Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

9 Fakta Sepatu Anak yang Lucu tapi Bisa Bahaya untuk Kakinya, Awas!

ilusrasi sepatu anak
Freepik
Intinya sih...
  • Salah pilih sepatu bisa picu Hallux Valgus ketika anak dewasa. Bisa sulit menemukan sepatu yang cocok.
  • Tak selalu baik, sepatu terlalu empuk atau longgar bisa melemahkan otot kaki lho.
  • Postur tubuh anak bisa terganggu karena salah memilih sepatu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagai orangtua, wajar sekali kalau gemas lihat sepatu anak dengan warna-warni cerah, motif lucu, atau karakter kartun favorit. Rasanya ingin langsung membelikan untuk si kecil supaya tampil semakin menggemaskan.

Namun, tahukah kalau tidak semua sepatu anak itu aman untuk kesehatan kakinya? Menurut dr. Merry, Sp.A, lewat unggahannya di TikTok @dr.merryforkids, sepatu yang hanya mengutamakan penampilan justru bisa membahayakan pertumbuhan kaki anak. Bahkan, jika dipakai terus-menerus, efeknya bisa permanen hingga mereka beranjak dewasa.

Fungsi utama sepatu pada anak sebenarnya bukan sekadar fashion, melainkan melindungi kaki serta mendukung pertumbuhan otot dan tulang secara alami. Itulah sebabnya, pemilihan sepatu yang tepat menjadi hal yang sangat penting.

Berikut Popmama.com rangkum fakta sepatu anak yang lucu tapi bisa bahaya untuk kakinya saat dewasa, berpengaruh lho!

1. Salah pilih sepatu bisa picu Hallux Valgus

Pexels.com/Kennst du schon die Umkreisel App
Pexels.com/Kennst du schon die Umkreisel App

dr. Merry menyebutkan kalau salah satu masalah paling sering muncul akibat sepatu yang kurang tepat adalah Hallux Valgus, yaitu kondisi ketika ibu jari kaki terdorong ke arah jari lainnya. Biasanya, hal ini dipicu oleh sepatu dengan ujung depan (toe-box) yang sempit.

Jika anak terbiasa mengenakan sepatu seperti ini, lama-kelamaan bentuk kaki bisa berubah. Efeknya bukan hanya nyeri saat berjalan, tapi juga kesulitan mencari ukuran sepatu yang nyaman saat remaja. Dalam kasus yang parah, kondisi ini bahkan bisa memerlukan tindakan operasi korektif.

2. Sepatu terlalu empuk atau longgar bisa melemahkan otot kaki

Pexels.com/William Warby
Pexels.com/William Warby

Sekilas, sepatu yang empuk dan longgar memang terlihat nyaman. Tapi nyatanya, hal ini bisa membuat anak justru tidak memiliki pijakan stabil. Misalnya, sandal jepit atau slip-on longgar yang mengharuskan jari kaki selalu mencengkeram agar tidak terlepas.

Kebiasaan ini bisa menghambat perkembangan otot kaki secara optimal. Akibatnya, anak lebih cepat lelah, mudah salah langkah, dan struktur kakinya tidak terbentuk sempurna.

3. Postur tubuh anak bisa terganggu

Pexels.com/Erik Mclean
Pexels.com/Erik Mclean

Kaki adalah penopang utama tubuh. Jika bagian ini tidak berkembang dengan baik, otomatis akan memengaruhi postur tubuh secara keseluruhan. Menurut dr. Merry, gangguan pada kaki bisa menyebabkan pola berjalan anak berubah (gait compensation).

Beban tubuh akhirnya berpindah ke bagian lutut, pinggang, hingga tulang belakang. Jika dibiarkan, anak bisa mengalami nyeri punggung atau masalah postur yang berlanjut hingga dewasa. Jadi, sepatu yang tidak tepat bukan hanya soal kaki, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh.

4. Flip-Flops membuat otot jari cepat lelah

sandal anak
Pexels/Karan Mridha

Sandal jepit atau flip-flops memang praktis, mudah dipakai, dan harganya terjangkau. Bentuknya untuk anak-anak juga menggemaskan. Eits, tapi untuk mereka alas kaki jenis ini justru kurang ideal.

