Gerakan Ayah Mengantar Anak Hari Pertama Sekolah, Ini Faktanya!

- Gerakan ayah mengantar anak pertama kali diumumkan pada tahun 2015 oleh KemenPPPA dan bertujuan mengajak para ayah untuk terlibat aktif dalam pendidikan anak sejak dini.
- Surat edaran khusus untuk ayah mengantar anak sekolah dikeluarkan oleh BKKBN dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dengan tujuan menumbuhkan peran ayah dalam kehidupan anaknya.
- Program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) diluncurkan untuk mendorong keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan anak serta pendampingan remaja, sebagai simbol perubahan budaya pengasuhan yang lebih kolaboratif antara papa dan mama.
Hari pertama sekolah selalu jadi momen penting bagi anak-anak dan orangtua. Tidak hanya para ibu, kini para ayah pun diajak terlibat langsung lewat Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) lewat Gerakan Ayah Mengantar Anak Hari Pertama Sekolah.
Gerakan ini muncul untuk memperkuat peran ayah dalam pengasuhan, sekaligus membangun kedekatan emosional antara ayah dan anak sejak dini.
Mengutip berbagai sumber, program ini diinisiasi oleh BKKBN dan didukung melalui Surat Edaran resmi Menteri, yang mulai berlaku 14 Juli 2025. Harapannya, keterlibatan ayah tak hanya menciptakan rasa aman dan semangat belajar pada anak, tetapi juga menanamkan budaya pengasuhan yang setara dan kolaboratif di keluarga Indonesia.
Berikut Popmama.com rangkum informasi Gerakan Ayah Mengantar Anak Hari Pertama Sekolah selengkapnya!
1. Gerakan ayah mengantar anak pertama kali digaungkan tahun 2015

Rupanya Gerakan Ayah Mengantar Anak Hari Pertama Sekolah bukan hal baru, lho! Gagasan ini pertama kali diumumkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) pada 2015.
Tujuannya sederhana tapi bermakna yakni mengajak para ayah atau papa untuk ikut terlibat aktif dalam proses pendidikan anak sejak dini.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Kabinet Merah Putih, Abdul Mu’ti mengatakan kalau momentum hari pertama sekolah menjadi awal meraih sukses di masa depan. Kehadiran orangtua pada hari pertama sekolah, terutama ayah menjadi bentuk dukungan moral dan emosional yang penting.
Apalagi jika ini adalah momen pertama kali si Kecil bersekolah atau pindah tingkat.
2. Ada surat edaran khusus untuk ayah mengantar anak sekolah

Selama lima hari masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji secara khusus meminta para ayah untuk mengantarkan anaknya ke sekolah.
Ada surat edaran Nomor 7 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah.
Gerakan ini diperkuat dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan MPLS Ramah Anak. Surat itu berlaku efektif mulai 14 Juli 2025 itu untuk menumbuhkan peran papa dalam kehidupan anaknya.
Berdasarkan data UNICEF 2021, sekitar 20,9 persen anak di Indonesia tidak memiliki figur papa karena berbagai faktor seperti perceraian, kematian, atau pekerjaan ayah yang jauh dari keluarga.
Akibatnya, hanya 37,17 persen anak usia 0-5 tahun yang diasuh langsung oleh kedua orangtua kandung, sementara 33 persen remaja mengalami masalah kesehatan mental, tetapi hanya sedikit orangtua yang mampu mendeteksinya.
Surat edaran ini diharapkan tak hanya berlaku bagi ASN di lingkungan BKKBN, tetapi juga memantik kesadaran masyarakat luas untuk lebih peduli. Seperti disampaikan Wihaji, peran ayah sangat penting untuk mendukung perkembangan anak agar tumbuh menjadi generasi kuat, berdaya, dan berkarakter.
3. Program GATI, mendukung perkembangan anak di masa depan

Gerakan Ayah Mengantar Anak Sekolah dilaksanakan bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026 yakni 14 Juli 2025 sesuai Kalender Pendidikan masing-masing daerah.
Untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak ke depan, Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Peluncuran dilakukan langsung oleh Menteri Wihaji. Program ini bertujuan mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak serta pendampingan remaja. Pengasuhan ayah dinilai berpengaruh pada leadership, prestasi akademik, hingga perkembangan emosional anak.
Gerakan ini diatur melalui SE Nomor 7 Tahun 2025 yang mulai berlaku 14 Juli 2025, sebagai simbol perubahan budaya pengasuhan yang lebih kolaboratif antara papa dan mama.
GATI menjadi bagian dari program Sekolah Bersama Ayah (SEBAYA) yang termasuk dalam Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), selain layanan konseling, komunitas ayah, dan Desa/Kelurahan Ayah Teladan di Kampung KB.
Itulah tadi informasi mengenai Gerakan Ayah Mengantar Anak Hari Pertama Sekolah, semoga bisa menjadi inspirasi bagi keluarga untuk menciptakan kedekatan yang lebih hangat.



















