Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Generasi Alpha dan Generasi Beta, Apa Perbedaannya?

Generasi Alpha dan Generasi Beta
Freepik/freepic.diller
Intinya sih...
  • Rentang tahun kelahiran memengaruhi lingkungan tumbuh dan perkembangan teknologi yang berbeda bagi generasi Alpha dan Beta.
  • Generasi Beta akan tumbuh dengan paparan AR/VR yang lebih intens, mempengaruhi cara belajar dan interaksi mereka.
  • Perbedaan teknologi juga memengaruhi cara berpikir, kemampuan problem solving, komunikasi, interaksi sosial, dan gaya bermain anak-anak dari kedua generasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap generasi selalu tumbuh dengan ciri khasnya sendiri, termasuk si Kecil yang saat ini sedang Mama dampingi. Salah satu generasi yang sering dibicarakan adalah generasi Alpha, yaitu anak-anak yang lahir di era modern dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat. Cara mereka bermain, belajar, dan melihat dunia tentu sangat dipengaruhi oleh zaman yang serba digital ini.

Setelah generasi Alpha, hadir generasi Beta yang akan tumbuh di tengah perubahan teknologi yang jauh lebih pesat. Mulai dari kecerdasan buatan hingga perangkat pintar, lingkungan mereka diperkirakan semakin terhubung dan otomatis.

Perbedaan zaman tempat kedua generasi ini bertumbuh tentu memengaruhi cara mereka belajar, berkomunikasi, hingga memahami lingkungan sekitar. Karena itu, Mama mungkin akan melihat perbedaan menarik antara si Kecil hari ini dan anak-anak di masa depan.

Untuk membantu Mama memahami bagaimana kedua generasi ini berkembang, yuk simak penjelasan Popmama.com terkait perbedaan generasi Alpha dan generasi Beta!

1. Rentang tahun kelahiran

Rentang tahun kelahiran
Freepik/rawpixel.com

Mama mungkin sudah sering mendengar istilah generasi Alpha, yaitu anak-anak yang lahir sejak tahun 2010 hingga sekitar 2025. Banyak dari si Kecil yang Mama asuh sekarang termasuk dalam generasi ini. Setelahnya, anak-anak yang lahir sekitar tahun 2025–2040 akan tergolong sebagai generasi Beta.

Perbedaan rentang tahun kelahiran ini tentu membuat lingkungan tumbuh mereka tidak sama. gen Alpha tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi digital awal, sementara gen Beta akan hidup di era yang teknologinya sudah jauh lebih matang dan terintegrasi.

Hal ini memengaruhi cara mereka berpikir, beradaptasi, dan mengembangkan kemampuan baru. Mama mungkin akan melihat bahwa kebutuhan dan tantangan tiap generasi pun bisa berbeda, mengikuti perkembangan zaman yang begitu cepat berubah.

2. Paparan AR/VR yang jauh lebih intens

Paparan ARVR yang jauh lebih intens
Freepik/pvproductions

Di masa depan, anak-anak dari generasi Beta diperkirakan akan tumbuh dengan paparan teknologi imersif seperti AR dan VR yang jauh lebih intens, Ma. Jika bagi Gen Alpha headset VR masih dianggap sebagai alat bermain atau media belajar tambahan, maka bagi Gen Beta teknologi ini bisa menjadi ruang belajar utama. 

Proses belajar yang dialami gen Beta pun jadi lebih interaktif dan mendalam. Si Kecil bisa “masuk” ke dalam simulasi, melihat objek dari dekat, atau mempelajari sesuatu lewat visual 3D yang terasa sangat nyata. Lingkungan digital akan menjadi bagian besar dalam keseharian mereka, bahkan sejak usia dini.

Namun, paparan teknologi imersif ini tetap perlu didampingi. Penggunaan VR yang berlebihan dikhawatirkan dapat memengaruhi perkembangan sensorik hingga cara si Kecil memahami ruang di dunia nyata. Karena itu, pendampingan Mama sangat penting agar pengalaman digital dan aktivitas fisik tetap seimbang.

3. Cara berpikir dan kemampuan memecahkan masalah

Cara berpikir dan kemampuan memecahkan masalah
Freepik

Perbedaan teknologi yang digunakan sejak kecil membuat gen Alpha dan gen Beta memiliki cara berpikir yang tidak sama, Ma. Anak-anak gen Alpha masih terbiasa mencari jawaban melalui proses mengumpulkan informasi, memahami, lalu memecahkan masalah secara bertahap. Proses ini membantu mereka mengasah kemampuan berpikir kritis.

