- Bahasa atau ucapan
- Gerakan, atau keterampilan motorik
- Keterampilan emosional dan sosial
- Kemampuan berpikir
- Keterlambatan Bahasa dan Bicara
10 Cara Mengatasi Telat Bicara Anak 3 Tahun, Bisa Lakukan di Rumah

Masalah keterlambatan bicara pada anak merupakan masalah yang cukup serius yang harus segera ditangani, karena ini merupakan salah satu penyebab keterlambatan gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak.
Memang setiap anak tumbuh dan belajar dengan kecepatannya masing-masing. Namun, hal ini akan membantu Mama untuk mengetahui tanda-tanda, bahwa anak Mama mungkin tidak memiliki keterampilan yang dimiliki kebanyakan anak lain pada usia mereka.
Banyak penundaan yang tidak serius, dan sebagian besar anak dapat mengejar ketinggalan tersebut. Kuncinya adalah memberi si Kecil bantuan yang mereka butuhkan segera setelah Mama merasa ada yang salah.
Nah, bantuan tersebut bisa Mama atasi dengan cara terapi sederhana di rumah lho. Lalu, bagaimana ya caranya? Berikut Popmama.com akan merangkum 10 cara mengatasi anak telat bicara anak 3 tahun. Yuk simak baik-baik ya, Ma!
Apa Itu Keterlambatan Perkembangan?

Sebelum membahas mengenai keterlambatan berbicara, sebaiknya Mama mengetahui lebih dahulu mengenai keterlambatan perkembangan. Sebenarnya ada banyak jenis yang berbeda. Anak-anak mungkin memiliki masalah dengan:
Masalah-masalah ini adalah jenis keterlambatan perkembangan yang paling umum. Memang macam-macam keterlambatan ini terlihat serupa, tetapi mereka adalah jenis masalah yang berbeda lho, Ma.
Keterlambatan bicara seperti mana yang diketahui mengacu pada hambatan maupun gangguan perkembangan anak. Keterlambatan bicara dapat diketahui dari ketepatan penggunaan kata, yang ditandai dengan pengucapan yang tidak jelas dan dalam berkomunikasi hanya dapat menggunakan bahasa isyarat.
Bahasa mengacu pada makna suara dan gerak tubuh. Anak-anak dengan masalah bahasa mungkin akan mengalami kesulitan mengekspresikan diri atau memahami orang lain. Kemungkinan penyebab dari keterlambatan bicara ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk:
- Masalah dengan lidah anak atau langit-langit mulutnya, yang membuatnya sulit untuk membentuk suara dan kata-kata
- Gangguan pendengaran, seperti anak-anak yang mengalami banyak infeksi telinga dapat mengalami masalah pendengaran
- Ketidakmampuan belajar
- Gangguan perkembangan, seperti cerebral palsy atau gangguan spektrum autisme
Memang, tidak ada batas waktu bagi seorang anak untuk mulai berbicara atau menggunakan kalimat lengkap. Tetapi dari kebanyakan anak mencapai tonggak bicara dan bahasa pada usia tertentu. Berikut runtutan usianya:
- Pada usia 3 tahun, anak-anak biasanya: Berbicara dalam kalimat pendek, dapat mengidentifikasi bagian tubuh, dan membuat kata jamak.
- Pada usia 4 tahun, anak-anak biasanya: Dapat menceritakan kisah sederhana dan mengingat sajak anak-anak pendek, menggunakan kalimat sekitar lima kata dan menggunakan "aku" dan "kamu" dengan benar.
- Pada usia 5 tahun, anak-anak biasanya: Dapat memahami perintah dua bagian dengan preposisi ("di bawah" atau "di"), dapat memberikan nama depan dan belakang mereka, dapat menggunakan bentuk jamak atau bentuk lampau dengan cara yang benar, dapat mengajukan pertanyaan seperti "Mengapa?" atau "Siapa?" dan juga bisa berbicara tentang apa yang mereka lakukan hari itu.
Jika Mama merasa si Kecil memiliki masalah dengan bicara atau bahasanya, segera konsultasikan pada dokter. Karena, semakin dini mendeteksi keterlambatan bicara, maka semakin baik kemungkinan pemulihan hambatan tersebut.
Deteksi dini keterlambatan bicara harus dilakukan oleh semua individu yang terlibat dalam penanganan anak ini. Salah satunya yang dokter sarankan, mungkin lebih pada dokter profesional yang dapat mendiagnosis dan mengobati keterlambatan ini, yang disebut ahli patologi bahasa wicara atau terapis wicara. Spesialis ini akan mempelajari bagaimana anak akan mengekspresikan diri, termasuk:
- Apa yang mereka mengerti
- Apa yang bisa mereka katakan?
- Cara lain mereka mencoba untuk menyampaikan pikiran mereka, seperti gerak tubuh atau anggukan
Sebenarnya, Mama pun dapat melakukan terapi sederhana di rumah lho untuk membantu si Kecil mengatasi telat bicara, berikut beberapa caranya yang dilansir dari She Got Guts:
1. Bermain bersama anak setiap hari

