Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Tanda Alergi Susu Sapi dan Dampaknya pada Anak, Sering Dianggap Sepele

Tanda Alergi Susu Sapi dan Dampak pada Anak yang Sering Dianggap Sepele
Popmama.com/Aliyyah Fayyaza Zulthany
Intinya sih...
  • Gejala alergi susu sapi sering tidak disadari karena mirip dengan penyakit ringan seperti flu, kolik, atau ruam biasa.
  • Alergi susu sapi terbagi menjadi dua tipe utama: Dimediasi IgE dan Tidak dimediasi IgE.
  • Alergi susu sapi dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan kognitif, hingga kondisi emosional keluarga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kasus alergi susu sapi (ASS) pada anak masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), prevalensinya mencapai 2–7,5%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia.

Dalam rangka memperingati World Allergy Awareness Day mengadakan edukasi gizi bertema “Listen to The Little Sign: Saatnya Orang Tua SADAR Alergi Susu Sapi pada Anak” yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan nutrisi di Jakarta, Senin (20/10/2025), para ahli menekankan pentingnya deteksi dini terhadap gejala alergi susu sapi.

“Sebagian besar orang tua belum menyadari tanda-tanda awal alergi susu sapi pada anak karena gejalanya sering kali menyerupai kondisi ringan seperti flu atau kolik. Padahal, mengenali tanda kecil sejak dini sangat penting agar anak tidak mengalami keterlambatan diagnosis dan tetap mendapatkan asupan nutrisi yang sesuai,” ujar Corporate Communications Director, Arif Mujahidin, dalam sesi bincang media.

Lalu, apa saja tanda-tanda alergi susu sapi yang perlu diwaspadai orangtua sejak dini?

Berikut Popmama.com bagikan informasi penting tentang tanda alergi susu sapi pada anak agar Mama bisa lebih waspada dan memberikan penanganan yang tepat. Disimak, ya!

Gejala Alergi yang Sering Tak Disadari Orangtua

Arif Mujahidin Corporate Communications Director Danone Indonesia, dr. Tiara Nien Paramita, SpA Dokter Spesialis Anak, dan Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Freepik

Dokter Spesialis Anak dr. Tiara Nien Paramita, SpA, menjelaskan bahwa gejala Alergi Susu Sapi (ASS) sering kali tidak disadari karena mirip dengan penyakit ringan seperti flu, kolik, atau ruam biasa. Menurutnya, beberapa anak bahkan bisa mengembangkan toleransi terhadap protein susu sapi seiring bertambahnya usia, namun tetap perlu pemantauan oleh dokter anak.

“Tidak semua anak mengalami gejala yang sama. Bisa saja hanya satu atau dua tanda yang muncul, sehingga penting bagi orang tua untuk berkonsultasi agar diagnosisnya tepat,” ujar dr. Tiara dalam sesi edukasi gizi di Jakarta yang dihadiri media dan komunitas mama.

Berikut beberapa tanda alergi susu sapi pada anak yang perlu Mama waspadai:

  • Ruam muncul bercak merah dan gatal pada kulit anak.
  • Eksim kulit tampak kering, bersisik, dan sulit sembuh meski sudah diolesi pelembap.
  • Muntah anak mengalami muntah berulang setelah mengonsumsi susu atau produk olahannya.
  • Keluhan BAB pencernaan tidak teratur, bisa berupa diare, sembelit, atau bahkan disertai darah pada tinja.

Selain itu, dr. Tiara menjelaskan bahwa alergi susu sapi terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu:

Dimediasi IgE

  • Reaksi muncul cepat, dalam hitungan menit hingga dua jam.
  • Terjadi ketika protein susu sapi berikatan dengan antibodi IgE pada sel mast.
  • Dapat diperiksa melalui tes laboratorium panel atopi.

Tidak dimediasi IgE

  • Reaksi muncul lebih lambat, dalam hitungan jam hingga beberapa hari.
  • Terjadi karena sel limfosit T melepaskan mediator inflamasi, terutama di saluran cerna.
  • Tidak selalu terlihat melalui pemeriksaan laboratorium standar.

Tambah dari dr. Tiara bahwa mencatat asupan makanan dan gejala anak dalam food diary dapat membantu dokter menentukan apakah anak memiliki alergi susu sapi.

“Jangan mendiagnosis sendiri karena setiap anak memiliki kondisi yang berbeda,” pesannya.

Dampak Alergi terhadap Tumbuh Kembang Anak

dr. Tiara Nien Paramita, SpA Dokter Spesialis Anak Menyampaikan Paparannya
Popmama.com/Aliyyah Fayyaza Zulthany

Alergi susu sapi tidak hanya menimbulkan keluhan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan kognitif, hingga kondisi emosional keluarga. Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, yang menjelaskan bahwa alergi susu sapi yang tidak tertangani dengan baik berisiko menghambat tumbuh kembang optimal anak.

“Gangguan alergi pada anak dapat menurunkan kualitas hidup dan berdampak pada fungsi kognitif serta pertumbuhan fisik. Karena itu, deteksi dini menjadi sangat penting agar anak mendapatkan penanganan dan nutrisi yang sesuai,” ujar dr. Ray.

Beberapa dampak yang perlu diwaspadai antara lain sebagai berikut:

  • Pertumbuhan terhambat anak dengan alergi yang tidak tertangani berisiko mengalami gangguan penyerapan nutrisi, sehingga berat badan sulit naik sesuai usia.
  • Gangguan kognitif dan konsentrasi alergi yang kronis dapat memengaruhi asupan gizi penting untuk perkembangan otak anak.
  • Gangguan tidur dan kenyamanan rasa gatal atau nyeri akibat reaksi alergi bisa membuat anak sulit tidur dan lebih rewel.
  • Stres emosional pada orang tua ketidakpastian penyebab alergi serta kekhawatiran terhadap asupan gizi sering menimbulkan kecemasan pada keluarga, terutama ibu.

Dr. dr. Ray menambahkan, keterlambatan diagnosis tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga bisa menimbulkan beban psikologis dan ekonomi bagi keluarga. Karena itu, orangtua disarankan untuk tidak menunda konsultasi ke dokter anak ketika menemukan tanda-tanda alergi yang berulang.

Itulah informasi seputar tanda dan dampak alergi susu sapi pada anak yang perlu diwaspadai. Semoga edukasi ini bisa membantu orangtua lebih peka dalam mengenali gejala alergi sejak dini agar anak tetap mendapatkan asupan nutrisi yang tepat dan tumbuh dengan sehat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid