Kiropraktik adalah suatu praktik yang menjadi viral di dunia kesehatan.
Terapi kiropraktik tidak termasuk dalam disiplin ilmu kedokteran, tetapi chiropractor atau individu yang melakukan prosedur tersebut adalah profesional terlatih yang telah menjalani pendidikan khusus di bidang tersebut.
Namun, terdapat beberapa kasus dimana seseorang yang menjalani chiropractic mengalami malpraktik, atau bahkan meninggal akibat terapi ini. Lalu, apakah terapi kiropraktik yang juga dikenal sebagai terapi kretek sebenarnya aman? Berikut, Popmama.com jabarkan apa itu kiropraktik.
1. Apa itu kiropraktik?
Freepik/jcomp
Kiropraktik adalah perawatan di mana seorang praktisi yang disebut chiropractor menggunakan tangan mereka untuk membantu meringankan masalah pada tulang, otot, dan persendian. Perawatan ini adalah jenis pengobatan komplementer dan alternatif, yang berarti ini bukan pengobatan medis konvensional.
Kiropraktik terutama dapat membantu mengatasi nyeri pada otot dan persendian, seperti, sakit punggung, sakit leher, sakit bahu, nyeri siku, nyeri akibat osteoartritis. Ada beberapa bukti bahwa, kiropraktik dapat membantu kondisi atau masalah yang lebih serius yang tidak memengaruhi otot atau persendian, seperti asma, alergi, dan masalah kesehatan mental, lho.
Editors' Pick
2. Apa yang terjadi saat terapi kiropraktik
Freepik/freepik
Pada pertemuan pertama kamu biasanya chiropractor akan menanyakan kondisi yang kamu alami dan menilai gejalamu, untuk menentukan apakah chiropractor cocok dan teknik apa yang mungkin bisa membantu.
Chiropractor menggunakan teknik berbeda untuk mengatasi masalah pada otot dan persendian, termasuk:
Manipulasi tulang belakang, dimana chiropractor menggunakan tangan mereka untuk memberikan kekuatan pada otot, tulang, dan persendian tulang belakang dan leher.
Gerakan menyodorkan pendek dan tajam
Secara bertahap menggerakkan sendimu ke posisi yang berbeda
Menarik atau meregangkan otot milikmu ke arah yang berbeda
Perawatan biasanya tidak menyakitkan, tetapi beberapa orang mengalami sedikit ketidaknyamanan. Pastikan untuk beri tahu chiropractor segera jika merasa sakit.
3. Siapa yang boleh menjalani terapi kiropraktik
Freepik/stefamerpik
Menurut Health Central, kadang-kadang, seorang pasien mungkin memiliki kondisi medis yang sebenarnya berkontraindikasi kalau menerapkan manipulasi kecepatan tinggi ke tulang belakang lumbar.
Chiropractor menyebut kondisi ini sebagai "bendera merah". Calon pasien dengan kondisi di bawah ini tidak disarankan melakukan kiropraktik:
Osteoporosis berat (penyakit kerapuhan tulang metabolik)
Multiple myeloma (kanker yang mempengaruhi sel plasma tubuh)
Osteomielitis (infeksi tulang belakang)
Tumor tulang (pertumbuhan jinak atau kanker)
Penyakit Paget (penyakit yang dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang, patah tulang)
Kondisi neurologis progresif atau mendadak, seperti sindrom cauda equina, juga bisa menjadi tanda bahaya. Umumnya, setiap kondisi yang menyebabkan sendi tidak stabil adalah tanda bahaya (termasuk infeksi sendi), sehingga dapat mencakup beberapa kondisi peradangan, misalnya:
Rheumatoid arthritis (baik dalam tahap aktif, sistemik atau lokal dengan adanya peradangan)
Spondilitis ankilosa
Psoriatic arthritis (sejenis radang sendi)
Artritis reaktif (sindrom Reiter; nyeri sendi yang disebabkan oleh infeksi)
Gangguan pendarahan dan masalah ketidakstabilan struktural juga bisa menjadi tanda bahaya. Tanda bahaya ini menunjukkan bahwa pasien mungkin belum menjalani pemeriksaan fisik yang memadai atau chiropractor tidak memiliki keterampilan dan pelatihan yang memadai yang diperlukan untuk melakukan perawatan.
4. Manfaat terapi kiropraktik
Freepik/freepik
Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa manfaat jika melakukan kiropraktik, seperti:
Mengurangi nyeri leher: Nyeri leher adalah masalah umum, terutama jika kamu duduk berjam-jam sehari, sering menekuk leher untuk menggunakan ponsel, atau memiliki postur tubuh yang buruk. Seorang chiropractor dapat membantu meredakan nyeri leher dengan meluruskan kembali tulang belakangmu dan meredakan ketegangan pada otot lehermu.
