- Duduk di kursi goyang, ayunan, atau hammockGerakan dan ayunan yang lembut dapat menenangkan sistem saraf sekaligus membantu si Kecil belajar mengatur diri.
- Yoga anakPose sederhana seperti Downward Dog atau Horse Pose dapat melatih keseimbangan sekaligus meningkatkan kesadaran tubuh. Ikuti panduan yoga yang dapat ditemukan di YouTube dan pastikan anak membuatnya menjadi rutinitas yang konsisten.
- Berguling dan membungkus diri dengan selimutMembungkus diri dengan selimut atau berguling di atas matras dapat memberi rangsangan sensorik yang menyenangkan dan stimulatif.
- MelompatGunakan trampolin atau sekadar lompat-lompat di kasur dengan pengawasan orangtua. Kegiatan ini mendukung koordinasi dan keseimbangan tubuh.
- Tantangan keseimbanganMama bisa mengajak si Kecil berjalan menyusuri tepi trotoar atau mengikuti garis lakban yang ditempel di lantai.
- Menari dengan musik beriramaGerakan yang mengikuti irama lagu bermanfaat untuk perkembangan vestibular sekaligus melatih kemampuan mendengar.
Cara Mengembangkan Sistem Vestibular Anak ala Montessori

Setiap anak memiliki sistem sensorik yang membantu mereka memahami dunia, salah satunya adalah sistem vestibular.
Sistem ini sering disebut sebagai pusat keseimbangan tubuh karena berperan penting dalam mengatur gerakan, postur, hingga koordinasi si Kecil.
Tanpa disadari, kemampuan anak untuk berjalan, berlari, atau bahkan duduk tenang saat belajar ternyata sangat dipengaruhi oleh kekuatan sistem vestibularnya.
Sayangnya, banyak orangtua yang belum terlalu mengenal peran penting sistem ini dalam tumbuh kembang anak. Padahal, stimulasi vestibular yang tepat dapat mendukung fokus, emosi, dan kesiapan belajar anak.
Melalui pendekatan Montessori maupun aktivitas sederhana sehari-hari, Mama bisa memberikan pengalaman gerak yang kaya agar si Kecil tumbuh lebih seimbang, percaya diri, dan siap menghadapi berbagai tantangan.
Untuk itu, Popmama.com telah merangkum informasi seputar kenali cara mengembangkan sistem vestibular anak ala Montessori.
Apa Itu Sistem Vestibular?

Sistem vestibular adalah pusat keseimbangan internal si Kecil yang berada di bagian telinga dalam. Fungsinya untuk membantu tubuh mengenali gerakan, gravitasi, serta posisi kepala.
Melalui sistem ini, manusia bisa merasakan apakah dirinya sedang bergerak cepat atau lambat, miring, berputar, atau tetap diam, bahkan saat matanya tertutup sekalipun.
Sistem ini bekerja selaras dengan dua indera lain, yaitu penglihatan dan kesadaran tubuh.
Kombinasi ketiganya membuat individu mampu menjaga keseimbangan, koordinasi, serta mengontrol gerakan tubuhnya dengan baik.
Menariknya, sistem vestibular adalah indera pertama yang berkembang sejak bayi masih berada di dalam kandungan.
Saat janin digoyang atau diayun oleh gerakan Mama, sistem ini mulai terbentuk sebagai dasar dari keseimbangan, postur tubuh, dan koordinasi.
Sistem vestibular yang kuat mendukung berbagai kemampuan, mulai dari gerakan motorik, fokus dan konsentrasi, kemampuan mengikuti gerakan mata saat membaca, hingga regulasi emosi melalui aktivitas tubuh.
Mengapa Perkembangan Sistem Vestibular Penting untuk Anak?

