Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Batuk Pilek Tanpa Demam pada Anak, Mama Harus Tetap Perhatikan

Batuk pilek pada anak
Freepik

Menjaga kesehatan anak tentu menjadi prioritas utama bagi setiap Mama, terutama saat si Kecil mengalami batuk dan pilek.

Meski batuk pilek tanpa demam biasanya bukan kondisi yang serius, Mama tetap perlu memperhatikan gejala ini dengan cermat.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus ringan, alergi, atau iritasi saluran pernapasan, yang umumnya masih bisa ditangani di rumah apabila diperhatikan dengan baik.

Batuk pilek merupakan kondisi yang sering dialami oleh anak sekolah. Menurut National Library of Medicine menyebut anak dapat mengalami batuk pilek sebanyak 6 hingga 10 kali dalam setahun, dengan durasi rata-rata 1–2 minggu per episode.

Hal ini tentu dapat mengganggu aktivitas harian anak seperti bermain, belajar, dan sekolah. Oleh karena itu Mama tidak dapat menyepelekannya begitu saja.

Seperti yang disampaikan oleh dr. Kanya Ayu Paramastri Sp.A dalam launch event OB Combi Anak di Jakarta (29/7/2025),

"Batuk pilek yang tidak disertai demam memang terlihat ringan, tapi jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat, bisa mengganggu aktivitas anak, seperti tidur, makan, bahkan kehadiran di sekolah. Tentunya ini dapat mengganggu tumbuh kembang anak secara menyeluruh."

Dalam artikel Popmama.com ini akan membantu Mama memahami penyebab batuk pilek tanpa demam pada anak serta langkah-langkah yang tepat agar si kecil tetap nyaman dan sehat selama masa pemulihan.

Penyebab Batuk Pilek Tanpa Demam pada Anak

Ilustrasi virus
Freepik/rorozoa (Ilustrasi virus)

Penyebab batuk pilek tanpa demam pada anak umumnya meliputi beberapa faktor berikut yang penting dipahami oleh Mama:

  1. Infeksi virus ringan
    Batuk pilek sering disebabkan oleh infeksi virus yang ringan, seperti rhinovirus, adenovirus, atau coronavirus. Pada kasus infeksi ringan ini, sistem kekebalan tubuh anak masih kuat sehingga tidak menimbulkan demam. Virus menyerang saluran pernapasan atas, membuat hidung meler dan batuk sebagai mekanisme tubuh untuk membersihkan lendir dan iritasi.

  2. Alergi
    Paparan alergen seperti debu, tungau, bulu hewan peliharaan, atau polutan udara dapat memicu batuk dan pilek tanpa demam. Reaksi alergi ini biasanya menyebabkan bersin-bersin, hidung tersumbat, dan batuk kering karena iritasi pada saluran napas tanpa adanya infeksi virus.

  3. Iritasi saluran pernapasan
    Lingkungan dengan polusi udara, asap rokok, udara dingin, atau perubahan cuaca (musim pancaroba) juga dapat menyebabkan gejala batuk pilek tanpa demam. Iritasi ini membuat saluran pernapasan merespons dengan batuk sebagai upaya membersihkan.

  4. Gejala asma ringan atau sinusitis
    Batuk pilek tanpa demam terkadang berhubungan dengan asma atau masalah pernapasan lainnya yang dipicu oleh alergi atau lingkungan. Batuk dapat muncul terutama di malam hari atau saat aktivitas berat, tanpa disertai demam.

  5. Sistem imun belum matang
    Anak-anak, terutama usia di bawah 5 tahun, memiliki sistem imun yang belum sempurna. Jadi mereka lebih rentan terhadap infeksi ringan yang biasanya tidak sampai menyebabkan demam, tetapi menimbulkan batuk dan pilek sebagai respons tubuh.

Cara Mengatasi Batuk Pilek Tanpa Demam di Rumah

Anak sedang dirawat ibunya
Freepik

Cara mengatasi batuk pilek tanpa demam pada anak di rumah yang dapat dilakukan Mama dengan mudah dan aman meliputi beberapa langkah sederhana berikut:

  1. Pastikan anak terhidrasi dengan baik
    Berikan anak cukup cairan seperti air putih hangat, jus buah alami, atau sup hangat. Cairan membantu mengencerkan lendir di saluran pernapasan sehingga lebih mudah dikeluarkan dan meringankan gejala batuk dan pilek.

  2. Berikan istirahat yang cukup
    Istirahat membuat tubuh anak lebih cepat pulih. Pastikan anak tidur nyenyak dan tidak melakukan aktivitas berat selama masa penyembuhan.

  3. Gunakan uap hangat
    Menghirup uap air hangat atau mandi air hangat selama 10–15 menit dapat membantu melegakan hidung tersumbat dan meredakan batuk dengan mengencerkan lendir.

  4. Hindari paparan iritan
    Jauhkan anak dari asap rokok, debu, polusi, atau udara dingin yang dapat memperparah iritasi saluran pernapasan.

  5. Perhatikan pola makan dan suplemen alami
    Berikan makanan bergizi dan buah-buahan alami yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, seperti nanas yang mengandung bromelain untuk meredakan peradangan dan mengencerkan lendir.

Pencegahan Batuk Pilek pada Anak

Anak sedang mencuci tangan
Freepik

Untuk mencegah terjadinya batuk pilek pada anak, Mama harus tahu beberapa langkah yang wajib Mama lakukan agar kesehatan si Kecil terjaga. Berikut adalah cara mencegah batuk pilek pada anak:

  1. Rutin mencuci tangan
    Ajarkan dan biasakan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum makan, setelah beraktivitas di luar rumah, dan setelah bermain. Kebiasaan ini sangat efektif mencegah penularan virus penyebab batuk dan pilek.

  2. Berikan nutrisi seimbang dan ASI eksklusif
    Pastikan anak mendapatkan makanan bergizi seimbang yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh, seperti buah, sayur, dan protein. Untuk bayi, ASI eksklusif sangat penting dalam meningkatkan sistem imun agar lebih tahan terhadap infeksi.

  3. Hindari paparan pada orang yang sedang sakit
    Jangan biarkan anak terlalu dekat atau dicium oleh orang yang sedang flu atau batuk karena virus mudah menular lewat percikan udara dan sentuhan.

  4. Jaga kebersihan lingkungan dan rumah
    Bersihkan mainan, permukaan, dan ruang tempat anak bermain secara rutin untuk mengurangi risiko paparan virus. Ventilasi udara yang baik juga membantu mengurangi penularan

  5. Pastikan anak istirahat cukup
    Tidur cukup sangat penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh anak agar lebih kuat melawan infeksi.

  6. Imunisasi lengkap
    Pastikan vaksinasi anak lengkap termasuk vaksin influenza yang dapat melindungi dari flu dan komplikasinya

Nah Ma, itulah penyebab, cara mengatasi, dan cara pencegahan batuk pilek pada anak. Meskipun tidak disertai dengan indikasi demam, Mama harus tetap waspada karena jika tidak ditangani dengan tepat, virus tersebut bisa menyebar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid