Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Perkembangan Anak Usia 6 Tahun, Mama Harus Tahu!

Anak aktif bergerak
Freepik

Menjadi orangtua tentu penuh kebahagiaan sekaligus tantangan, apalagi ketika anak menginjak usia 6 tahun.

Usia ini merupakan tahapan penting dalam tumbuh kembang mereka. Pada usia ini, banyak pencapaian besar yang mulai terlihat, baik dari segi fisik, kognitif, maupun emosional.

Memahami perkembangan dan pencapaian anak usia 6 tahun sangat penting agar Mama bisa memberikan dukungan yang tepat untuk membantu si Kecil tumbuh optimal dan percaya diri.

Dalam artikel ini, Popmama.com akan mengajak Mama untuk mengenal berbagai pencapaian anak usia 6 tahun yang perlu diketahui.

Saat Mama sudah memahami hal ini, Mama bisa lebih siap mendampingi dan memberi stimulasi yang sesuai agar buah hati terus berkembang dengan baik menuju masa depan yang cerah. Yuk, simak bersama!

1. Otak telah mencapai ukuran dewasa

Ilustrasi otak
Freepik/jcomp

Pada usia 6 tahun, otak anak sudah hampir mencapai ukuran otak orang dewasa, sekitar 90-95% dari ukuran akhirnya.

Hal ini menandakan bahwa secara fisik otak anak telah berkembang pesat sejak bayi hingga masa awal kanak-kanak, membuka kesempatan besar bagi perkembangan kemampuan kognitif dan belajar.

Dengan ukuran otak yang hampir dewasa, berbagai area penting di otak mulai matang, memungkinkan anak memiliki kemampuan berpikir yang lebih kompleks.

Sebab ukuran otak sudah hampir mencapai ukuran dewasa, usia ini menjadi masa penting bagi stimulasi belajar yang optimal.

Memberikan pengalaman, stimulasi edukatif, dan kasih sayang akan memperkuat sambungan sel-sel otak (sinapsis) yang sangat berperan dalam kemampuan belajar dan memori jangka panjang.

2. Perasaan mencintai buku mulai berkembang

Membaca buku
Freepik

Pada usia 6 tahun, anak mulai memiliki kemampuan membaca dasar, mulai memahami hubungan antara huruf dan suara, serta dapat membaca kata-kata sederhana.

Minat terhadap buku menjadi tanda bahwa anak mulai menginternalisasi keterampilan ini dan mengembangkan kemampuan memahami bahasa dan isi cerita.

Kecintaan pada buku di usia dini akan menjadi fondasi penting membentuk kebiasaan membaca yang berdampak positif sepanjang hidup.

Anak yang suka membaca cenderung memiliki kosakata lebih luas, kemampuan memahami teks kompleks, dan keterampilan berpikir kritis yang lebih baik di masa depan.

3. Pikiran "ajaib" mulai menghilang

Anak sedang berpikir
Freepik/mdjaff

Anak usia 6 tahun mulai mampu berpikir lebih rasional dan logis. Mereka mulai memahami hubungan sebab-akibat dengan lebih jelas dan mampu membedakan antara kenyataan dan imajinasi.

Pikiran "ajaib" yang sebelumnya sering muncul sebagai hasil dari imajinasi dan fantasi anak mulai berkurang karena anak mulai melihat dunia secara lebih nyata dan konkret.

Sebelumnya, anak-anak cenderung percaya pada hal-hal magis atau fantasi seperti tokoh kartun yang hidup atau benda-benda yang berbuat hal ajaib.

Namun, pada usia ini, anak mulai paham bahwa hal-hal tersebut hanyalah khayalan atau cerita, sehingga pengaruh pikiran "ajaib" turun. Ini menunjukkan kemajuan dalam kemampuan kognitif mereka.

4. Pengendalian emosi lebih baik

Anak aktif
Freepik/jcomp

Anak usia 6 tahun mulai mampu memahami dan mengenali berbagai emosi yang dialaminya, seperti marah, sedih, takut, dan bahagia.

