Dampak Mainan yang Terlalu Bising untuk Kesehatan Anak

Mainan dengan suara menarik memang bisa membuat anak senang dan terhibur. Namun, jika terlalu bising, mainan tersebut justru bisa membawa dampak negatif bagi perkembangan si kecil.
Banyak orangtua mungkin tidak menyadari bahwa suara keras dari mainan tertentu bisa berpotensi merusak pendengaran anak, mengganggu konsentrasi, bahkan meningkatkan risiko stres dan kecemasan. Lalu, seberapa besar dampak mainan yang terlalu bising bagi anak?
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi mengenai dampak mainan yang terlalu bising untuk kesehatan anak. Simak informasinya di bawah ini.
1. Anak rentan terkena gangguan pendengaran akibat kebisingan

Anak-anak memiliki sistem pendengaran yang lebih sensitif dibandingkan orang dewasa. Jika mereka sering terpapar suara bising yang berlebihan, terutama dari mainan yang mengeluarkan suara keras, risiko gangguan pendengaran bisa meningkat.
Ini karena sel-sel rambut di dalam koklea (bagian dalam telinga) masih berkembang dan lebih mudah mengalami kerusakan akibat paparan suara berlebih.
Para ahli menyebutkan bahwa suara di atas 85 desibel (dB) bisa berisiko merusak pendengaran jika didengar dalam waktu lama.
Beberapa mainan anak, seperti alat musik elektronik mini, mobil-mobilan berbaterai, atau mainan edukatif berbunyi, sering kali menghasilkan suara melebihi ambang batas ini. Jika anak terus-menerus terpapar suara tersebut, mereka bisa mengalami kesulitan mendengar sejak dini.
2. Dampak mainan bising untuk anak

Selain risiko gangguan pendengaran, mainan yang terlalu bising juga dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kesehatan anak, di antaranya:
Menurunkan Konsentrasi
Suara bising yang terus-menerus dapat mengganggu fokus anak, baik saat bermain, belajar, maupun beristirahat. Anak bisa kesulitan menyerap informasi atau berkonsentrasi dalam aktivitas sehari-hari.
Memicu Stres dan Kecemasan
Suara keras yang muncul tiba-tiba atau terlalu sering dapat membuat anak menjadi gelisah dan stres. Hal ini bisa berdampak pada suasana hati dan kesejahteraan emosional mereka.
Mengganggu Kualitas Tidur
Jika anak terbiasa bermain dengan mainan yang terlalu berisik, mereka mungkin kesulitan tidur dengan nyenyak. Tidur yang kurang berkualitas bisa memengaruhi perkembangan otak serta daya tahan tubuh mereka.
3. Sediakan mainan yang tepat untuk anak

Untuk menjaga kesehatan pendengaran anak, orang tua perlu lebih selektif dalam memilih mainan yang sesuai. Berikut beberapa cara untuk memastikan mainan tetap aman bagi si kecil:
Pilih Mainan dengan Suara di Bawah 85 dB
Orangtua dapat menggunakan aplikasi pengukur kebisingan di smartphone untuk mengecek tingkat suara dari mainan sebelum membelinya. Jika suara terlalu keras, lebih baik mencari alternatif yang lebih aman.
Gunakan Solatip untuk Meredam Suara
Jika mainan memiliki speaker suara yang terlalu kencang, menempelkan solatip di atas speaker dapat membantu meredam volumenya agar lebih aman bagi anak.
Copot Baterai jika Diperlukan
Jika mainan mengeluarkan suara yang tidak bisa dikontrol dan terlalu keras, mencopot baterai bisa menjadi solusi agar anak tetap bisa bermain tanpa risiko kebisingan yang berlebihan.
Hindari Penggunaan Earphone saat Screentime
Selain mainan berbising, penggunaan earphone juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan pendengaran anak. Sebaiknya, gunakan speaker dengan volume yang aman dan pastikan anak tidak terpapar suara keras dalam waktu lama.
Perhatikan Sumber Suara Keras Lainnya
Selain mainan, suara dari lingkungan sekitar seperti konser, acara dengan pengeras suara, atau suara bising kendaraan juga bisa berdampak pada pendengaran anak. Jika berada di tempat dengan suara keras, pastikan anak menggunakan pelindung telinga untuk mengurangi risiko gangguan pendengaran.
Itulah informasi seputar dampak mainan yang terlalu bising untuk kesehatan anak. Sebagai orangtua, Mama perlu lebih bijak dalam memilih mainan dengan suara yang aman dan membatasi paparan kebisingan agar anak tetap bisa bermain dengan nyaman tanpa risiko gangguan pendengaran.



















