Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Anak Tampak Seperti ADHD di Usia 2 Tahun? Psikolog Jelaskan Faktanya

Ilustrasi anak umur 2 tahun sedang bermain
Freepik
Intinya sih...
  • Otak anak usia 2 tahun belum matang memproses instruksi
  • Cara anak usia 2 tahun belajar itu lewat gerak, bukan duduk diam
  • Ini cara otak anak usia 2 tahun memahami informasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orangtua mulai cemas ketika anak usia 2 tahun tampak “nggak capek-capek”, lari ke sana ke mari, sulit duduk lama, sering menyentuh semua benda, bahkan mengulangi hal yang sudah dilarang padahal pagi tadi sudah janji tidak melakukannya lagi.

Wajar kok, Ma, Pa! Meskipun perilaku ini sering bikin orangtua bertanya-tanya,“Ini masih normal atau tanda ADHD?”

Menurut Psikolog Anak Anastasia Satriyo, M.Psi., Psikolog, pada usia batita anak belum bisa didiagnosis ADHD. Anak tampak seperti ADHD di usia 2 tahun? Psikolog jelaskan faktanya, Popmama.com bagikan selengkapnya!

1. Otak anak usia 2 tahun belum matang memproses instruksi

Ilustrasi anak umur 2 tahun sedang bermain
Freepik

Meski anak sudah bisa mengangguk, menggeleng, atau mengucapkan “iya”, itu belum berarti otaknya benar-benar memahami instruksi secara utuh.

Bukan karena anak membangkang atau sengaja melawan.
Namun, karena “prosesor” di otaknya memang belum matang.

Di usia ini, bagian otak yang mengatur kontrol diri, impuls, kemampuan menahan keinginan masih berkembang pesat, terutama prefrontal cortex. Maka, mereka belum benar-benar paham apa yang sekelilingnya instruksikan.

Untuk itu, Mama dan Papa perlu menyentuh, memegang, dan membuatnya melihat langsung untuk memahami informasi yang diberikan. Termasuk memasukkan benda ke mulut yang termasuk dalam eksplorasi fisik.

2. Cara anak usia 2 tahun belajar itu lewat gerak, bukan duduk diam

Ilustrasi anak umur 2 tahun sedang bermain
Freepik

Tahukah Mama dan Papa, cara otak toddler memahami dunia bukan lewat ceramah atau larangan panjang, melainkan lewat pengalaman fisik.

Anak usia 2 tahun belajar dengan:

  • menyentuh
  • memegang
  • melihat
  • bergerak
  • kadang memasukkan benda ke mulut

Inilah kenapa mereka tampak “aktif berlebihan” padahal sebenarnya sedang belajar dan eksplorasi.

3. Ini cara otak anak usia 2 tahun memahami informasi

Ilustrasi anak umur 2 tahun sedang bermain
Freepik

Psikolog Anak Anastasia Satriyo, M.Psi. mengunggah, bahwa anak belajar dengan:

1) Pemahaman berbasis indera tubuh
Dikenal sebagai sensory-based understanding, anak perlu merasakan langsung dengan motoriknya, bukan hanya mendengar.

2) Melakukan pengulangan
Repetisi sangat diperlukan untuk anak usia dini. Namun yang diulang oleh otak anak sering berbeda dengan ekspektasi orang dewasa. Hari ini dilarang, sore diulang lagi, bukan karena lupa janji, tapi karena otaknya memang belajar lewat pengulangan. Maka, jangan lelah ya, Ma!

3) Meniru (modeling / observational learning)
Anak meniru hal baik dan hal buruk. Children see, children do.

4. Cara mendampingi anak usia 2 tahun menurut psikolog

Ilustrasi anak umur 2 tahun sedang bermain
Freepik

Beberapa pendekatan yang lebih efektif dan ramah perkembangan anak adalah dengan:

1) Gunakan instruksi pendek dan konkret
“Pegang tangan Mama” lebih efektif daripada “Jangan lari”. Hindari instruksi yang abstrak, Instruksi positif seperti ini juga membantu anak belajar perilaku yang benar, bukan hanya apa yang tidak boleh dilakukan.

2) Sediakan kesempatan eksplorasi yang aman
Taman, ruang bermain, tantangan sederhana, aktivitas menuang (pouring) dan menyendok (scooping). Mama juga bisa melibatkan si Kecil untuk membantu mengupas bawang di dapur, membersihkan rumah, dan pekerjaan rumah lainnya.

3) Validasi emosi, bukan hanya mengoreksi perilaku
Anak belum bisa mengekspresikan emosi lewat kata-kata. Maka, saat emosi anak tidak stabil, bantu ia untuk melabeli emosinya agar ia mengenali apa yang ia rasakan.

4) Gunakan rutinitas harian
Makan, tidur, mandi, bermain di tempat familiar sangat membantu otak toddler. Tak heran traveling atau pindah tempat tidur sering bikin anak jadi cranky. Penting bagi orangtua untuk mengatur jam makan dan tidur yang pasti

5) Hindari perintah beruntun
Buah hati Mama dan Papa belum bisa memahami kegiatan yang beruntun, maka perintahkan mereka dengan perlahan. Satu langkah, jeda, langkah berikutnya.

6) Dampingi dengan contoh
Respons orangtua menjadi template anak. Makin sering orangtua berteriak, makin besar kemungkinan anak menirunya.

5. Jadi kenapa anak usia 2 tahun belum bisa didiagnosis ADHD?

Ilustrasi anak umur 2 tahun sedang bermain
Freepik

ADHD bukan sekadar anak yang aktif. ADHD adalah kondisi neurodevelopmental yang ditandai dengan gangguan regulasi perhatian, impuls, kontrol diri yang menetap selama bertahun-tahun dan muncul di berbagai situasi.

  1. ADHD dinilai dari pola jangka panjang, bukan perilaku sesaat. Bukan hanya saat lelah, lapar, atau overstimulasi. Pada toddler, perilaku masih sangat fluktuatif.
  2. ADHD harus tampak di banyak situasi (cross-situational)
    Di rumah, sekolah, interaksi sosial, aktivitas terstruktur dan bebas. Sementara pada toddler tuntutan atensi masih rendah, lingkungan sangat dibantu orang dewasa, perilaku sangat dipengaruhi konteks
  3. Harus menetap bertahun-tahun (persistensi waktu)
    Di usia 2–3 tahun, banyak perilaku ADHD-like yang sebenarnya sesuai tahap perkembangan.

Anak tampak seperti ADHD di usia 2 tahun? Psikolog jelaskan faktanya, bisa jadi ia sedang belajar mengenal dunia lewat tubuhnya. Tugas orangtua di usia ini bukan memberi label, tetapi:

  • memfasilitasi
  • menyediakan lingkungan aman
  • mendampingi proses belajar

Kalau anak ingin melompat atau memanjat, bukan dimarahi, tapi dicarikan tempat aman untuk menyalurkan kebutuhan motorik dan sensoriknya, semangat ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Anak Tampak Seperti ADHD di Usia 2 Tahun? Psikolog Jelaskan Faktanya

24 Des 2025, 15:05 WIBKid