Dilansir dari Physiopedia, dasar vestibular yang kuat akan mendukung banyak aspek perkembangan, misalnya keterampilan motorik kasar.
Dengan sistem ini, si Kecil belajar menyeimbangkan tubuh, melompat, berlari, dan memanjat dengan percaya diri.
Kemampuan tersebut sangat berpengaruh pada kemampuan untuk bergerak mandiri sekaligus lebih aman dalam beraktivitas sehari-hari.
Selain itu, sistem vestibular juga berperan dalam kesiapan belajar. Saat berfungsi optimal, si Kecil lebih mudah mengatur fokus, duduk tenang, mengikuti arahan, serta memproses informasi yang dilihat dan didengar.
Tidak hanya itu, kualitas koordinasi mata dan tangan juga terkait dengan perkembangan sistem vestibular, misalnya ketika menulis, membaca dari kiri ke kanan, atau menangkap bola.
Bahkan dari sisi emosi, stimulasi vestibular yang berirama seperti berayun atau berputar lembut dapat membantu menenangkan, menyegarkan, atau memulihkan energi kembali sesuai kebutuhan anak.
Dengan stimulasi yang tepat, risiko tantangan sensorik seperti mudah terjatuh, takut bergerak, atau terlalu gelisah juga bisa diminimalisir.
Aktivitas untuk Mengembangkan Sistem Vestibular Anak di Rumah ala Montessori

Mama tidak membutuhkan fasilitas yang kompleks untuk mendukung perkembangan sistem vestibular si Kecil. Aktivitas sederhana yang dilakukan sehari-hari di rumah atau di luar ruangan juga dapat memberikan stimulasi sensorik yang dibutuhkan oleh anak.
Beberapa cara yang bisa dicoba antara lain:
Aktivitas-aktivitas sederhana ini bisa menjadi rutinitas menyenangkan yang tidak hanya melatih motorik kasar, tetapi juga mendukung fokus, konsentrasi, hingga pengaturan emosi si Kecil.
Hal yang Harus Diperhatikan saat Mengembangkan Sistem Vestibular Anak di Rumah

Mengembangkan sistem vestibular si Kecil sebenarnya tidak sulit, asalkan Mama konsisten memberikan ruang gerak dan aktivitas yang bervariasi.
Gerakan bisa menjadi alat transisi yang efektif dalam keseharian. Biarkan si Kecil punya waktu setiap hari untuk berlari, memanjat, berputar, atau berayun tanpa sering disuruh berhenti.
Bagi anak, gerakan bukan sekadar bermain, tetapi juga proses belajar.
Selain itu, penting untuk menyeimbangkan jenis aktivitas. Mama bisa mengombinasikan permainan aktif seperti melompat atau berayun dengan kegiatan yang menenangkan, misalnya bergoyang lembut di kursi goyang atau melakukan peregangan ringan.
Dengan demikian, energi anak lebih teratur dan ia belajar mengenali kapan harus bersemangat serta kapan harus menenangkan diri.
Namun, Mama juga perlu memperhatikan tanda overstimulasi. Jika si Kecil tampak pusing, lelah, atau kewalahan, sebaiknya beri jeda sejenak.
Overstimulasi biasanya terlihat dari perilaku seperti menutup telinga, enggan bergerak, atau menjadi mudah marah.
Pada kondisi ini, biarkan si Kecil duduk tenang, melakukan aktivitas ringan yang menenangkan, atau sekadar beristirahat di ruangan yang lebih sepi.
Mengapa Metode Montessori Adalah Metode Optimal untuk Mendukung Kebutuhan Vestibular Anak?

Metode Montessori dikenal dengan pendekatan yang memberi kebebasan sekaligus tanggung jawab pada anak.
Pendekatan ini juga sangat mendukung perkembangan sistem vestibular karena mengutamakan gerakan alami dan pengalaman nyata dalam proses belajar.
Dilansir dari laman resmi Montessori, salah satu prinsip Montessori adalah kebebasan bergerak.
Anak diberi kesempatan untuk memilih bagaimana dan kapan mereka ingin bergerak, sehingga perkembangan motorik dan keseimbangan terjadi secara alami.
Sehingga, kebebasan bergerak dalam lingkungan Montessori dapat membantu anak dalam mengembangkan kontrol diri, koordinasi, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi secara lebih efektif.
Itulah informasi seputar kenali cara mengembangkan sistem vestibular anak ala Montessori. Yuk, terapkan dari sekarang!



