Saat mengenakan flip-flops, jari kaki harus bekerja ekstra untuk mencengkeram sandal agar tidak terlepas. Akibatnya, pola berjalan jadi tidak alami, otot jari mudah lelah, dan risiko anak tersandung atau jatuh jadi lebih tinggi.

5. Slip-on lebar dan longgar tingkatkan risiko jatuh

sepatu anak
Pexels/lbyphoto

Sepatu slip-on untuk anak kini semakin banyak model menarik. Ini juga sering menjadi pilihan orangtua karena praktis dan ringan. Namun, jika ukurannya terlalu longgar, sepatu ini bisa mengurangi stabilitas saat berjalan.

Anak jadi lebih sering tersandung, cepat lelah, dan otot kakinya tidak berkembang maksimal. Meskipun terlihat lucu dan nyaman, sepatu tanpa strap di bagian tumit sebaiknya dihindari untuk pemakaian sehari-hari.

6. Sepatu dengan toe-box sempit bikin jari bengkok

sepatu anak
Pexels/Kaboompics.com

Desain sepatu yang ujungnya runcing atau terlalu sempit membuat jari-jari anak tidak memiliki ruang yang cukup untuk bergerak bebas. Kondisi ini berisiko memicu jari bengkok, hallux valgus, hingga flat foot (telapak kaki rata).

Jari yang tertekan terus-menerus juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan memengaruhi cara berjalan anak. Maka itu, pastikan memilih sepatu dengan toe-box yang cukup lebar agar jari-jari bisa leluasa bergerak.

7. Sepatu bertumit tinggi tidak cocok untuk anak

sepatu anak
Pexels/Anastasia Shuraeva

Mungkin terlihat menggemaskan saat anak memakai sepatu dengan sedikit hak. Namun, sepatu dengan tumit tinggi membuat anak lebih banyak bertumpu pada bagian belakang kaki.

Hal ini bisa mengganggu keseimbangan, mengubah pola berjalan, dan meningkatkan risiko jatuh. Selain itu, beban tubuh anak jadi tidak terbagi rata, sehingga berisiko memicu masalah postur dalam jangka panjang.

8. Rekomendasi jenis dan model sepatu anak yang aman

Pexels.com/Vladimir Srajber
Pexels.com/Vladimir Srajber

dr. Merry memberikan beberapa kriteria sepatu anak yang sehat, di antaranya:

  • Sol fleksibel dan rata (zero-drop), bukan bertumit tinggi
  • Toe-box lebar, sehingga jari-jari bisa bergerak bebas
  • Strap pengikat di tumit, agar sepatu tidak mudah lepas
  • Bahan breathable, seperti kanvas atau kulit lembut yang nyaman dipakai lama

Dengan memilih sepatu sesuai kriteria ini, orangtua bisa membantu pertumbuhan kaki anak berjalan optimal.

9. Tips melindungi kaki anak dari kesalahan sepatu

ilustrasi sepatu anak
Pixabay/Jupilu

dr. Merry juga memberikan cara untuk bisa melindungi anak mengenakan sepatu yang salah. Berikut beberapa poinnya:

  • Pastikan ada ruang 1 cm dari ujung jari ke sepatu.
  • Pilih sepatu dengan toe-box lebar, bukan runcing.
  • Pastikan ada strap di tumit agar sepatu lebih stabil.
  • Hindari sol terlalu empuk atau sepatu longgar.
  • Gunakan sepatu berbahan breathable.
  • Sesekali biarkan anak bertelanjang kaki di rumah untuk melatih otot kaki.
  • Hindari sandal jepit dan slip-on longgar (misalnya, crocs) untuk aktivitas harian.

Sepatu anak bukan hanya soal model yang lucu, tapi juga kesehatan jangka panjang. Salah pilih bisa berdampak pada bentuk kaki, kekuatan otot, bahkan postur tubuh hingga dewasa. 

Itulah tadi fakta sepatu anak yang lucu tapi bisa berbahaya untuk kakinya saat dewasa. Semoga membantu ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

5 Hal Menarik dari Peluncuran Buku Anak Naomi & Kue Bola-Bola

18 Des 2025, 11:09 WIBKid
Youtube.com/Uwa and Friends

Lirik Lagu Anak Kambing Saya

17 Des 2025, 17:50 WIBKid