- Memperhatikan waktu dan jenis makanan sebelum tidur
Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Optimalkan Tinggi Badan Anak

- Tidur berkualitas memengaruhi pertumbuhan otak dan produksi hormon pertumbuhan anak
- Kebiasaan tidur yang berkualitas: makan malam 3-4 jam sebelum tidur, kebersihan sebelum tidur, membaca cerita, hindari gadget sebelum tidur
- Kebiasaan tidur yang dapat mengganggu kualitas tidur anak: begadang hingga larut malam, bermain gadget, olahraga sebelum tidur
Tidur merupakan aspek terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kebutuhan tidur pada anak bergantung pada usianya. Anak usia di atas 5 tahun membutuhkan tidur lebih lama dibandingkan anak usia remaja. Begitupun anak di bawah 5 tahun yang membutuhkan tidur lebih lama dari anak usia di atasnya.
Kebutuhan tidur pada anak harus terpenuhi secara kuantitas dan kualitas. Pada saat tertidur, hormon pertumbuhan anak bekerja tiga kali lebih banyak dibandingkan saat anak beraktivitas.
Dengan kualitas tidur yang cukup, anak tidak hanya tumbuh tinggi tapi juga mengoptimalkan fungsi otaknya saat ia terbangun nanti. Untuk memahami lebih dalam pentingnya deep sleep untuk optimalkan tinggi badan anak, simak artikel Popmama.com berikut ini!
Hubungan Pola Tidur dengan Perumbuhan Tinggi Badan Anak

Kebutuhan tidur pada anak harus terpenuhi baik secara kuantitas maupun kualitas, karena pada saat tidur pertumbuhan otak anak mencapai puncaknya. Selain itu, saat tertidur, hormon pertumbuhan anak tiga kali lebih banyak memproduksi dibandingkan saat anak terbangun.
Pelepasan hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) selama tidur adalah sebesar 75%. Kadar GH yang tinggi memengaruhi kondisi fisik anak karena merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan serta mengatur metabolisme tubuh anak.
Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, serta berperan dalam pengaturan metabolisme lemak.
Oleh karena itu, apabila produksi growth hormone tidak optimal maka akan memengaruhi pertumbuhan anak menjadi tidak optimal.
Faktanya, sebuah penelitian mengatakan lebih dari 5% anak usia sekolah (6-12 tahun) mengalami insomnia behavioural, yang meliputi gangguan tidur malam dan terbangun di malam hari. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang akan kita bahas selanjutnya.
Pola tidur yang mendukung perkembangan tinggi badan ialah tidur nyenyak (deep sleep) dalam waktu 7-8 jam per hari tanpa adanya gangguan dan kecemasan. Jadi, tidur tidak hanya sekedar beristirahat setelah beraktivitas tetapi mendukung pertumbuhan tinggi badannya secara optimal.
Kebiasaan Tidur yang Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur pada Anak

Sekarang, Mama dan Papa sudah memahami pentingnya pola tidur yang berkualitas untuk pertumbuhan tinggi badan anak. Yuk, simak bersama kebiasaan tidur yang Mama dan Papa bisa jadikan rutinitas konsisten:
Makan besar dalam waktu terlalu dekat dengan waktu tidur dapat membuat anak sulit tidur serta memicu gangguan GERD. Biasakan anak makan malam selambat-lambatnya 3-4 jam sebelum tidur.
Selain waktu, perhatikan juga jenis makanan yang dikonsumsi anak. Sebelum tidur, si Kecil sebaiknya tidak mengkonsumsi minuman dan makanan berkafein, seperti teh, soda atau cokelat. Kafein dapat mengganggu pola tidur anak. Mama bisa berikan susu sebagai gantinya.
- Menyikat gigi dan membersihkan diri sebelum tidur
Kebersihan adalah sebagian dari iman. Sebelum anak tidur, Mama dan Papa bisa membiasakan anak untuk membersihkan diri sebelum naik ke atas tempat tidur.
Ritual bersih-bersih diri ini harus selalu diterapkan meski ia merasa mengantuk atau keletihan. Kebiasaan ini akan membawa pengaruh positif hingga si Kecil dewasa.
- Mengganti baju dan membersihkan tempat tidur
Lingkungan kamar, tempat tidur, dan keadaan diri yang bersih sangat berpengaruh pada kebiasaan tidur anak. Si Kecil dapat tertidur dengan nyaman dan lebih berkualitas karena ia tidak merasa gatal, berkeringat, atau kotor
- Membaca cerita
Selain mempererat hubungan dengan si Kecil, membacakan cerita atau sekedar berbincang sebelum tidur tentang harinya akan membantu anak menambah kosakata. Mengasah perkembangan otak dan imajinasinya, serta menumbuhkan minat baca yang tinggi pada anak dimulai dari kebiasaan kecil seperti ini.
- Meredupkan lampu kamar dan hindari gadget
Paparan cahaya biru dari perangkat elektronik seperti televisi, komputer, dan ponsel dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur pola serta waktu tidur. Akibatnya, anak bisa mengalami kesulitan untuk tidur dan bangun di pagi hari. Karena itu, disarankan untuk menjauhkan gadget dari anak minimal satu jam sebelum waktu tidur.
Selain itu, biasakan mematikan lampu kamar agar suasana gelap dapat membantu meningkatkan produksi melatonin secara alami.
Kebiasaan Tidur yang Menyebabkan Masalah pada Kualitas Tidur Seseorang

