Kisah Nabi Khidir yang Penuh dengan Teladan

Ma, pastinya Mama akan merasa asing dengan nama salah satu nabi ini, Nabi Khidir. Hal ini memang wajar, karena Nabi Khidir tidak termasuk ke dalam 25 nama nabi yang wajib diketahui.
Kisah Nabi Khidir dikenal karena sosoknya yang disebutkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 60-82, melalui pertemuannya dengan Nabi Musa.
Ada perbedaan pendapat di antara ulama mengenai status Nabi Khidir, apakah ia seorang nabi atau hanya seorang wali yang memiliki ilmu khusus. Perbedaan ini juga karena tidak ada dalil sahih dari hadits yang secara eksplisit menyatakan status kenabiannya.
Meskipun demikian, kisah Nabi Khidir dalam Al-Qur'an memberikan banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi umat Islam.
Oleh karena itu, Popmama.com akan menceritakan kisah Nabi Khidir yang disebutkan sebagai seorang tokoh di surat Al-Kahfi ayat 60-82 tersebut.
Awal Mula Kisah Nabi Khidir

Awal mula kisah Nabi Khidir bermula dari seorang hamba Allah yang memiliki ilmu sangat tinggi dan penuh misteri, yang dikenal dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahfi ayat 60-82.
Nama asli Nabi Khidir disebut Balya Putra Malkan, keturunan Nabi Nuh dari jalur Sam, dengan kunyah Abul Abbas. Ia dikenal juga dengan gelar Khidir yang berarti "yang hijau" karena suatu kejadian ketika ia duduk di atas tanah yang berubah menjadi hijau.
Kisahnya bermula ketika Nabi Musa AS berdiri di depan kaum Bani Israil dan menganggap dirinya paling berilmu. Allah SWT kemudian memberitahu bahwa ada seorang hamba yang lebih berilmu daripada Musa, yang tinggal di pertemuan dua lautan.
Nabi Musa kemudian memulai pencarian untuk bertemu Nabi Khidir, dengan membawa ikan dalam sangkar yang jika hilang, itulah pertanda tempat bertemunya dengan Nabi Khidir.
Kisah ini mengajarkan pelajaran tentang ilmu, kesabaran, dan kebijaksanaan yang terkadang tersembunyi di balik peristiwa yang tampaknya ganjil atau bertentangan dengan logika manusia.
Menurut berbagai riwayat dan pendapat, Nabi Khidir lahir dalam kondisi yang penuh misteri. Ibunya yang bernama Alha binti Faris, seorang bangsawan dari Persia dan Romawi, melahirkan Khidir di sebuah gua saat masih dalam perjalanan pengembaraan.
Setelah itu, Khidir pernah dibesarkan oleh seorang penggembala kambing yang menemukannya, dan kemudian kembali ke ayahnya seorang raja Persia bernama Balkan. Nabi Khidir dikenal sebagai seorang yang cerdas dan menguasai ilmu-ilmu gaib serta hikmah ilahi.
Pertemuan Nabi Khidir dan Nabi Musa

Kisah pertemuan Nabi Musa dengan Nabi Khidir tercantum dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahfi ayat 60-82. Awalnya, Nabi Musa menjawab bahwa dirinya adalah manusia paling saleh ketika ditanya kaum Bani Israil.
Namun, Allah SWT menegur Musa dan memberitahukan bahwa ada hamba-Nya di pertemuan dua laut yang lebih berilmu darinya, yaitu Nabi Khidir.
Allah memerintahkan Musa untuk mencari Nabi Khidir, dengan membawa seekor ikan dalam keranjang. Saat ikan tersebut menghilang di suatu tempat, itu menjadi tanda lokasi bertemunya Musa dengan Khidir.
Nabi Musa kemudian bertemu dengan Khidir dan meminta izin untuk mengikutinya agar dapat belajar ilmu yang dimiliki Khidir.
Khidir mengingatkan Musa bahwa dia mungkin tidak sabar mengikuti perjalanan dan kejadian yang akan terjadi, karena Musa belum memahami ilmu tersebut secara mendalam.
Meski Musa berjanji akan sabar, selama perjalanan terjadi beberapa peristiwa ganjil menurut Musa, seperti Khidir merusak bahtera, membunuh seorang anak kecil, dan memperbaiki dinding desa yang penduduknya kikir.
Musa merasa heran dan tidak sabar, hingga akhirnya Khidir menjelaskan hikmah di balik setiap perbuatan yang tampak ganjil tersebut.
Misalnya, merusak bahtera agar tidak disita penguasa yang jahat, membunuh anak untuk menghindarkan dosa besar yang akan ditanggungnya di masa depan, dan memperbaiki dinding sebagai perlindungan harta karun milik anak yatim yang masih harus dijaga sampai dewasa.
Akhir Kisah Nabi Khidir

Akhir kisah Nabi Khidir terjadi setelah perjalanan bersama Nabi Musa yang penuh dengan peristiwa yang membuat Musa heran dan tidak sabar.
Nabi Khidir kemudian memberitahu bahwa inilah saat perpisahan antara dia dan Nabi Musa serta akan menjelaskan mengapa ia melakukan beberapa tindakan yang tampak ganjil tersebut.
Pertama, Nabi Khidir membuat lubang pada perahu milik orang miskin agar perahu itu tidak disita oleh seorang raja yang serakah yang mengambil setiap perahu yang masih bagus.
Kedua, Khidir membunuh seorang anak kecil karena dia tahu anak itu nanti akan menjadi sumber keburukan dengan memaksa kedua orang tuanya untuk durhaka dan kufur, sehingga membunuhnya adalah sebagai rahmat agar digantikan oleh anak yang lebih baik.
Ketiga, Khidir memperbaiki dinding rumah yang hampir roboh di sebuah desa, karena di sana terdapat harta warisan dari ayah yang saleh milik dua anak yatim yang menyimpan harta tersebut untuk masa depan mereka.
Nabi Khidir menegaskan bahwa semua tindakan itu bukan atas kehendak pribadinya, melainkan mengikuti petunjuk dan kehendak Allah SWT.
Kisah ini mengajarkan bahwa hikmah Allah kadang tersembunyi dan manusia harus berprasangka baik serta sabar memahami kebijakan-Nya.
Setelah memberi penjelasan ini, Nabi Khidir meninggalkan Nabi Musa, yang sebelumnya berjanji untuk bersabar namun merasa sulit menerima semua peristiwa itu secara langsung.
Kisah ini menunjukkan pentingnya kesabaran, keikhlasan menerima takdir, dan keimanan kepada hikmah Allah yang tidak selalu bisa dipahami manusia.
Itu dia kisah Nabi Khidir yang pertemuannya melalui Nabi Musa. Dari kisah nabi ini, semoga Mama mengambil hikmahnya untuk bisa diajarkan kepada si Kecil.



