Mereka belajar mengendalikan emosi agar tidak meledak-ledak, yang penting untuk kesejahteraan emosional dan hubungan sosialnya.

Pada usia ini, anak mulai memahami perasaan orang lain yang berbeda dengan dirinya dan menunjukkan empati.

Selain itu, mereka belajar menyesuaikan perilaku agar tidak menyakiti perasaan orang lain, sehingga kemampuan sosial dan komunikasi meningkat.

Anak mulai dapat menghadapi kekecewaan dan mencari solusi secara konstruktif daripada bertindak impulsif.

Hal ini membangun kecerdasan emosional yang penting agar anak bisa beradaptasi dan berkembang secara positif

5. Mengetahui yang benar dan yang salah

Mama menasihati anaknya
Freepik/peoplecreations

Pada usia 6 tahun, anak sudah mulai bisa membedakan tindakan yang benar dan salah berdasarkan aturan yang diajarkan oleh orangtua, guru, dan lingkungan sosial.

Mereka berada pada tahap perkembangan moral prakonvensional, di mana penilaian didasarkan pada konsekuensi, seperti hadiah atau hukuman yang terkait dengan perilaku tersebut.

Kemampuan ini menjadi pondasi awal pembentukan karakter yang bertanggung jawab. Anak mulai menyadari bahwa perilaku yang benar akan mendatangkan hal baik, dan kesalahan memiliki konsekuensi.

Pada masa ini, anak juga mulai mampu refleksi atas tindakannya, melihat perbedaan antara niat dan akibat, meski masih dalam tingkat sederhana.

Mereka semakin peka terhadap aturan sosial dan mulai menghargai pentingnya kerjasama dan saling menghormati.

6. Peduli terhadap tekanan teman sebaya

Anak perempuan bersama temannya
Freepik/jcomp

Peduli terhadap tekanan teman sebaya merupakan perkembangan sosial yang penting pada anak usia 6 tahun karena pada tahap ini anak mulai lebih menyadari dan memperhatikan hubungan sosial serta reaksi dari teman-temannya.

Anak di usia ini belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan norma dan aturan dalam kelompok sosialnya.

Perasaan "ingin masuk kelompok" atau takut ditolak bisa membuat anak mulai merasakan tekanan teman sebaya yang memengaruhi perilaku dan keputusannya.

Memperhatikan tekanan teman sebaya juga menunjukkan perkembangan empati dan kesadaran sosial. Anak mulai peka terhadap perasaan teman dan konsekuensi dari interaksi sosialnya, sehingga berusaha menjaga hubungan baik dan menghindari konflik.

7. Membandingkan dirinya dengan yang lain

Dua orang anak duduk di taman
Freepik

Pada usia 6 tahun, anak mulai lebih sadar akan dirinya dan mulai membandingkan kemampuan, penampilan, atau pencapaiannya dengan teman sebaya.

Ini merupakan bagian dari proses membentuk identitas diri, di mana anak belajar mengenali kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks sosial.

Dengan membandingkan dirinya dengan orang lain, anak belajar menerima perbedaan dan memahami posisi dirinya dalam kelompok sosial.

Hal ini juga membantu anak mengembangkan rasa percaya diri jika menemukan kelebihan, atau mendorongnya untuk berusaha memperbaiki diri jika merasa kurang.

Perbandingan ini bisa memacu anak untuk belajar dan berkembang dengan lebih baik karena ingin mencapai atau menyaingi teman-temannya.

Nah Ma, itu dia perkembangan anak usia 6 tahun. Penting bagi Mama mengetahui hal ini agar Mama memberikan dukungan yang tepat untuk si Kecil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Hati-Hati Kalau Anak Punya Kebiasaan Mengunyah Es Batu, Ini Bahayanya!

06 Des 2025, 12:05 WIBBig Kid