Apakah anak mama sering kesulitan tidur atau terbangun di malam hari? Hati-hati, lho, terbangun di tengah malam atau tidur terlalu larut akan menghambat kinerja Growth Hormone.
Yuk, evaluasi kebiasaan tidur yang buruk sebagai berikut:
- Makan tepat sebelum tidur
Makan sebelum tidur dapat membuat si Kecil terbangun tengah malam untuk buang air kecil ataupun besar. Terbangun di malam hari akan mengganggu kualitas tidur anak dan memberhentikan kinerja Growth Hormone.
Selain itu, makan sebelum tidur dapat menyebabkan obesitas sebab sistem pembakaran tubuh akan menurun ketika si Kecil tidur. Hal ini mengakibatkan makanan yang dikonsumsi tidak akan dibakar dan disimpan sebagai lemak.
- Belajar hingga larut malam
Bantu si Kecil kelola jam belajarnya sedini mungkin. Jika anak terjaga sampai waktunya tidur, pikiran masih akan berpacu meski tubuh sudah meminta istirahat.
- Bermain gadget sebelum tidur
Bermain gadget sebelum tidur biasanya dijadikan alasan untuk screen time. Rangsangan cahaya dari gadget dapat mengganggu jam biologis tubuh. Cahaya dari gadget juga akan menekan produksi melatonin.
- Kepanasan saat malam hari
Aturlah suhu ruangan saat tidur dengan nyaman. Pastikan suhunya tidak dingin atau panas. Dengan begitu anak bisa tertidur dengan pulas dan tidak kepanasan. Merujuk National Sleep Foundation, suhu kamar yang direkomendasikan secara umum adalah 18 sapai 25 derajat Celcius.
- Olahraga sebelum tidur
Olahraga rutin memang sangat disarankan, apalagi untuk kebaikan stimulasi tubuh. Namun, olahraga sebelum tidur dapat meningkatkan suhu tubuh, detak jantung dan tekanan darah. Hal ini memicu tubuh sulit relaks.
- Tidur siang terlalu lama
Tidur siang terbukti dapat meningkatkan kecerdasan si Kecil serta mengontrol suasana hatinya. Namun, apabila berlebih, tidur malam akan jadi taruhannya. Tidur siang berjam-jam akan membuat jam tidur malam mundur dan akan membuat kebiasaan anak menjadi kacau.
Upaya Dalam Mengoptimalkan Tinggi Badan Anak

Meskipun tinggi badan bersifat genetik, tapi Mama dan Papa bisa bantu anak mencapai tinggi maksimalnya dengan langkah sederhana sehari-hari, sebagai berikut:
- Tidur selama 9-12 jam dan diusahakan tidur sebelum pukul 21.00 malam
- Pastikan gizinya lengkap, seperti protein, kalsium, zat besi, dan vitamin D penting untuk tulang.
- Upayakan tidur berkualitas dengan hal-hal yang telah kita bahas sebelumnya.
- Dukung aktif bergerak setiap hari dengan olahraga ringan seperti lompat tali, bersepeda, berenang, atau basket, dapat membantu merangsang pertumbuhan tulang.
- Pantau tinggi anak tiap 6 bulan.
Hal-hal yang Dapat Menghambat Tinggi Badan Anak

Secara garis besarnya, tinggi badan dipengaruhi oleh faktor genetik. Selain itu, kecukupan gizi dan nutrisi, tidur yang cukup, serta aktivitas beragam dapat berpengaruh terhadap tinggi badannya.
Namun, apabila pertumbuhan tinggi terhambat maka anak dapat mengalami risiko stunting. Berikut beberapa hal yang berpengaruh pada lambatnya tinggi badan anak:
- Faktor genetik
- Tidak cukup kalori
- Gangguan pencernaan
- Kelainan genetik
- Pubertas dini/pubertas tertunda
- Anemia
- Kekurangan nutrisi
Sekarang Mama dan Papa semakin memahami pentingnya tidur nyenyak untuk optimalkan tinggi badan anak. Semoga bermanfaat!



















