7 Makanan yang Perlu Dihindari Ketika si Kecil Batuk Pilek

- Makanan dan minuman tinggi gula dapat memperparah iritasi tenggorokan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, bahkan melambatkan penyembuhan batuk pilek.
- Produk olahan susu meningkatkan produksi lendir di saluran pernapasan, sulit bernapas, pertimbangkan alternatif non-susu seperti susu kedelai.
- Makanan pedas dan berminyak merangsang reseptor di mulut dan tenggorokan, memicu refleks batuk, meningkatkan jumlah lendir atau dahak.
Batuk dan pilek merupakan keluhan yang sangat umum dialami anak-anak, terutama saat musim pancaroba. Meski umumnya bukan penyakit serius, batuk pilek sering membuat si Kecil rewel, sulit tidur, dan nafsu makannya menurun.
Saat si Kecil mengalami batuk dan pilek, kondisi ini pasti membuat Mama khawatir. Mama ingin memberikan yang terbaik agar si Kecil segera pulih kembali. Namun, terkadang Mama juga bingung bagaimana merawat anak yang sedang sakit.
Merawat anak yang sedang mengalami batuk pilek memang terkesan agak tricky. Mama harus memilih berbagai jenis makanan atau minuman agar kondisi anak tidak semakin memburuk.
Makanan dan minuman yang tampaknya baik bagi anak, terkadang menjadi pemicu atau bahkan memperparah keadaan apabila dikonsumsi saat sedang batuk pilek. Oleh karena itu Popmama.com telah rangkum makanan yang perlu dihindari ketika anak batuk pilek.
1. Makanan dan minuman tinggi gula

Makanan manis seperti permen, kue, minuman bersoda, dan makanan dengan tambahan gula buatan sebaiknya dihindari saat anak batuk pilek.
Hal ini karena gula dapat memperparah iritasi tenggorokan dan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Gula yang berlebihan dapat menghambat tubuh melawan infeksi. Sehingga penyembuhan batuk dan pilek menjadi lambat.
2. Produk olahan susu

Keju, yogurt, dan produk olahan susu lainnya sebaiknya dihindari ketika anak sedang batuk pilek. Beberapa sumber menyebutkan bahwa produk olahan susu dapat meningkatkan produksi lendir di saluran pernapasan.
Lendir yang berlebihan dapat membuat anak merasa lebih sulit bernapas dan memperburuk gejala batuk. Jika si Kecil sangat ingin susu, Mama pertimbangkan untuk menggantinya sementara waktu dengan alternatif non-susu seperti susu kedelai.
3. Makanan pedas dan berminyak

Menghindari makanan pedas dan berminyak dapat mengurangi gejala batuk dan pilek. Makanan pedas mengandung capsaicin yang dapat merangsang reseptor di mulut dan tenggorokan, menyebabkan sensasi terbakar atau iritasi. Ini bisa memicu refleks batuk dan meningkatkan jumlah lendir atau dahak, sehingga memperparah gejala batuk.
Sedangkan makanan berminyak, terutama gorengan, dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan rasa gatal, yang bisa memperburuk gejala batuk.
Mama dapat mencegah anak memakan makanan yang mengandung banyak minyak dengan memberikan pengertian supaya anak dapat lebih cepat untuk pulih.
4. Makanan olahan dan kemasan

Makanan olahan dan kemasan mengandung banyak garam, pengawat, dan gula berlebihan. Mama sebaiknya tidak memberikan si Kecil makanan tersebut karena dapat memperparah gejala.
Makanan olahan sering mengandung pengawet untuk memperpanjang masa simpannya. Pengawet ini dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan memperparah gejala batuk pilek.
Sedangkan makanan yang mengandung garam yang tinggi dalam makanan olahan dapat menyebabkan dehidrasi dan memperparah gejala batuk pilek.
5. Buah dan kacang kering

Meskipun buah dan kacang memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik. Namun Mama perlu lebih teliti memberikan jenis buah dan kacang kepada anak yang sedang mengalami batuk dan pilek.
Buah asam seperti jeruk, lemon, dan tomat dapat meningkatkan asam lambung dan memicu refluks, yang dapat mengiritasi tenggorokan dan memperburuk batuk.
Sedangkan kacang kering, terutama yang digoreng, dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan mungkin memicu reaksi alergi. Selain itu, kacang kering yang kecil bisa tersangkut di tenggorokan saat batuk, menyebabkan tersedak.
Namun, makanan ini tetap perlu dikonsultasikan kepada DSA si Kecil, karena makanan tersebut mengandung histamin yang dapat memicu alergi. Kemudian, tidak semua anak memiliki alergen yang sama.
6. Cokelat

Cokelat sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya saat anak sedang batuk pilek. Hal ini karena cokelat mengandung gula yang dapat memperburuk iritasi tenggorokan dan memicu batuk.
Tak hanya itu, cokelat mengandung kafein yang dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi dapat memperlambat proses penyembuhan batuk karena tubuh membutuhkan cairan untuk mengencerkan lendir dan membuang kuman penyebab infeksi.
7. Makanan bersifat asam

Makanan bersifat asam perlu dihindari saat anak batuk pilek karena dapat mengiritasi tenggorokan dan memperparah kondisi batuk. Makanan asam juga dapat meningkatkan risiko refluks asam lambung, yang bisa memicu batuk kering.
Rasa asam dari makanan atau minuman dapat mengiritasi lapisan tenggorokan, yang sudah rentan saat batuk. Iritasi ini bisa memperburuk rasa gatal dan membuat batuk semakin sering.
Itulah beberapa jenis makanan yang perlu dihindari si Kecil ketika mengalami batuk pilek. Mama sebaiknya mengonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokter spesialis anak, karena bisa saja ada makanan atau minuman lainnya yang dapat memicu alergi dan memperparah gejala yang dialami si Kecil.