Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Miris! Balita di Bekasi Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Temannya yang Juga di Bawah Umur

ilustrasi pelecehan seksual anak
Freepik.com

Seorang balita yang masih belum genap berusia 5 tahun asal Bekasi, dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh terduga pelaku yang masih kelas 2 SD.

Laporan ini pertama kali dibagikan oleh Mama dari korban yang juga seorang konten kreator dengan username Instagram @ndputriw. Mama korban menjelaskan bagaimana kronologi awal yang dialami oleh sang putra lewat unggahan di akun pribadinya.

Dalam ceritanya, sang anak yang awalnya dikenal sebagai sosok anak ceria dan tak pernah absen untuk melakukan salat jamaah di masjid, justru kini berubah lantaran trauma dengan perlakuan pelaku terhadapnya.

Jadi pelajaran bagi para orangtua untuk selalu waspada, berikut Popmama.com rangkumkan kronologi kisah balita di Bekasi yang jadi korban pelecehan seksual oleh temannya sendiri yang masih di bawah umur.

1. Berawal dari kecurigaan sang Mama

Kisahnya berawal dari kecurigaan sang Mama yang melihat adanya perubuahan drastis pada anaknya selama sebulan terakhir.

Dalam unggahannya yang dibagikan dalam potongan narasi, Mama korban menuliskan keterangan, "Sudah sebulan anakku gak mau sholat. Biasanya tiap denge adzan langsung ambil sarung lari ke masjid. Sekarang jum'atan seminggu sekali pun gamau."

Melihat perubahan yang demikian, Mama korban pun lantas bertanya pada anaknya alasan dari perubahan sikapnya tersebut.

Jawaban sang anak justru membuat Mama dua orang anak itu langsung seperti tersambar petir. Marah, sedih, kecewa, rasanya semua perasaan tercampur satu mendengar jawaban sang anak.

"Dia bilang "Aku gak suka sholat karena kalau sholat si Y main masukan t***t ke p****t. Rasanya kayak disamber petir," sambung Mama korban menjelaskan jawaban anaknya.

2. Pelaku juga masih di bawah umur

ilustrasi anak laki-laki sedih
Freepik.com

Mendengar jawaban sang anak, Papa dari korban langsung menghubungi orangtua yang bersangkutan dan mendatangi pihak terduga pelaku.

Betapa terkejutnya orangtua korban saat mengetahui fakta bahwa yang melakukan tindak asusila pada anaknya adalah seorang anak di bawah umur yang masih duduk di bangku kelas 2 SD.

"Pelaku juga mengakui sudah melakukan itu ke anakku sebanyak 3x," timpal Mama korban dalam narasi yang diceritakannya.

Orangtua mana yang tak hancur hatinya mengetahui anak yang sudah dibesarkan dengan penuh kasih sayang, justru harus mengalami hal seperti ini.

3. Orangtua korban minta keadilan dan solusi untuk anaknya

ilustrasi anak laki-laki sedih
Freepik.com

Tak datang seorang diri, orangtua korban meminta dampingan pihak RT dan RW setempat untuk menindaklanjuti pernyataan anaknya.

Namun, Mama dari korban meluapkan kekecewaannya lantara musyawarah yang dilakukan bersama orangtua terduga pelaku dan pihak setempat justru bukan memberikan penyelesaian, melainkan hanya sebatas edukasi.

"Mohon maaf tanpa bermaksud menyudutkan pihak manapun. Tapi SAYA BUTUH SOLUSI BUKAN DI EDUKASI!" tulis Mama korban seraya meluapkan rasa kecewanya.

Selanjutnya, orangtua korban kembali membuat laporan ke pihak polisi setempat yang sayangnya juga mendapat penolakan lantaran pelaku masih di bawah 12 tahun.

Pihak polisi mengarahkan orangtua korban untuk melapor ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bekasi untuk tindak lanjut.

Lagi-lagi orangtua korban tidak mendapat keadilan setimpal untuk anaknya, karena baik korban maupun pelaku, keduanya hanya mendapatkan konseling karena keduanya masih di bawah umur.

4. Korban alami trauma tak mau beribadah

ilustrasi anak laki-laki sedih
Freepik.com

Tak puas sampai pada DPPPA, orangtua korban terus berupaya melakukan hal apapun demi mendapatkan keadilan bagi terduga pelaku.

Menurutnya, apa yang anaknya alami saat ini sampai trauma untuk beribadah bukan perkara kecil yang bisa diremehkan.

Terlebih lagi, jawaban dari terduga pelaku yang menjawab bahwa ia merasa puas setelah melakukan hal tersebut.

"Bahkan ketika ditanya di sekolah kenapa dia tega begitu ke anakku. Dengan entengnya dia bilang "enak" hancur banget hatiku dengarnya," sambung sang Mama.

Setelah mendapatkan pengakuan dari korban dan terduga pelaku, rupanya total korban tindak asusila yang dilakukan terduga pelaku sebanyak 4 orang, Ma.

Melihat banyaknya jumlah korban dan disebutkan terus dilakukan secara bergantian, Mama dari korban pun merasa hal ini sudah sangat meresahkan dan perlu mendapat perhatian dari pihak-pihak terkait.

5. Dibanjiri dukungan netizen di kolom komentar

hands touching smartphone.jpg
Freepik/jannoon028

Melalui potongan narasi singkat yang diceritakan akun Mama dari korban @ndputriw, unggahan tersebut pun langsung viral dan mendapatkan banyak sorotan netizen.

Banyak netizen yang menyampaikan rasa prihatin dan dukungannya untuk terus memperjuangkan hak buah hatinya, atas apa yang sudah dilakukan terduga pelaku.

"Terima kasih ya sudah berani cerita. Berat banget pasti rasanya. Kamu ibu hebat. Ya Allah sembuhkan luka dan trauma adeknya," tulis seorang netizen.

Bahkan, tak sedikit netizen yang melontarkan komentar dengan menyertakan akun milik Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, yang merupakan gubernur di wilayah tempat korban tinggal.

"Pak @dedimulyadi71 / Pak Gubernur Jawa Barat, kami mohon perhatian dan solusi. Mohon bantu korban pulih dari trauma, dan pastikan pelaku tetap mendapat sanksi yang adil dan mendidik. Jangan sampai hukum diam hanya karena usia. Korban butuh perlindungan dan keadilan sekarang," komentar seorang netizen yang disetujui oleh ribuan netizen lainnya.

Dari cerita yang dibagikan Mama ndputriw, kasus pelecehan seksual sesama anak di bawah umur perlu menjadi perhatian bagi semua pihak, terutama orangtua yang terlibat langsung dalam mengawasi anak.

Kita doakan yang terbaik untuk korban ya, Ma, dan semoga hal serupa tidak terjadi pada anak-anak lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us