Eksklusif: Cara Ratna Galih Bersikap Adil Kepada Lima Orang Anaknya

Bersikap adil di hadapan anak-anak bukan perkara mudah. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan agar sikap yang diterapkan tidak berat sebelah kepada salah satu anak saja. 

Ratna Galih mengatakan jika dirinya harus mengenali karakter masing-masing anaknya terlebih dahulu. Pasalnya, kelima buah hatinya memiliki sikap uniknya masing-masing. Perbedaan sikap itulah yang perlu dipelajari sebelum merealisasikanya. 

"Yang pertama kalau saya supaya bisa adil harus mengenal karakter anak dulu, karena setiap anak unik dan berbeda-beda," kata Ratna dalam wawancara khusus dengan Popmama.com.

Selain mengenali karakter anak, Ratna juga menerapkan pemikiran bahwa kelima anaknya memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga, tindakan yang dilakukan kepada masing-masing anak tidak sama rata.

"Yang kedua juga saya nggak bisa bersikap sama ke semua lalu berharap outputnya sama. Setiap anak kebutuhannya juga berbeda-beda, jadi yang diberikan pun berbeda," tuturnya.

"Misalkan anak saya yang pertama tipe afeksi, dia suka disentuh dan diajak bicara, atau banyak bercerita. nah kalau anak kedua dia nggak terlalu suka diajak diskusi yang lama, maunya action and action," sambungnya.

Bersikap adil dan tidak pilih kasih merupakan salah satu faktor penting agar anak merasa tenang, bahagia, dan dihargai. Meski tidak mudah, sudah sewajibnya orangtua mengaplikasikan sikap adil kepada anak-anaknya. 

Ada momen di mana Ratna sebagai orangtua mengalami kesulitan dalam mengimbangi konsep adil pada lima orang anaknya. Namun bagi dirinya yang terpenting adalah membuat anak-anaknya merasa disayang. 

"Kalau bicara tentang bersikap adil ke anak yang adil banget, itu pasti agak susah ya dengan 5 anak itu sulit. Tapi untuk saya, yang terpenting itu membuat anak merasa cukup disayang bahkan mereka semua merasa sangat disayang," ungkapnya. 

Jika seorang anak memperoleh kasih sayang dengan cara yang tepat, maka anak tersebut akan merasa lebih bahagia dan menganggap dirinya berharga. Bentuk kasih sayang pun bisa disalurkan dalam bentuk apapun, baik secara verbal maupun non verbal.

"Saya nggak tau bagaimana caranya karena ini sulit ya untuk adil, tapi yang sayang usahakan adalah setiap anak saya merasa disayang, selalu mendapat support, dan didengar," ujarnya. 

Ratna mengaku tidak tahu seperti apa porsi yang dibutuhkan masing-masing anaknya untuk merasa disayang. Tetapi ia berpegang teguh bahwa cepat atau lambat anak-anaknya akan menyadari dan paham bahwa mereka begitu disayang.

"Kita nggak pernah tahu porsi yang sesuai untuk masing-masing anak itu seperti apa, tapi saya berpegangan pada saatnya, akhirnya anak itu tahu dan bisa merasa bahwa mereka disayang," ucapnya.

Bagi Ratna, yang terpenting adalah anak-anaknya bisa memahami bentuk rasa sayang yang disalurkannya tersebut.

"Kalau saya sih yang penting anak kita bisa bilang kalau mama saya sayang sama saya, mama saya tahu saya, dan memerhatikan saya," ucapnya.

Istri dari Sawkani Jamhuri ini mengaku bahwa didikan yang diterapkan kepada anak-anaknya memiliki perbedaan dengan didikan orangtuanya dulu, baik dalam konteks komunikasi maupun pola asuh anak.

Semuanya mempunyai perbedaan, karena menyesuaikan dengan perkembangan jaman itu sendiri.

"Saya pun melihat orangtua saya untuk adil sepertinya agak sulit. Posisinya saya 4 bersaudara dan saya anak perempuan satu-satunya, pasti setiap anak mama saya punya kebutuhan yang berbeda-beda, baik saya dan saudara saya lainnya," ujarnya.

Melansir dari laman Mummasaurus, setidaknya terdapat tiga hal yang bisa Mama latih secara teratur untuk mencapai kata adil dan menemukan situasi imbang bagi anak.

Yang pertana adalah mendengarkan pendapat anak tentang arti adil menurutnya. Seringkali orangtua sudah berupaya bersikap adil, namun masih saja salah di mata anak. 

Ketika berada di situasi ini, cobalah tanyakan kepada anak apa makna adil baginya. Setelah mengetahui, Mama bisa memutuskan langkah apa yang bisa dilakukan selanjutnya.

Lalu yang kedua, menegaskan pemikiran bahwa menjadi adil bukan berarti menerapkan hal yang sama. Sebagai contohnya, dibanding memberikan satu set mainan yang sama, lebih baik Mama membelikan mereka masing-masing satu set mainan berdasarkan yang mereka mau.

Pasalnya, selalu memberi mereka hal yang sama hanyalah gagasan untuk bersikap adil, bukan benar-benar bersikap adil secara nyata. 

Kemudian, jelaskan konsekuensi kepada anak. Sangat penting bagi Mama untuk menjelaskan kepada anak tentang konsekuensi dari tindakan atau pilihan yang mereka buat. Hal ini dapat membuat mereka belajar dan mengubah pendapat mereka usai memperoleh pemahaman baru. 

Itulah informasi terkait cara Ratna Galih bersikap adil kepada lima orang anaknya. Wah, boleh ditiru tips dari Mama Ratna ini ya, Ma.

Millennial Mama of the Month Edisi Maret 2022 – Ratna Galih

Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany 
Reporter – Sania Chandra & Putri Syifa N 
Social Media - Irma Erdianti 
Art Designer – Aristika Medinasari