Perlukah Pakai Sunscreen saat Mau Tidur? ini Penjelasan Dermatologis

Tahu nggak sih, sinar matahari bukanlah satu-satunya hal yang dapat merusak kulit kamu? Ada beberapa penelitian baru yang menunjukkan bahwa lampu neon dan bahkan beberapa lampu dari komputer mungkin menyebabkan photoaging. 

Misalnya, studi pada bulan Desember 2018 di Journal of Biomedical Physics and Engineering ditemukan bahwa paparan cahaya biru dari layar dapat meningkatkan stres oksidatif pada kulit, yang berpotensi menyebabkan kerusakan sel dan kerutan.

Dengan memakai SPF di malam hari, kamu dapat memberikan perlindungan jika terkena sinar dalam ruangan.

Dr. Suzanne Friedler, seorang dermatologis, merekomendasikan pelembap yang mengandung penghambat fisik seperti titanium oxide dan zinc dioxide (tabir surya berbahan dasar mineral) untuk perlindungan terbaik terhadap cahaya neon dan biru.

Sinar matahari bukan satu-satunya penyebab sinar matahari dapat membahayakan kulit kamu.

Paparan sinar dalam ruangan seperti lampu neon dan cahaya biru juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut melasma, yang menyebabkan bercak hitam tidak merata, menurut Yale Medicine. 

Melasma lebih sering terjadi pada orang dengan jenis kulit lebih gelap. "Untuk pasien dengan warna kulit lebih gelap atau melasma, di sinilah peran SPF sepanjang hari," kata Dr. Friedler. 

Nah, memakai SPF dapat menghalangi sinar dalam ruangan agar tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Meskipun bukan suatu hal yang buruk, tetapi tidak ada alasan pasti kamu harus memakai tabir surya saat tidur.

"Tujuan losion berbahan dasar tabir surya adalah untuk menghalangi sinar UVA dan UVB, yang keduanya menyebabkan kerusakan akibat sinar matahari, pigmentasi, kerutan, penuaan kulit, dan kanker dini," kata Dr. Friedler.

Jadi, kalau kamu memakainya pada malam hari saat tidak banyak aktivitas, kamu hanya tidak akan mendapatkan manfaat proteksi terhadap kedua sinar tersebut.

Beberapa produk perawatan kulit paling baik digunakan sebelum tidur. Misalnya retinol, produk ini adalah bentuk topikal vitamin A, yang dapat membantu mengurangi garis-garis halus dan kerutan, menurut Harvard Health Publishing.

Kandungan ini bisa membuat kulit kamu sensitif terhadap sinar matahari, jadi sebaiknya gunakan hanya pada malam hari. 

Jika, produk retinol adalah bagian dari rutinitas perawatan kulit malam harimu, ternyata SPF dapat menghambat kemampuannya untuk mempengaruhi kulit, lho.

Malam hari adalah waktu terbaik untuk menggunakan bahan aktif seperti retinol. Jadi sebaiknya pilih pelembap lain yang memungkinkan retinol bekerja dengan baik pada kulitmu, ya.

Tidur dengan tabir surya tidak selalu buruk. Tapi, dalam banyak kasus, hal itu tidak diperlukan.

Sebaliknya, kamu bisa lebih bijaksana dalam menggunakan waktu tidur sebagai kesempatan untuk menutrisi kulit menggunakan produk perawatan wajah lainnya.

Dr. Houshmand merekomendasikan memilih pelembap malam berdasarkan tujuan perawatan kulit dan jenis kulitmu. Misalnya, kalau kamu mengkhawatirkan hiperpigmentasi, pilihlah pelembap yang sesuai dengan kondisi tersebut. 

Jika jerawat merupakan masalah, pilihlah losion yang dirancang untuk kulit yang rentan berjerawat. Secara umum, krim malam harus memiliki bahan dan konsistensi yang berbeda dengan krim siang hari.

Krim malam biasanya lebih kental dan mengandung bahan yang dirancang untuk melembapkan dan memperbaiki kerusakan pada kulitmu.

Itulah, fakta seputar perlukah pakai sunscreen saat mau tidur. Nah, Ma dan Pa, jika memang perlu menggunakan pelembap dengan sunscreen, kamu boleh kok melakukannya.

Tetapi, tidak ada salahnya bereksperimen dengan kandungan skincare lainnya, agar kulit bisa mendapatkan hasil yang lebih optimal, walau tanpa sunscreen.