Mengurangi ketergantungan pada pereda nyeri opioid: Orang dengan nyeri kronis sering diberi resep pereda nyeri opioid untuk membantu mengatasi ketidaknyamanan mereka. Namun, ternyata menjalani perawatan kiropraktik dapat menurunkan kebutuhan untuk mengkonsumsi pereda nyeri ini.
Mengurangi gejala osteoarthritis: Nyeri osteoarthritis disebabkan oleh degenerasi tulang rawan pada sendi yang menyebabkan ujung tulang bergesekan. Beberapa jenis penyesuaian kiropraktik dapat membantu menyelaraskan sendi Anda dan mengurangi tulang yang bergesekan.
Meringankan gejala sakit kepala: Kiropraktik juga disebut efektif untuk mengobati sakit kepala, rasa tegang dan sakit kepala yang berasal dari leher. Sebuah studi menyatakan 6 hingga 8 sesi kiropraktik, yang berfokus pada tulang belakang leher dan dada bagian atas lebih efektif daripada gerakan dan olahraga tertentu, untuk menghilangkan rasa sakit pada orang dengan sakit kepala kronis.
Perawatan yang lebih terjangkau untuk sakit punggung kronis: Perawatan kiropraktik mungkin merupakan alternatif yang lebih murah daripada perawatan konvensional untuk nyeri punggung bawah kronis. Para peneliti menemukan bahwa orang yang menerima perawatan kiropraktik memiliki biaya perawatan keseluruhan yang lebih rendah. Begitupun dengan durasi pengobatan mereka yang lebih pendek daripada mereka yang menjalani pengobatan medis konvensional.
Membantu memperbaiki postur tubuh: Menjalani perawatan kiropraktik berpotensi membantu memperbaiki postur tubuh yang buruk, terutama jika postur tubuhmu yang buruk disebabkan oleh terlalu banyak duduk.
Tujuan perawatan selalu untuk memperbaiki gejala, menghilangkan rasa sakit, dan meningkatkan fungsi fisik pasien. Pengobatan kiropraktik umumnya dianggap aman, efektif, dan dapat membantu pasien mengambil langkah besar untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
5. Tips memilih chiropractor
Tiktok.com/angie_tanzy
Penting untuk mengetahui kemampuan chiropractor, jika kamu hendak melakukan perawatan kiropraktik. Nah, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk memilih chiropractor. Kamu bisa mencari referensi dari orang-orang sekitar atau yang pernah melakukan perawatan kiropraktik. Kamu juga bisa memulai dengan meminta dokter langgananmu, jika ada, untuk mendapatkan referensi chiropractor. Luangkan waktu untuk meneliti kredensial dan pengalaman chiropractor.
Selain itu, kamu bisa mempertimbangkan pengalaman chiropractor. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki chiropractor dengan suatu kondisi atau prosedur, semakin kamu bisa melihat kemampuannya.
Tanyakan beberapa pasien dengan kondisi khusus yang sama dengan milikmu, yang telah dirawat oleh chiropractor tersebut. Hal penting lainnya adalh untuk mempertimbangkan jenis kelamin chiropractormu.
Penting untuk merasa nyaman dengan jenis kelamin chiropractor yang akan menanganimu, karena kamu perlu mendiskusikan informasi pribadi secara terbuka.
Dalam hal perawatan kiropraktik, jenis kelaminmu sendiri juga menjadi pertimbangan penting. Keterampilan chiropractor terhadap pasien perempuan atau laki-laki, juga bisa berpengaruh, lho. Tanyakan chiropractor tentang pelatihan dan pengalamannya baru-baru ini yang secara khusus berkaitan dengan kondisi dan jenis kelamin.
Tak hanya itu, membaca apa yang dikatakan orang lain tentang seorang chiropractor dapat memberikan wawasan tentang bagaimana chiropractor memberikan perawatan, serta bagaimana praktiknya dioperasikan.
Ulasan pasien biasanya mencerminkan pengalaman orang dengan penjadwalan janji temu, waktu tunggu, lingkungan kantor, dan keramahan staf kantor. Kamu dapat mempelajari seberapa baik pasien mempercayai chiropractor, berapa banyak waktu yang dia habiskan dengan pasiennya, dan seberapa baik dia menjawab pertanyaan.
Itulah, pengetahuan mengenai apa itu kiropraktik. Apakah kamu ingin mencoba perawatan ini? Ingat, untuk mengecek beberapa hal terlebih dahulu mengenai chiropractornya, ya.
