Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Miris! Teman Meniru Tontonan di HP, Anak 5 Tahun Luka di Bagian Miss V

Ilustrasi pertemanan anak perempuan
Freepik + Ilustrasi anak perempuan
Intinya sih...
  • Anak perempuan 5 tahun mengeluh sakit di miss V-nya
  • Luka lecet dan bercak darah terjadi karena meniru adegan di HP temannya
  • Imbauan dokter untuk orangtua: batasi screen time sesuai usia anak dan pantau konten yang mereka tonton
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penggunaan gadget di kalangan anak masa kini memang sudah tak bisa dihindari lagi. Meski banyak memberikan manfaat baik, tak sedikit pula dampak buruk gadget yang justru merusak perkembangan anak.

Seperti cerita yang baru-baru ini viral dibagikan oleh seorang dokter di Instagram, dr. Cecep Hermawan dalam unggahannya membagikan cerita saat pasiennya yang merupakan anak berusia 5 tahun datang dengan keluhan sering sakit pada bagian miss V-nya.

Setelah diperiksa, dr. Cecep menemukan luka lecet dan bercak darah di area tersebut. Yang lebih mengejutkan, penyebabnya bukan karena terjatuh atau iritasi biasa, melainkan karena temannya meniru adegan yang dilihat di handphone.

Kisah ini menjadi alarm bagi para orangtua di era digital. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Popmama.com rangkumkan selengkapnya.

1. Awalnya sang anak keluhkan sakit di bagian miss V

anak perempuan kesakitan
Freepik.com

Seorang ibu dan kakek membawa anak perempuan berusia 5 tahun ke dokter setelah sang anak mengeluh sakit di area miss V selama beberapa waktu.

"Mereka panik, ibunya cerita selama beberapa hari terakhir, anaknya sering ngeluh sakit di area miss V-nya,, katanya perih, kadang keluar cairan, dan nggak nyaman saat pipis," cerita dr. Cecep Hermawan dalam pembuka video yang dibagikannya.

Setelah mendengar keluhan yang disampaikan Mama dari pasien, dr. Cecep lantas menanyakan pada anak tersebut sebelum mulai melakukan pemeriksaan.

Awalnya, sang dokter mencurigai adanya indikasi ISK yang dialami sang anak. Namun, gadis berusia 5 tahun itu tak mau menjawab semua pertanyaan sang dokter dan hanya menundukkan kepala seperti terlihat ketakutan.

Dikarenakan sang anak tak kunjung menjawab pertanyaan dokter saat pemeriksaan awal, dr. Cecep pun meminta izin kepada Mama dari pasien untuk memeriksa ke bagian miss V sang anak.

2. Luka miss V terjadi karena meniru tontonan di HP

anak perempuan main hp
Freepik.com

Dengan didampingi sang Mama, dr. Cecep mengajak anak tersebut untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada area yang dikeluhkan.

Setelah pemeriksaan, betapa terkejutnya dr. Cecep saat menemukan luka lecet dan bercak darah, yang mengindikasikan adanya trauma pada area sensitif tersebut.

dr. Cecep pun kembali bertanya kepada sang anak, apakah ia pernah terjatuh atau sering menggaruk area sensitifnya karena terasa gatal, tetapi anak tersebut justru menjawab di luar dugaan.

"Dia menjawab bahwa yang melakukannya adalah temannya, perempuan juga seumuran. Katanya, temannya masukin jari ke miss V-nya. Waktu saya tanya kenapa bisa gitu, anaknya bilang cobain kayak di HP," cerita dr. Cecep yang sukses bikin netizen terkejut.

Apa yang terjadi pada pasien dr. Cecep ini menunjukkan betapa mudahnya anak meniru apa yang mereka tonton, bahkan tanpa memahami risikonya.

dr. Cecep menambahkan, "Saya jujur merinding dan sedih. Ini bukan soal salah siapa, tapi ini bukti nyata bahwa tontonan yang nggak sesuai usia bisa berdampak langsung ke perilaku anak-anak."

3. Imbauan dokter untuk semua orangtua

screen time anak didampingi orangtua
Freepik/tirachardz

Dalam videonya, dokter yang kerap berbagi edukasi secara online melalui media sosial pribadinya itu menyampaikan imbauan mendalam kepada seluruh orangtua.

"Saya paham jadi orangtua itu capek, kadang butuh waktu sendiri. Tapi justru karena itu kita perlu saling mengingatkan supaya nggak ada lagi anak yang harus terluka seperti ini," sambungnya.

Dari kisah yang membuat hati teriris sekaligus mengkhawatirkan yang dibagikan dr. Cecep, ia menekankan bahwa anak belajar dari apa yang mereka lihat. Tanpa pendampingan, mereka bisa menyerap konten negatif.

Terlebih seperti pasiennya yang masih berusia 5 tahun. Menurutnya, anak usia ini masih belum tahu batasan dalam tubuhnya, serta belum mengetahui pula mana yang wajar dan tidak.

Perlindungan pada anak bukan hanya fisik belaka, Ma, tapi juga mental anak. Karena anak bukan hanya butuh kita untuk menjaga tubuhnya, tapi juga pikiran mereka.

4. Panduan screen time sesuai usia anak

Selain berbagi kisah dari pasiennya tersebut, sang dokter juga turut membagikan panduan screen time bagi anak sesuai dengan usianya.

Dalam caption unggahan tersebut, berikut panduan sesuai usia anak:

Bayi (<18 bulan):

  • Skip gadget, kecuali video call dengan keluarga.
  • Fokus stimulasi dunia nyata.

Toddler (18-24 bulan):

  • Maksimal 1 jam/hari.
  • Wajib didampingi dan pilih konten edukatif.

Prasekolah (2-5 tahun):

  • Tetap 1 jam/hari.
  • Jadikan momen nonton sebagai waktu belajar interaktif.

Usia Sekolah (6+ tahun):

  • Fleksibel, tapi pastikan tidak mengganggu:
    • Tidur (8-12 jam)
    • Aktivitas fisik (minimal 1 jam/hari).
    • Waktu belajar dan quality time keluarga.

Selain panduan di atas, orangtua juga bisa menggunakan fitur parental control untuk memfilter konten, serta melakukan diskusi santai setelah anak menonton. Misalnya, "Tadi adik nonton apa tuh, boleh ceritain ke Mama nggak?"

Di era digital yang tak terhindarkan ini, penggunaan gadget bisa jadi sahabat atau musuh, Ma, tergantung bagaimana kita sebagai orangtua mengendalikannya.

Yuk, mulai awasi konten yang anak tonton dan terpenting jadilah teman menonton mereka. Karena di balik layar yang penuh warna, ada dunia nyata yang jauh lebih indah untuk dijelajahi bersama.

Mari lebih bijak, lebih peka, dan lebih hadir untuk bisa menyelamatkan masa depan anak esok hari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid