- Pada kulit terang tampak kemerahan seperti terbakar matahari.
- Pada kulit gelap, perubahan warna dapat terlihat sebagai bercak cokelat, ungu, atau abu-abu sehingga sering tidak disadari sebagai alergi.
Kenali Gejala Anak Alergi Makanan, Mama Perlu Antisipasi

- Alergi makanan biasanya terjadi pada usia tahun pertama anak.
- Alergi makanan terjadi ketika tubuh salah mengira suatu makanan sebagai ancaman.
- Gejala alergi pada anak meliputi biduran, ruam pada kulit, pembengkakan pada bibir atau wajah, perubahan warna kulit, gejala pernapasan ringan hingga kondisi berat seperti kesulitan bernapas atau pingsan.
Tahukah, Mama? Ternyata reaksi alregi makanan lebih sering terjadi pada usia tahun pertama kehidupan seorang anak.
Alergi makanan dapat menimbulkan gejala sistemik saluran cerna seperti muntah, diare, gembung, dan kolik. Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap suatu bahan makanan sebagai ancaman dan bereaksi menolaknya. Reaksi ini bukan karena makanan tersebut sulit dicerna atau berefek pada tubuh secara normal, tetapi karena tubuh salah mengenali makanan sebagai “bahaya.”
Popmama.com akan membantu Mama kenali gejala anak alergi makanan lebih lanjut agar Mama mudah mengantisipasi. Simak, ya, Ma!
Memahami Alergi Makanan

Alergi makanan terjadi ketika tubuh salah mengira suatu makanan sebagai ancaman. Ketika makanan itu masuk, sistem kekebalan tubuh langsung merespons dengan “bertarung” dan melepaskan histamin serta berbagai zat kimia lain ke jaringan tubuh.
Pelepasan zat inilah yang kemudian menimbulkan gejala alergi seperti gatal, ruam, bengkak, muntah, atau sesak napas. Reaksi biasanya muncul dalam rentang waktu hingga dua jam setelah makanan dikonsumsi, tetapi pada beberapa orang dapat timbul beberapa jam kemudian.
Tubuh bisa alergi pada makanan yang sebelumnya tidak menimbulkan masalah sama sekali. Artinya, alergi dapat muncul tiba-tiba meskipun seseorang sudah sering makan makanan itu sebelumnya tanpa keluhan. Selain itu, jumlah makanan yang sangat sedikit saja bisa memicu reaksi alergi pada sebagian individu.
Kenali Gejala Alergi dengan Kondiri Ringan-Sedang pada Anak

Beberapa tanda alergi yang dapat muncul pada anak meliputi:
1. Biduran (urtikaria)
Muncul bentol-bentol pada kulit yang terasa sangat gatal. Bentol biasanya berwarna kemerahan dan dapat berpindah-pindah lokasi dalam hitungan menit hingga jam. Ukuran bisa kecil seperti gigitan nyamuk, atau besar menyebar di satu area tubuh.
2. Ruam pada kulit
Kulit tampak memerah dan terasa gatal atau perih. Teksturnya bisa kering, kasar, atau mengelupas, terutama di area pipi, sekitar mulut, atau lipatan tubuh seperti siku dan belakang lutut.
3. Pembengkakan pada bibir, wajah, atau sekitar mata (angioedema)
Bagian wajah tampak membesar dan terasa kencang. Pembengkakan ini biasanya terjadi secara tiba-tiba setelah mengonsumsi pemicu alergi.
4. Perubahan warna kulit
5. Gejala pernapasan ringan
Anak tiba-tiba bersin berkali-kali, hidung terasa penuh atau tersumbat, dan kadang muncul pilek mendadak setelah makan makanan pemicu alergi.
6. Sensasi tidak nyaman di mulut
Muncul rasa aneh seperti gatal, panas, atau kesemutan pada lidah, gusi, atau tenggorokan segera setelah makanan tertentu masuk ke mulut. Kadang diikuti rasa bengkak ringan di bibir atau lidah.
7. Gangguan pencernaan
Anak mengeluh sakit perut, mual, muntah, atau diare. Gejala ini biasanya muncul dalam 30 menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan penyebab alergi.
Kenali Gejala Alergi dengan Kondiri Berat pada Anak

Reaksi muncul sangat cepat setelah anak mengonsumsi makanan pemicu. Dalam hitungan menit, gejala bisa berkembang dan memburuk.
1. Sulit bernapas atau napas berbunyi
Anak tampak terengah-engah, napas berbunyi seperti siulan atau “ngik-ngik”, dan dada bergerak cepat saat berusaha bernapas.
2. Pembengkakan pada lidah
Lidah terlihat membesar hingga memenuhi mulut. Anak tampak kesulitan menggerakkan lidah, menelan, atau berbicara.
3. Pembengkakan pada wajah dan tenggorokan
Area sekitar bibir, kelopak mata, pipi, atau tenggorokan membengkak. Ketika tenggorokan membesar, anak dapat tampak kesulitan bernapas.
4. Kesulitan berbicara, suara serak atau sesak
Anak mengeluarkan suara parau, seperti sedang “kehabisan suara”, bahkan tidak bisa berbicara karena saluran napas menyempit.
5. Mengi atau batuk terus-menerus
Muncul napas berbunyi mengi dan batuk tak berhenti, meskipun tidak sedang flu atau tersedak makanan lain.
6. Pusing berat atau pingsan
Anak terlihat kehilangan keseimbangan, sangat lemas, linglung, dan dapat tiba-tiba jatuh atau tidak sadar.
7. Wajah tampak pucat dan tubuh lemas
Kulit tampak pucat atau kebiruan, tubuh terasa dingin dan lemas akibat penurunan tekanan darah yang drastis.
Contoh Makanan Pemicu Alergi

Berikut contoh makanan yang perlu Mama amati reaksinya pada si Kecil:
- Kacang tanah, kacang pohon kenari, pistachio, pecan, dan mete;
- Produk susu;
- Telur;
- Kerang, udang, lobster;
- Ikan.
Sebuah penelitian dari Universitas Indonesia menemukan alergi makanan banyak ditemukan pada anak yang mendapatkan ASI hingga usia 12 bulan, baik ASI eksklusif maupun yang dipadukan dengan susu atau makanan lain.
Risiko alergi juga lebih tinggi pada bayi yang menerima ASI eksklusif kurang dari enam bulan atau mulai mendapat makanan pendamping terlalu dini, yaitu pada usia 2–4 bulan. Sebagian besar kasus alergi makanan pada anak yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga. Hubungan keluarga yang paling sering ditemukan adalah dari ibu kandung, dan jenis alergi yang paling umum menyertainya adalah asma.
Mama dan Papa tidak perlu membatasi asupan tersebut apabila anak belum terbukti alergi dan tidak ada riwayat alergi dari keluarga. Oleh karena itu, kenali gejala anak alergi makanan agar Mama bisa antisipasi. Semoga membantu!



















