Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Studi Ungkap Anemia dan Gangguan Mata Ganggu Prestasi Anak di Sekolah!

Anemia dan Gangguan Mata Ganggu Prestasi Anak di Sekolah!
Freepik

Tahukah Mama bahwa kondisi anemia dan gangguan penglihatan pada anak tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga menghambat fungsi kognitif seperti memori, yang berperan besar dalam proses belajar dan berpikir?

Menurut WHO, sekitar 25% anak usia sekolah di seluruh dunia mengalami anemia, dan hampir 50% kasus anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi, yang terbukti memiliki dampak negatif terhadap perkembangan kognitif anak

Berangkat dari isu tersebut, INA Nutri Symposium 2025 yang diselenggarakan oleh Indonesia Nutrition Association (INA), menghadirkan pemaparan dua studi terbaru dari Indonesian Health Development Center (IHDC) pada Minggu (27/7/2025).

Studi tersebut mengungkap kaitan antara anemia defisiensi zat besi dan gangguan penglihatan dengan gangguan fungsi memori kerja serta penurunan kemampuan akademik anak.

Berikut telah Popmama.com rangkum informasi tentang anemia dan gangguan mata ganggu prestasi anak di sekolah agar Mama bisa lebih waspada dalam melindungi si Anak dari bahaya anemia dan gangguan penglihatan.

Dampak Serius Anemia bagi Fungsi Kognitif Anak

Studi Ungkap Anemia dan Gangguan Mata Ganggu Prestasi Anak di Sekolah!
Dok. Indonesia Nutrition Association

Berdasarkan data tahun 2020, terdapat 20% hingga 40% anak Indonesia usia sekolah yang mengidap anemia defisiensi zat besi.

Zat besi memiliki peran krusial dalam kinerja otak, diantaranya membentuk sel saraf, mengantarkan oksigen ke otak, serta menjadi pembawa sinyal dalam otak (Neurotransmitter).

Dalam perkembangan kognitif, zat besi menunjang kinerja belajar, fungsi memori, atensi dan kemampuan berbahasa.

Hasil studi terbaru memperlihatkan bagaimana anemia akibat defisiensi zat besi berdampak langsung pada fungsi kognitif anak.

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH selaku Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, memaparkan bagaimana anemia defisiensi zat besi mempengaruhi fungsi kognitif dan kemampuan belajar anak dalam INA Nutri Symposium 2025.

“Melalui studi yang melibatkan 335 anak usia sekolah dasar di Jakarta, ditemukan bahwa sekitar 19,7% anak mengalami anemia dan 22,1% memiliki gangguan kerja memori. Anak dengan kadar hemoglobin yang lebih rendah secara signifikan menunjukkan performa memori kerja yang lebih buruk.” ujar Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH pada Minggu (27/7/2025).

Jadi, peran zat besi yang berada dalam darah untuk menunjang kegiatan belajar si Anak besar sekali, Ma.

Kadar zat besi yang berada dalam kondisi defisiensi dapat menurunkan performa memori kerja si Anak secara signifikan.

Gangguan Penglihatan Berpotensi Hambat Kemampuan Belajar Anak

Studi Ungkap Anemia dan Gangguan Mata Ganggu Prestasi Anak di Sekolah!
Dok. Indonesia Nutrition Association

Tak hanya anemia, gangguan penglihatan juga menjadi faktor lain yang berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak, Ma.

Menurut Dr. Kianti R. Darusman, M.sc., PhD, dari IHDC, masalah penglihatan seperti refractive error (rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme) yang tidak tertangani, berpotensi menurunkan efisiensi memori kerja anak dan berdampak pada pemahaman informasi visual di sekolah.

“Sebab sebagian besar aktivitas belajar di sekolah bersifat visual, anak dengan penglihatan terganggu perlu berusaha lebih keras untuk memahami informasi. Hal ini dapat menurunkan efisiensi memori kerja dan berdampak pada kemampuan belajar secara keseluruhan,” jelas Dr. Kianti pada Minggu (27/7/2025).

Dalam studi yang dipresentasikan, tercatat bahwa 19,5% anak dengan gangguan penglihatan juga mengalami gangguan pada fungsi memori kerja.

Walau hubungan statistik belum signifikan, temuan klinis menunjukkan anak-anak dengan penglihatan terganggu memiliki nilai akademik yang lebih rendah dibanding anak dengan penglihatan normal.

Jadi, anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan tidak dapat belajar secara optimal di Sekolah. Hal tersebut dikarenakan hampir seluruh aktivitas belajar di sekolah bersifat visual.

Jika anak kesulitan untuk melihat materi di papan tulis, hal tersebut akan berpengaruh terhadap memori dan kemampuan belajar anak secara keseluruhan.

Pentingnya Peran Orangtua dan Sekolah dalam Mendeteksi Masalah Anak

Studi Ungkap Anemia dan Gangguan Mata Ganggu Prestasi Anak di Sekolah!
Dok. Indonesia Nutrition Association

Melihat keterkaitan antara anemia dan gangguan penglihatan, dengan kemampuan belajar, peran orangtua serta sekolah menjadi sangat penting dalam deteksi masalah kognitif anak.

Banyak kasus anemia atau gangguan penglihatan tidak terdeteksi hingga anak mengalami penurunan prestasi belajar.

Padahal, gejala awal seperti cepat lelah, kesulitan fokus, atau keluhan penglihatan kabur dapat menjadi sinyal penting yang perlu diperhatikan sejak awal.

Sekolah sebagai lingkungan belajar anak dapat menjadi tempat strategis untuk melakukan pemantauan kesehatan secara berkala.

Sementara itu, orangtua didorong untuk lebih peduli terhadap asupan nutrisi anak di rumah dan tidak mengabaikan keluhan kecil yang mungkin berulang, seperti anak tampak lemas, sulit konsentrasi, atau menurunnya semangat belajar.

Itulah informasi mengenai anemia dan gangguan mata ganggu prestasi anak di sekolah. Jangan lupa untuk memberi asupan bergizi dan memantau kondisi si Anak, ya, Ma!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid