Tips Anak Perempuan Punya Tinggi Proporsional Sebelum Masa Haid

- Kejar tinggi badan sebelum masa haid
- Tinggi badan minimal 135 cm saat mulai tumbuh payudara
- Peran orangtua penting dalam mendukung pertumbuhan optimal
- Perhatikan faktor lingkungan anak
- Faktor genetik hanya berkontribusi 40-50% dalam pertumbuhan anak
- Aktif bergerak, rajin olahraga, dan asupan gizi penting untuk tinggi badan
- Faktor nutrisi juga tak kalah penting
- Penuhi asupan protein, kalsium, vitamin D, dan zinc pada anak sejak dini
Memiliki tinggi badan yang proporsional penting untuk tumbuh kembang anak perempuan. Dalam banyak penelitian dan pendapat para ahli, masa sebelum haid menjadi periode krusial untuk para orangtua membantu optimalkan tinggi badan anak.
Hal ini karena setelah anak mengalami haid atau pubertas, pertumbuhannya akan melambat sehingga proses tinggi badan yang diinginkan pun tidak signifikan.
Selain masa pubertas, ada faktor lainnya yang turut memengaruhi proses peningkatan tinggi badan anak, salah satunya gaya hidup sebelum masa pubertas.
Untuk memaksimalkan tinggi badan anak perempuan, berikut Popmama.com rangkumkan dari berbagai sumber tips anak perempuan punya tinggi proporsional sebelum masa haid.
1. Kejar tinggi badan sebelum masa haid

Belakangan ini, media sosial kembali ramai dengan pembahasan yang diangkat oleh Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan selaku dokter spesialis anak dan endokrinologi, yang mana dalam paparannya ia membahas bahwa tinggi badan anak perempuan harus sudah mencapai minimal 135 cm saat mulai tumbuh payudara jika ingin mencapai tinggi sekitar 155 atau 160 cm.
"Tapi ketika dia sudah haid, dia hanya mempunyai kesempatan tambah tinggi 1,5 - 2 tahun, dan maksimal 10 cm. Jadi, berarti kalau haid di bawah 140 cm, alamat tinggi nggak sampai 150 cm,” ungkap Prof. Aman, sebagaimana dikutip ulang dalam unggahan yang dibagikan Dr. dr. Dian Pratamastuti Sp.A di Instagram pribadinya.
Nah, untuk mengejar pertumbuhan tinggi anak di masa sebelum pubertas ini, peran orangtua sangatlah penting dalam mendukung pertumbuhan yang optimal. Salah satunya dengan memerhatikan gaya hidup sehat sejak dini.
2. Perhatikan faktor lingkungan anak

Sebagian orangtua mungkin masih berpikiran bahwa faktor genetik menjadi salah satu penentu tinggi badan. Padahal, Dr. Dian dalam unggahan yang sama menjelaskan bahwa faktor genetik hanya memainkan peran 40% saja dalam pertumbuhan anak.
Menurut Harvard School of Public Health (2022), genetik hanya berkontribusi 40-50%, sementara 50-60% sisanya tergantung pada asupan gizi, aktivitas fisik, dan pola hidup sehat.
Untuk itu, Dr. Dian membagikan tips lain agar orangtua bisa mengoptimalkan tinggi badan anaknya, termasuk pada faktor lingkungan.
Nah, faktor lingkungan yang dimaksud adalah mengajak anak untuk aktif bergerak dengan rajin berolahraga, rajin jemur matahari di jam 10 pagi atau jam 15.30 sore minimal 15 menit, atur kebiasaan tidur siang dan tidak tidur larut malam.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat dari lingkungan yang baik seperti ini, anak perempuan mama pun bisa tumbuh optimal dan memiliki tinggi yang proporsional.
3. Faktor nutrisi juga tak kalah penting

Selain faktor lingkungan, faktor nutrisi juga berperan penting dalam mendukung pertumbuhan yang optimal. Banyak ahli menyarankan para orangtua memenuhi asupan protein, kalsium, vitamin D, dan zinc pada anaknya sejak dini karena 80% pertumbuhan tulang terjadi sebelum pubertas.
Untuk mendapatkan asupan nutrisi tersebut, Mama bisa memberikan beragam menu yang variasi setiap harinya, seperti susu, telur, ikan, dan sayuran hijau yang menjadi sumber terbaik untuk mendukung tinggi badan.
4. Pantau grafik pertumbuhan anak

Sejak masih di dalam kandungan, hingga anak tumbuh besar, para ahli biasanya manganjurkan orangtua untuk rajin memantau kurva atau grafik pertumbuhan anak mereka.
Bukan sekadar mencatat, dengan mengetahui kurva pertumbuhan anak inilah orangtua bisa membandingkan tumbuh kembang anak apakah terjadi gangguan pertumbuhan atau tidak.
Untuk mendapatkan tinggi badan yang proposional, Mama bisa mencatat tinggi badan anak setiap 3-6 bulan dan membandingkannya dengan grafik pertumbuhan yang telah disarankan WHO atau IDAI.
Normalnya, sebelum anak memasuki masa pubertas, tinggi badannya adalah 5-7 cm per tahun. Nah, jika dari kurva pertumbuhannya kurang dari 4-5 cm per tahun, segera konsultasikan ke dokter spesialis endokrin anak untuk deteksi dini gangguan pertumbuhan.
Dengan pemantauan rutin dan penanganan tepat, orangtua bisa membantu anak mencapai tinggi badan optimal sesuai potensinya. Ingat, intervensi sejak dini sebelum pubertas memberikan hasil terbaik!
Yuk, sama-sama bantu pertumbuhan tinggi anak perempuan yang lebih optimal dengan menerapkan berbagai tips di atas sebelum anak memasuki masa haid atau pubertas.