Mama bisa menyisihkan waktu selama 30 menit sehari untuk bermain tanpa gangguan ya, Ma bersama anak. Permainannya kira-kira apa saja ya?
- Permainan yang bermakna: Artinya di sini adalah Mama bisa memilih mainan yang berhubungan dengan pengalaman bermakna bagi si Kecil, seperti: bermain peran dengan memberi makan, mandi, berpakaian dll.
- Permainan yang sesuai dengan perkembangannya: Mama juga bisa pikirkan sudah sampai mana perkembangan anak Mama saat memilih mainan. Jika mereka berusia dua tahun, maka Mama perlu untuk memilih mainan yang lebih sesuai untuk usianya. Temui mainan itu di mana pun mereka berada ya, Ma!
- Permainan yang mendorong interaksi sosial: Mama juga bisa pilih permainan yang dapat mendorong interaksi sosial dan bergiliran; seperti bermain dapur, mengantre, dll.
2. Pertimbangkan jenis komunikasi lain

Jika si Kecil belum berbicara atau hanya sedikit berbicara, Mama dapat mempertimbangkan untuk memperkenalkan beberapa bentuk komunikasi multi modal. Jangan panik itu hanya berarti membiarkan anak menggunakan banyak cara untuk berbicara, seperti isyarat atau papan komunikasi.
Mulailah dengan beberapa tanda dasar yang mengandung kosakata inti, seperti 'lebih', 'ingin', 'berhenti', 'pergi', 'makan', 'minum'. Pikirkan kata kerja dasar, kata sifat, atau preposisi. Tentu saja, tanda seperti mama, dada, hai, atau kata-kata bermakna lainnya juga bisa menjadi awal yang bagus!
3. Lakukan pengulangan

Cara yang selanjutnya, Mama bisa lakukan pengulangan di setiap pembicaraan yang Mama lakukan dengan si Kecil. Karena kebanyakan anak belajar dengan baik ketika hal-hal diulang terus menerus. Itu juga sering terjadi dalam berbicara. Ketika anak mengucapkan sepatah kata dengan benar, ulangi kata itu kembali dengan nada positif.
Jika anak membuat kesalahan artikulasi, ulangi kesalahan itu kembali sehingga anak dapat mendengar apa yang sebenarnya mereka katakan versus apa yang mereka pikir mereka katakan.
4. Lakukan membaca

Saat membaca, ajukan pertanyaan dan tinggalkan kata-kata yang mudah diantisipasi. Anak-anak perlu sering mendengar kata-kata, Mama bisa menyediakan banyak buku dengan teks berulang yang dapat diprediksi.
Nantinya si Kecil akan belajar kata-kata lebih baik ketika mereka tertarik, jadi penting untuk mengingatnya. Mereka juga belajar paling baik ketika orang dewasa responsif terhadap mereka, yang ideal selama waktu membaca.
5. Jangan nyalakan TV untuk menjadi latar belakang

