Tragis! 66 Anak Gaza Meninggal karena Gizi Buruk Akibat Blokade Israel

- 66 anak Gaza meninggal karena gizi buruk. Ini terjadi karena pasokan makanan, susu dan obat-obatan untuk anak terhalang masuk akibar blokade Israel.
- Peningkatan kasus anak gizi buruk mencapai 150% dari Februari ke Mei 2025.
- Pemerintah Gaza menegaskan hal ini sebagai 'kejahatan perang", sengaja menawaskan warga sipil dengan membuatnya kelaparan.
Blokade yang dilakukan Israel di jalur Gaza sejak 2 Maret 2025 lalu membuat anak-anak disana mengalami malnutrisi. Ditutupnya penyeberangan utama ke Jalur Gaza menghambat masuknya ratusan truk bantuan kemanusiaan dan pasokan penting.
Dikutip dari Al Jazeera, dari laporan PBB, Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduknya. Namun, dalam kenyataannya, jumlah truk yang diizinkan masuk sering kali tidak mencapai 50 per hari. Ini memengaruhi pasokan makanan yang masuk ke Gaza.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai puluhan anak Gaza meninggal karena gizi buruk setelah blokade Israel sejak awal Maret 2025 lalu.
1. Sebanyak 66 anak Gaza meninggal dunia karena gizi buruk

Dalam berita yang dilansir dari Al Jazeera, sebanyak 66 anak di jalur Gaza, Palestina dilaporkan tewas karena malnutrisi. Ini bisa terjadi karena anak-anak tersebut kekurangan gizi selama perang berlangsung.
Israel sebelumnya memperketat blokade terhadap jalur utama Gaza, yang membuat bantuan makanan, susu dan obat-obatan sulit masuk ke Gaza, Palestina. UNICEF mencatat kalau peningkatan drastis karena kasus malnutrisi diiringi dengan ribuan anak lain yang memerlukan perawatan darurat.
2. Peningkatan kasus anak gizi buruk meningkat sampai 150%

Pada Mei 2025 kemarin, setidaknya lebih dari 5.119 anak (usia 6 bulan–5 tahun) dirawat karena malnutrisi akut. Angka ini meningkat hampir 50% dibandingkan April dan bahkan naik 150% sejak Februari kemarin ketika masih ada gencatan senjata.
Total sejak awal tahun hingga akhir Mei 2025, sebanyak 16.736 anak menerima perawatan rata-rata 112 anak per hari.
3. Pernyataan Pemerintah Gaza: Ini adalah kejahatan perang!

Kantor Media Pemerintah Gaza menegaskan bahwa blokade mematikan ini adalah bentuk “kejahatan perang” karena sengaja menggunakan kelaparan untuk menewaskan warga sipil. Dalam pernyataan resminya, mereka menyebut ini sebagai tragedi yang terus merenggut masa kecil anak-anak Gaza, sementara dunia memilih bungkam.
“Ini adalah kejahatan yang terus terjadi pada masa kanak-kanak di Jalur Gaza, dunia internasional hanya diam, membiarkan anak-anak jadi korban kelaparan, penyakit, dan kematian perlahan,” tulis pihak Gaza, dikutip dari Al Jazeera.
Pemerintah Gaza juga menuding Israel beserta sekutunya, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman, bertanggung jawab atas bencana kemanusiaan ini.
Mereka juga mendesak PBB segera turun tangan membuka jalur bantuan ke Gaza. Peringatan ini muncul tak lama setelah UNICEF mengungkap angka anak-anak yang menderita malnutrisi akut di Gaza meningkat drastis dalam waktu singkat, yang disebut “mengkhawatirkan”.
Itulah tadi puluhan anak Gaza meninggal karena gizi buruk akibat blokade Israel. Semoga kondisi Gaza segera membaik demi anak-anak di sana.