Anak Delapan Tahun di Bekasi jadi Pelaku Kasus Kekerasan Seksual Teman Bermainnya

Kasus kekerasan seksual antar anak kembali terjadi di Bekasi. Seorang anak laki-laki berusia delapan tahun diduga melakukan tindakan asusila terhadap beberapa teman bermainnya, salah satunya belum genap berusia 5 tahun.
Kejadian ini terungkap setelah salah satu Mama korban membagikannya di media sosial dengan harapan kasus ini bisa menjadi pelajaran bersama dan membuka jalan menuju keadilan untuk para korban.
Kali ini Popmama.com akan membahas informasi mengenai anak delapan tahun di Bekasi jadi pelaku kasus kekerasan seksual teman bermainnya.
Berawal dari anak yang tidak mau pergi ke Masjid

Kecurigaan dari Mama korban muncul saat sang anak tiba-tiba menolak pergi ke masjid, aktivitas yang sebelumnya rutin dan semangat dilakukannya.
Saat ditanya, anak mengungkap bahwa dirinya mengalami tindakan yang membuatnya takut dan trauma.
Melalui Instagram pribadinya, Mama dari korban bertanya "Kenapa nggak mau sholat? Mau jadi apa kalau nggak sholat?"
Jawaban dari anak membuat sang Mama terkejut, ia tidak suka sholat karena mengalami kekerasan seksual yang pelakunya adalah teman bermain anaknya sendiri.
Pelaku masih berumur 8 tahun

Anak laki-laki yang diduga sebagai pelaku masih berusia delapan tahun dan duduk di bangku kelas dua sekolah dasar.
Usianya yang masih sangat muda membuat penanganan kasus ini menjadi kompleks, karena melibatkan pelaku yang juga berada dalam kategori rentan dan belum memiliki pemahaman utuh tentang perbuatannya.
Setelah ditelusuri, ternyata pelaku sudah melakukan hal tidak terpuji ini pada korban sebanyak 3 kali.
Laporan dari para korban sempat ditolak

Pada hari Minggu, 1 Juni 2025, diadakan pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan PAT kecamatan, RT, RW, serta Bimaspol, atas permintaan Mama dari korban. Namun, harapan untuk mendapatkan solusi tidak terpenuhi.
Alih-alih membahas penyelesaian kasus, pertemuan justru difokuskan pada pembahasan edukasi. Mama korban merasa kecewa karena yang ia butuhkan adalah langkah nyata dan perlindungan bagi anaknya, bukan sekadar penyuluhan.
Tidak mendapatkan solusi dari musyawarah, 2 dari 4 korban yang terungkap memutuskan untuk mengajukan laporan ke Polres Metro Bekasi Kota. Namun, dalam kasus ini sulit untuk ditangani karena pelaku masih di bawah umur.
Pelaku sering menonton konten dewasa

Pelaku diketahui sering menonton konten dewasa melalui handphone. Anak tersebut mengaku ada sensasi berbeda saat melakukan tindak kekerasan seksual.
Kini, pelaku anak masih berinterkasi dengan keluarga, tetapi dalam pengawasan selama proses asesemen.
Korban semakin banyak yang terungkap

Setelah viral di media sosial, kasus ini ternyata mengungkap korban-korban kekerasan seksual lain. Mirisnya, anak-anak ini menjadi korban oleh pelaku yang sama.
Dilansir dari postingan Instagram Mama korban, ternyata ada 9 anak yang terungkap menjadi korban kekerasan seksual. Hal ini diketahui saat para korban mengikuti proses pemeriksaan di puskesmas.
Hingga saat ini, media sosial dari Mama korban dibanjiri dukungan dan bantuan untuk menyelesaikan kasus ini.
Itulah informasi mengenai anak delapan tahun di Bekasi jadi pelaku kasus kekerasan seksual teman bermainnya. Semoga para korban segera mendapatkan keadilan dan kasus ini tidak terjadi pada anak-anak yang lain.