Kebisingan sebenarnya dapat mempersulit anak untuk menangkap kosakata baru. Bertentangan dengan apa yang dipikirkan banyak orang, suara TV yang bising tidak meningkatkan perkembangan anak. Menurut JAMA Pediatrics, "anak-anak yang sering menonton televisi malah akan menunda perkembangan perkataan yang bermakna."
6. Buat magnet yang dapat dicetak untuk kulkas

Tambahkan magnet yang berbentuk barang-barang favoritnya seperti: jus, sereal, gelas, mainan dan ketika si Kecil menginginkan sesuatu, ia dapat memberikannya kepada Mama. Cara inilah yang bisa mencegah anak-anak frustrasi karena keterlambatan bicara.
Lalu bagaimana cara membuatnya? Caranya dengan menggunakan kertas magnet datar yang besar. Kemudian rekatkan selembar kartu stok putih di atasnya dan memotongnya menjadi kotak. Kemudian menggambar di atasnya dengan hal-hal yang mungkin dibutuhkan anak: cangkir, makanan, tempat tidur, mainan favorit, dan lain-lain.
7. Menggunakan model

Daripada menguji pengetahuan anak, Mama bisa memberi si Kecil banyak model. Misalnya saat melihat buku, Mama bisa menggambarkan gambar-gambar itu kepada anak.
Panjang dan kerumitan model akan tergantung pada usia anak. Misalnya, jika seorang anak berusia 2 tahun, Mama dapat membuat model menggunakan 2-3 kalimat kata. Cobalah untuk tidak memberi model dan kemudian mengharapkan anak untuk mengulangi dan menghilangkan tekanan dari anak untuk 'tampil'.
8. Perkiraan kata

Kombinasi konsonan-vokal terbaik yang dapat dihasilkan seorang anak dan paling mirip dengan kata yang mereka coba ungkapkan secara verbal.
Misalnya, alih-alih "susu", si Kecil malah mengatakan "kotoran". Perkiraan kata ini berfungsi sebagai komunikasi fungsional.
9. Ceritakan permainan yang sedang dimainkan

Saat anak-anak bermain, sebenarnya anak-anak pun sedang merasa jika dunia miliknya sendiri. Oleh karena itu, waktu inilah yang Mama bisa manfaatkan untuk memulai berkomunikasi dengan si Kecil. Mama bisa coba bicarakan tentang apa yang Mama lakukan, apa yang ia sedang lakukan, dan jelaskan berbagai hal saat bermain.
Contoh bahasa pemodelan dengan mainan: Mengapa kita harus mendorong bola? Kami ingin bola itu turun. Letakkan bola hijau di atas. Ayo dorong bola. Lihat! Ini akan TURUN! Turun. Mama juga dapat menirukan suara hewan dan membuat ekspresi yang jelas apabila sedang bermain boneka hewan.
10. Berikan kesempatan jeda saat menggunakan bahasa

Berikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan bahasa, tanpa meminta mereka secara langsung untuk mengulangi apa yang Mama katakan, atau memberi label pada objek. (Misalnya dalam sebuah buku, Mama mungkin sedang membacakan sebuah cerita untuk anak di mana kata terakhir dalam setiap kalimat berima.
Setelah anak terbiasa dengan sebuah buku, bacalah bagian pertama dari kalimat tersebut dengan meninggalkan kata terakhir, berhenti sejenak dan lihatlah anak. Lalu Mama dapat tunggu beberapa detik. Jika anak merespons, puji dan lanjutkan. Jika tidak, berikan respons (model) yang dapat diterima kepada anak, lalu lanjutkan dengan ceritanya).
Nah, itulah tadi beberapa cara yang dapat Mama lakukan di rumah, untuk mengatasi telat bicara pada anak umur 3 tahun. Selamat mencoba ya, Ma! Semoga terapi sederhana di atas dapat membantu keterlambatan bicara pada anak.
Jika memang, terapi sederhana itu belum bisa untuk memicu perkembangan anak dalam berbicara, maka segeralah untuk membawa anak pada terapis wicara ya, Ma.



