Untuk gen Beta, kecerdasan buatan (AI) akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Banyak hal dapat mereka lakukan hanya dengan satu perintah, mulai dari mencari jawaban, merangkum informasi, hingga memberi rekomendasi secara instan. Cara ini memang membuat mereka cepat, tetapi ada risiko membuat mereka terlalu bergantung pada teknologi.

Itulah sebabnya pendampingan Mama tetap sangat dibutuhkan. Si Kecil perlu dikenalkan pada proses berpikir yang lebih analitis, bukan hanya menerima jawaban dari AI. Aktivitas yang mendorong rasa ingin tahu, logika, dan kreativitas dapat membantu mereka memiliki kemampuan problem solving yang lebih matang.

4. Cara berkomunikasi dan bersosialisasi

Cara berkomunikasi dan bersosialisasi
Freepik/pch.vector

Generasi Alpha tumbuh dengan emoji, stiker lucu, pesan suara, dan video call sebagai bagian dari komunikasi. Mereka tidak canggung untuk bersosialisasi dalam dunia online, sehingga interaksi digital menjadi hal yang sangat biasa bagi mereka.

Ke depannya, anak-anak generasi Beta akan berkomunikasi dengan cara yang jauh lebih imersif. Teknologi AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) bisa membuat proses bermain, belajar, atau bertemu teman terasa lebih nyata, meski dilakukan dari rumah.

Teknologi AI juga bisa membantu mereka memahami ekspresi, bahasa, atau perasaan orang lain lebih akurat. Cara berkomunikasi yang makin canggih ini tentu akan membentuk karakter mereka dalam memahami orang di sekitar, Ma. 

5. Pola sosial dan interaksi

Pola sosial dan interaksi
Freepik

Anak-anak gen Alpha masih tumbuh dengan banyak pengalaman sosial secara langsung, Ma, mulai dari bertemu teman di sekolah, hingga melakukan aktivitas fisik bersama. Interaksi tatap muka ini membuat mereka terbiasa memahami ekspresi, emosi, dan dinamika sosial melalui pengalaman nyata.

Sementara itu, gen Beta akan memiliki kehidupan sosial yang lebih hybrid. Mereka mungkin berteman dengan anak dari berbagai negara, bermain bersama melalui dunia virtual, atau belajar berkelompok lewat platform digital. Lingkungan mereka menjadi kombinasi antara dunia nyata dan dunia digital yang sama-sama aktif.

Kondisi ini tentu memengaruhi cara si Kecil membangun empati dan kemampuan komunikasi. Walaupun teknologi memberikan peluang baru, interaksi di dunia nyata tetap penting agar si Kecil memahami konteks sosial secara utuh. Di sinilah peran Mama membantu memberikan keseimbangan yang sehat dalam kehidupan sosial mereka.

6. Cara si Kecil menghadapi tantangan

Cara si Kecil menghadapi tantangan
Freepik/ArthurHidden

Gen Alpha dikenal sangat cepat belajar, cepat menyesuaikan diri, namun juga cepat merasa bosan. Karena itu mereka butuh stimulasi yang bervariasi agar tetap fokus dan berkembang optimal.

Sementara gen Beta diperkirakan akan tumbuh menjadi anak-anak yang berpikir lebih analitis. Sejak kecil, mereka akan banyak berinteraksi dengan teknologi yang membantu memecahkan masalah secara terstruktur.

Pada akhirnya, kedua generasi ini tetap bisa berkembang dengan baik selama Mama memberi ruang bagi mereka untuk bereksplorasi, bertanya, dan belajar dari pengalaman sehari-hari.

7. Gaya bermain dan konsumsi media

Gaya bermain dan konsumsi media
Freepik

Si Kecil dari generasi Alpha biasanya menyukai video edukasi, permainan interaktif, hingga cerita audio yang bisa didengarkan sambil beraktivitas. Dunia hiburan digital bagi mereka sangat luas dan mudah dijangkau.

Generasi Beta diperkirakan akan menikmati hiburan yang lebih immersive. Virtual world, konten augmented reality, atau permainan berbasis hologram bisa menjadi bagian dari kesehariannya.

Perbedaan gaya bermain ini membuat Mama perlu menyesuaikan cara mendampingi si Kecil agar tetap dapat menyeimbangkan stimulasi digital dengan aktivitas fisik dan sosial. Meski berbeda generasi, kebutuhan anak untuk bermain kreatif dan imajinatif tetaplah sama.

Nah, itu dia berbagai perbedaan utama generasi Alpha dan generasi Beta. Dengan memahami perbedaan tersebut, Mama bisa mendampingi si Kecil tumbuh sesuai zamannya. Semoga informasi ini bisa membantu Mama mengikuti perkembangan dunia anak yang terus berubah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Resep Kreasi Telur Chili Padi, Menu Pedas Lembut yang Bocil Approve!

12 Des 2025, 07:05 WIBKid