus bergulat dengan batin dan pikirannya tentang apa arti hidupnya.

Melihat kilas balik tersebut, Jimin pun mengaku dirinya tak mengerti mengapa kala itu ia sampai harus mengalami hal demikian. Ia berkata, "Saya tidak tahu mengapa saya menjadi seperti itu, tetapi itu adalah periode di mana saya tiba-tiba menjadi depresi."

Ketika ditanya perihal grup BTS, hampir semua orang di dunia ini mungkin sudah mengetahui siapa mereka.

Dengan intensitas profesi mereka sebagai idol yang kian menjulang dan padatnya jadwal, hal ini tentu membuat Jimin dan keenam member harus bergulat dengan kelelahan baik secara fisik maupun mental. 

Jimin mengungkapkan bagaimana konflik batin dalam dirinya yang kala itu mulai mempertanyakan arti hidup dan kebahagiaan dengan seluruh pencapaian yang telah diraihnya bersama BTS.

Terlepas segala dukungan, cinta, dan pengakuan yang diterima BTS, Jimin justru mempertanyakan, apakah pengorbanan yang dilakukan dan beban yang ditanggung selama ini benar-benar sepadan.

Melalui buku "Beyond the Story: 10-Year Record of BTS", Jimin bersama member BTS lainnya ingin menggarisbawahi fakta bahwa di balik penampilan luar biasa idol Kpop di atas panggung, mereka juga bergulat dengan masalah kesehatan mental. 

Ketika nama BTS saat ini terus menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk para remaja, ungkapan Jimin dalam melawan gangguan kesehatan mental yang dialaminya pun memberikan perspektif tak ternilai tentang pentingnya kesadaran kesehatan mental. 

Kisah Jimin CS dalam buku tersebut tentu tak sekadar bergema dengan mereka yang mengalami permasalahan serupa, tetapi juga dapat menjadi pengingat yang serius akan realitas manusia di balik kemewahan kehidupan idol papan atas.