Tips Jitu agar Mama Tak Terlalu Stres Mendampingi Anak Sekolah Online

Menjaga stres tetap terkendali membantu Mama bisa membimbing sekolah daring anak lebih baik

11 November 2020

Tips Jitu agar Mama Tak Terlalu Stres Mendampingi Anak Sekolah Online
Pexels/Julia M Cameron

Karena Pandemi Covid-19, banyak penyesuaian yang terjadi di hidup kita. Salah satunya adalah mengalihkan proses pembelajaran yang tadinya bertatap muka menajadi di rumah saja melalui daring. Awal-awal pandemi, hal ini banyak dikeluhkan oleh Mama-mama di rumah.

Belum terbiasa dengan sekolah daring membuat sebagian besar Mama di Indonesia bingung. Belum lagi jika Mama tersebut juga bekerja dari rumah, seolah berbagai beban menjadi satu di pundak setiap hari.

Diungkapkan Freyja, penggerak Rangkul Keluarga Kita. Mama dengan anak pertama umur 6 tahun ini cukup pusing membantu membiasakan belajar online sedangkan anaknya adalah tipe anak kinestetik. Apalagi sedari kecil anaknya dibiasakan dengan sekolah montessori.

“Bulan-bulan pertama sekolah itu serba salah, karena anak juga frustasi. Akhirnya aku harus menjelaskan ke anakku pelan-pelan sekali,” jelas Freya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Fanni Dwi Abriyanti yang merupakan anggota dari Popmama Community. Sebagai Mama yang menemani anaknya sekolah daring, Mama Fanni juga sempat stres. Namun, ia juga punya berbagai pengalaman menarik salah satunya manajemen stres di rumah selama pandemi.

Bagaimana cara kedua Mama ini bisa menghadapi stres setiap hari selama pandemi? Lewat Popmama Online Class: Curhat Orangtua Saat Anak Harus Sekolah Online banyak obrolan seru soal kiat dan curhat Mama -mama tentang sekolah daring. Berikut Popmama.com rangkum tips lengkapnya.

1. Punya support system yang kuat

1. Pu support system kuat
Freepik/senivpetro

Menurut Freyja adanya support system yang sama-sama mengerti tentang keadaan Mama membimbing sekolah online akan membantu.

Diungkapkan Freyja jika dirinya pun mengalami masa-masa sulit gampang marah tapi karena ada dukungan dari teman-teman pada komunitas yang sama membuatnya selalu merasa dimengerti.

“Untungnya ada teman-teman di Rangkung yang ada di Keluarga Kita itu mengalami hal yang sama. Namanya orangtua kita juga senang ya ngobrol-ngobrol sekalipun cuman 15 menit zoom-an. Kalau kita merasa tidak sendirian itu juga sangat membantu buat kita,” jelas Freyja.

Editors' Pick

2. Menurunkan ekspektasi dan berusaha menerima situasi

2. Menurunkan ekspektasi berusaha menerima situasi
Freepik/karlyukav

Melewati masa-masa stres ketika menemani sang Anak belajar di rumah membuat Freyja sebagai orangtua belajar banyak hal. Salah satunya adalah menurunkan ekspektasi tentang keadaan yang ada.

“Ini keadaan yang belum sepenuhnya normal. Jadi aku belajar menurunkan ekspektasi aku dari biasanya,” tutur Freyja.

Ekspektasi yang dimaksudkannya adalah soal jadwal teratur yang biasanya ada sebelum pandemi menyerang. Karena sekarang kebiasaan itu rata-rata tidak bisa dilakukan lagi saat ini.

“Aku berusaha untuk menerima ini di luar kemampuan kita. Tapi bisa mengusahakan kitanya untuk tidak terlalu emosi menghadapinya,” jelas Freyja.

3. Mengelola dan mengontrol emosi

3. Mengelola mengontrol emosi
Freepik/senivpetro

Sebelumnya, sebagai Mama pasti ada rutinitas yang diatur di keluarga. Lagi-lagi karena pandemi Covid-19 yang membuat rutinitas itu menjadi tidak teratur. Efeknya, bisa membuat Mama stres jika dipikirkan terus-menerus.

Efek dari stres tersebut akan berpengaruh juga kepada emosi Mama ketika menghadapi anak-anak. Oleh karenanya pengelolaan emosi ini perlu sangat dijaga.

Menurut Freyja salah satu indikator kebutuhan emosi kita bisa terjaga dengan melihat apakah kebutuhan diri sendiri sudah terpenuhi atau belum.

“Kita marah pasti ada kebutuhan diri yang belum terpenuhi,” jelas Mama Freyja.

4. Menerapkan morning routine agar mood terjaga

4. Menerapkan morning routine agar mood terjaga
Freepik/jcomp

Sementara itu, dari Mama Fanni Dwi yang merupakan anggota dari Popmama Community menuturkan kalau ia membentuk kebiasaan pagi yang bisa membuat moodnya menjadi lebih baik. Ini sangat penting sebagai permulaan di awal hari.

Mama Fanni senang minum kopi di pagi hari. Maka ia akan melakukan itu sebagai morning routine.

“Jadi ketika anak cranky atau apa aku bisa menghadapinya lebih enak,” jelas Mama Fanni.

Memperlakukan diri Mama dengan baik adalah me time yang efektif untuk menyenangkan diri sendiri sebelum menghadapi keseluruhan aktivitas sepanjang hari.

5. Usahakan Mama punya ‘me time’

5. Usahakan Mama pu ‘me time’
Freepik/yanalya

Salah satu Mama yang tergabung dalam Popmama Community, Fanni Dwi Abriyanti mengaku semenjak mendampingi anak untuk sekolah online membuat dirinya mengalihkan me time menjadi malam hari.

Untuk me time ini, Mama Fanni selalu berusaha untuk menjaga dan konsisten setiap hari. Meskipun me time-nya terbilang sebentar.

“Misalnya aku suka foto, aku usahakan larinya ke sana. Jadi itu kayak mengubah mood yang jelek jadi lebih bagus. Kuncinya ada di kita dulu sih ya, karena kita mendampingi anak. Kalau kitanya oke, jadi kita juga menghadapi anak lebih baik,” tutur Mama Fanni.

Itulah tadi pengalaman dari dua Mama yang menjadi pembicara dalam Popmama Online Class: Curhat Orangtua Saat Anak Harus Sekolah Online.

Wah, kalau Mama di rumah bagaimana nih? Apa yang membuat Mama tetap waras dan menjaga tingkat stresnya terkendali? Tetap semangat ya!

Baca juga:

The Latest