Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

UNICEF: Angka Obesitas pada Anak di Dunia Meningkat

Anak dengan berat badan berlebih
Freepik

UNICEF baru saja merilis laporan terbaru yang mengungkap fakta mengejutkan, yaitu untuk pertama kalinya di dunia, jumlah anak yang mengalami obesitas lebih banyak dibandingkan anak yang kekurangan berat badan.

Pada tahun 2025, sekitar 188 juta anak usia 5 hingga 19 tahun menghadapi masalah obesitas, peningkatan yang signifikan dibandingkan angka sebelumnya.

Kondisi ini menjadi perhatian besar karena obesitas pada anak berisiko memicu penyakit serius di masa depan. Kesadaran Mama akan situasi ini sangat penting sebagai langkah awal untuk menjaga pola makan dan gaya hidup sehat anak, demi masa depan yang lebih baik dan sehat.

Oleh karena itu, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai kenaikan angkat obesitas anak di dunia yang dirilis oleh UNICEF.

Apa Itu Obesitas Anak?

Anak dengan berat badan berlebih
Freepik/jcomp

Menurut World Health Organization (WHO), obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan pada tubuh sehingga berpotensi mengganggu kesehatan.

Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak, tenaga medis menggunakan indeks massa tubuh (BMI) sebagai salah satu patokan sederhana.

Anak berusia di bawah 5 tahun dikatakan mengalami obesitas bila berat badan menurut tinggi badannya lebih dari 3 dari median Standar Pertumbuhan Anak WHO.

Sedangkan anak usia 5-19 tahun disebut mengalami obesitas apabila indeks massa tubuh menurut usianya lebih dari 2 dari median Standar Pertumbuhan Anak WHO.

Apabila Mama ingin mengetahui kondisi BMI anak, Mama bisa memeriksakan anak ke dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang kompeten agar dapat membantu melakukan pengukuran dan menjelaskan mengenai penetapan obesitas pada anak.

Penyebab Meningkatnya Obesitas pada Anak

Anak mengukur berat badan
Freepik

Peningkatan angka obesitas pada anak disebabkan beberapa faktor penting yang Mama perlu ketahui. Pertama, perubahan pola makan anak yang semakin banyak mengonsumsi makanan ultra-proses dan junk food tinggi gula, lemak, dan kalori yang tidak sehat.

Makanan-makanan instan dan cepat saji ini mudah didapat dan menarik bagi anak-anak, tetapi jika dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan penumpukan lemak berlebih di tubuh.

Kedua, pengaruh lingkungan sangat besar. Anak-anak semakin mudah mengakses makanan tidak sehat karena banyaknya warung atau toko yang menjual jajanan cepat saji dengan harga murah.

Selain itu, promosi makanan tidak sehat yang masif dan minimnya ketersediaan makanan sehat di lingkungan tempat tinggal juga memengaruhi pilihan makan anak.

Ketiga, kurangnya aktivitas fisik juga menjadi penyebab utama obesitas anak. Kebiasaan anak yang banyak menghabiskan waktu di depan gadget, televisi, dan permainan elektronik membuat mereka jarang bergerak dan berolahraga. Akibatnya, kalori yang masuk tidak terbakar sehingga tertimbun menjadi lemak.

Dengan memahami ketiga faktor ini, Mama bisa mulai mengatur pola makan dan kebiasaan aktif anak agar terhindar dari risiko obesitas dan gangguan kesehatan lainnya di masa depan.

Langkah yang Dilakukan UNICEF

Logo UNICEF
Freepik

Untuk mengubah lingkungan pangan dan memastikan anak-anak memiliki akses terhadap makanan bergizi, UNICEF menghimbau pemerintah, masyarakat sipil, dan mitra untuk segera: 

  • Terapkan kebijakan wajib yang komprehensif untuk meningkatkan lingkungan makanan anak-anak, termasuk pelabelan makanan, pembatasan pemasaran makanan, serta pajak dan subsidi makanan.

  • Menerapkan inisiatif perubahan sosial dan perilaku yang memberdayakan keluarga dan masyarakat untuk menuntut lingkungan makanan yang lebih sehat. 

  • Larang penyediaan atau penjualan makanan ultra-olahan dan makanan sampah di sekolah dan larang pemasaran dan sponsor makanan di sekolah.

  • Tetapkan perlindungan yang kuat untuk melindungi proses kebijakan publik dari campur tangan industri makanan ultra-olahan.

  • Memperkuat program perlindungan sosial untuk mengatasi kemiskinan pendapatan dan meningkatkan akses keuangan terhadap makanan bergizi bagi keluarga rentan.

Peran Mama dalam Mencegah Obesitas pada Anak

Mama memasak bersama anaknya
Freepik

Mama memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah obesitas pada anak melalui beberapa langkah sederhana namun efektif.

Pertama, Mama perlu mendorong pola makan sehat dengan menyajikan makanan bergizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral dari buah dan sayuran.

Jangan lupa untuk membatasi konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis yang biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi, karena ini dapat memicu penumpukan lemak pada tubuh anak.

Tak hanya itu, Mama juga dapat mengajak anak untuk aktif bergerak dan berolahraga setiap hari. Aktivitas fisik seperti berjalan santai, bersepeda, berenang, atau bermain di luar yang menyenangkan membantu membakar kalori dan memperkuat tubuh anak.

Membatasi waktu menonton televisi atau bermain gadget juga sangat dianjurkan agar anak tidak terlalu banyak duduk dan tidak aktif.

Oleh sebab itu, Mama harus memberikan contoh pola hidup sehat dan menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan baik ini, Mama bisa membantu anak tumbuh dengan berat badan yang ideal dan terhindar dari risiko obesitas serta penyakit yang menyertainya.

Nah Ma, itu dia informasi mengenai naiknya angka obesitas pada anak di dunia yang dirilis oleh UNICEF. Dengan itu, Mama dapat membantu anak untuk terus hidup lebih sehat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid