7 Cara Menyimpan Bubuk Matcha agar Tetap Hijau Segar dan Tidak Pahit

- Oksigen, cahaya, dan panas adalah perusak utama matcha, sehingga wadah kedap udara yang buram adalah wajib.
- Berbeda dengan bubuk lainnya, matcha sebaiknya disimpan di kulkas (chiller) untuk menjaga warna hijau klorofilnya.
- Tunggu suhu matcha kembali ke suhu ruang sebelum membuka wadah dari kulkas untuk mencegah kondensasi dan gumpalan.
Bubuk matcha kini menjadi salah satu bahan favorit Mama di dapur, baik untuk membuat latte, kue, atau masker wajah. Namun, berbeda dengan teh celup biasa, bubuk teh hijau asal Jepang ini tergolong bahan yang "manja" dan sensitif. Harganya yang relatif mahal tentu akan sangat disayangkan jika rusak karena salah penyimpanan.
Tanda utama matcha sudah rusak adalah warnanya yang berubah dari hijau cerah menjadi kekuningan atau kecokelatan kusam, serta rasanya yang berubah menjadi sangat pahit dan apek.
Agar kualitas antioksidan dan rasa umami-nya tetap terjaga, Popmama.com telah merangkum beberapa cara menyimpan bubuk matcha yang benar.
Yuk Ma, simak tipsnya agar matcha tetap fresh!
Deretan Cara Menyimpan Bubuk Matcha
1. Simpan dalam wadah kedap udara

Musuh terbesar matcha adalah oksigen. Kontak langsung dengan udara akan menyebabkan proses oksidasi berjalan sangat cepat, yang membuat bubuk matcha kehilangan warna hijaunya yang cantik. Pastikan Mama selalu menutup rapat kemasan matcha segera setelah digunakan.
Jika kemasan aslinya berupa kantong pouch dengan ziplock, pastikan klipnya tertutup sempurna dan udara di dalamnya sudah ditekan keluar. Namun, akan jauh lebih baik jika Mama memindahkannya ke dalam kaleng timah (tin can) khusus teh yang memiliki penutup ganda untuk perlindungan ekstra dari udara luar.
2. Hindari paparan cahaya matahari

Zat klorofil yang memberikan warna hijau cerah pada matcha sangat sensitif terhadap cahaya (fotosensitif). Paparan sinar matahari atau lampu yang terlalu terang dapat merusak klorofil tersebut, sehingga dapat membuat bubuk matcha berubah warna menjadi cokelat kusam seperti daun kering.
Oleh karena itu, jangan pernah menyimpan matcha di dalam toples kaca bening yang tembus pandang. Gunakan wadah yang buram (opaque), berwarna gelap, atau berbahan logam. Simpan wadah tersebut di dalam lemari kabinet yang tertutup dan gelap untuk menjaga kualitas warnanya.
3. Letakkan di dalam kulkas

Berbeda dengan kopi yang sebaiknya tidak disimpan di kulkas, matcha justru sangat disarankan untuk disimpan di suhu dingin. Suhu rendah di dalam kulkas (chiller) membantu memperlambat degradasi nutrisi dan menjaga kesegarannya lebih lama dibandingkan jika ditaruh di suhu ruang yang panas.
Pastikan wadah matcha tertutup sangat rapat sebelum masuk ke kulkas. Hal ini untuk mencegah bubuk matcha menyerap aroma makanan lain yang ada di dalamnya. Mama tentu tidak ingin matcha latte buatan sendiri beraroma bawang atau terasi, bukan?
4. Biarkan suhu ruang sebelum dibuka

Ini bisa menjadi langkah krusial yang sering dilupakan. Saat Mama mengeluarkan matcha dingin dari kulkas, jangan langsung membuka tutupnya. Biarkan wadah matcha berada di meja dapur selama beberapa menit hingga suhunya menyesuaikan dengan suhu ruangan.
Jika wadah dingin langsung dibuka di ruangan hangat, akan terjadi kondensasi atau pengembunan di dinding dalam wadah dan permukaan bubuk. Kelembapan dari embun ini akan membuat bubuk matcha menggumpal keras serta mempercepat proses pembusukan.
5. Gunakan sendok yang kering

Sama seperti bahan bubuk lainnya, matcha sangat tidak toleran terhadap air. Pastikan sendok takar yang Mama gunakan benar-benar kering dan bersih saat mengambil bubuk dari wadahnya.
Sedikit saja tetesan air yang masuk ke dalam wadah penyimpanan dapat merusak seluruh stok matcha yang ada. Kelembapan akan memicu pertumbuhan bakteri dan membuat rasa matcha menjadi apek. Sebaiknya hindari mengambil matcha di dekat wastafel atau uap panas masakan.
6. Simpan di freezer untuk stok yang belum dibuka

Jika Mama membeli matcha dalam jumlah banyak untuk stok (misalnya beli grosir), simpan kemasan yang belum dibuka di dalam freezer. Suhu beku adalah tempat terbaik untuk "menghentikan waktu" dan menjaga kualitas matcha hingga berbulan-bulan.
Namun, cara ini hanya disarankan untuk kemasan yang masih segel utuh. Jika sudah dibuka dan sering keluar-masuk freezer, fluktuasi suhu yang ekstrem justru akan merusak struktur bubuk teh tersebut.
7. Habiskan segera setelah dibuka

Meskipun disimpan dengan baik, bubuk matcha adalah produk organik yang tidak mengandung pengawet buatan. Masa prima matcha setelah kemasannya dibuka seal-nya relatif singkat, yaitu sekitar 4 hingga 8 minggu saja.
Sebaiknya Mama membeli matcha dalam kemasan kecil (misalnya 30-50 gram) yang bisa habis dalam waktu satu bulan. