Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Anak Perlu Belajar Berpikir Komputasional Sejak Dini?

Mengapa Anak Perlu Belajar Berpikir Komputasional Sejak Dini
Dok. BPDF

Di era digital seperti sekarang, mengenalkan teknologi kepada anak bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Namun, bukan berarti anak harus langsung menjadi ahli komputer. Salah satu pendekatan yang bisa dikenalkan sejak dini adalah berpikir komputasional, yang merupakan sebuah cara berpikir yang melatih anak untuk menyelesaikan masalah secara logis, sistematis, dan efisien.

Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menjadi pelopor penerapan berpikir komputasional pada jenjang PAUD hingga SD/MI. Sejak tahun 2023, program pelatihan dan pendampingan telah menjangkau ribuan siswa dan ratusan guru, berkat kerja sama antara Bakti Pendidikan Djarum Foundation dan Dinas Pendidikan setempat. Lebih dari 250 siswa dari berbagai SD/MI ikut serta dalam Festival dan Lomba Berpikir Komputasional yang digelar di Pendopo Kabupaten Kudus yang diselenggarakan pada Minggu (27/07/2024).

Lantas, mengapa anak perlu belajar berpikir komputasional sejak dini? Berikut Popmama.com akan memberikan penjelasan selengkapnya.

1. Apa itu berpikir komputasional?

Felicia Hanitio
Dok. BPDF

Berpikir komputasional (computational thinking) adalah kemampuan untuk memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil, mengenali pola, membuat urutan langkah (algoritma), dan menyusun solusi yang efisien. Cara berpikir ini menjadi dasar dari semua pemrograman komputer, namun manfaatnya jauh lebih luas. Anak-anak yang terbiasa berpikir komputasional akan lebih mudah memahami pelajaran seperti matematika, sains, bahkan membaca. Mereka belajar membuat keputusan, menganalisis masalah, dan mencoba berbagai solusi dengan pendekatan logis.

Saat ditemui di acara Festival dan Lomba Berpikir Komputasional, Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation adalah Felicia Hanitio mengatakan, bahwa yang melatarbelakangi pihaknya untuk melakukan pelatihan berpikir komputasional pada murid dan guru-guru sekolah di Kudus adalah, karena kemampuan tersebut disebut sebagai kemampuan abad ke-21 yang sangat penting untuk diajarkan ke anak.

"Mulai tahun 2021 tuh kita belajar-belajar, research, dan melihat bahwa berpikir komputasional yang tidak kalah penting dengan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan lain-lain, bahkan disebut sebagai keterampilan abad ke-21. Waktu itu juga ngeliat dunia yang makin cepet berubah, perkembangan teknologi yang semakin pesat, jadi ini merupakan sesuatu yang penting diajarkan pada anak sejak dini." kata Felicia.

2. Harus diajarkan dengan metode yang tepat

Apa itu Berpikir Komputasional
Dok. BPDF

Mengajarkan berpikir komputasional kepada anak bukan berarti langsung memberikan mereka komputer atau mengajarkan coding yang rumit. Justru, pendekatan yang digunakan haruslah menyenangkan dan sesuai dengan usia anak. Salah satu cara paling efektif adalah melalui permainan, baik permainan digital sederhana maupun permainan tanpa perangkat (unplugged games).

Felicia menanggapi seperti apa efektivitas metode permainan dalam mengenalkan sekaligus mengajarkan anak-anak, khususnya di tingkat SD/MI tentang berpikir komputasional. Ia mengatakan bahwa metode permainan dapat menjadikan belajar berpikir komputasional dapat diterapkan secara luas.

"Efektivitas adalah bagaimana bisa menarik perhatian, dan menurut kita cukup efektif ya. Karena kalau sekolah mau buat sendiri dan tidak banyak alatnya itu tidak memungkinkan. Nah dengan fokus pada permainan simpel itu jadi bisa diterapkan secara luas," jelasnya.

Namun, bukan berarti hal tersebut dapat berjalan tanpa sedikitpun tantangan. Felicia mengatakan, bahwa tantangan yang harus dihadapi adalah bagaimana cara mengatasi miskonsepsi bahwa berpikir komputasional dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana. Serta pentingnya menerapkan pengajaran yang lebih sering dilakukan.

"Bukan soal pembelajaran terpisah tapi sesuatu pendekatan yang bisa diintegrasikan dalam pembelajaran apapun. Seperti kegiatan ekskul tiap satu jam dalam seminggu akan lebih sedikit manfaatnya dibandingkan kalau diintegrasikan dalam banyak pembelajaran. Dan integrasikan tersebut pasti memerlukan banyak effort," tambah Felicia.

3. Harapan untuk para orangtua

Harapan untuk Orangtua
Dok. BPDF

Peran orangtua sangat penting dalam mendukung pembelajaran berpikir komputasional sejak dini. Meskipun anak-anak belajar di sekolah, stimulasi dari rumah akan sangat membantu proses mereka dalam memahami konsep-konsep baru. Orangtua tidak harus menguasai teknologi untuk bisa mendampingi anak. Cukup dengan memberikan waktu, perhatian, dan semangat saat anak bercerita tentang apa yang mereka pelajari sudah menjadi dukungan yang berarti.

Felica mengatakan, bahwa keberhasilan program ini juga tidak lepas dari keterlibatan aktif para orangtua yang bersedia belajar bersama anak-anak mereka. Terlebih, banyak permainan dalam program ini memang dirancang untuk melibatkan anak dan orangtua secara langsung, seperti dalam permainan Programer Cilik dan Kebugaran Tanpa Komputer yang memperkuat interaksi antara orangtua dan anak.

“Kami sangat senang karena banyak orangtua yang ikut terlibat, bahkan ikut jadi ‘robot’ dalam permainan anak. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal ikatan emosional yang terbangun saat belajar bersama,” ungkapnya.

Ia juga berharap agar semua program dan tools yang sudah disiapkan untuk mengajarkan anak berpikir komputasional dapat selalu digunakan dengan baik oleh orangtua. Bakti Pendidikan Djarum Foundation juga selalu aktif untuk mengajak para orangtua terlibat langsung dengan seluruh kegiatan yang mereka selenggarakan.

Itulah informasi mengenai mengapa anak perlu belajar berpikir komputasional sejak dini? Dengan menanamkan pola pikir komputasional sejak dini, anak tidak hanya siap menghadapi masa depan, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, cerdas, dan penuh semangat belajar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid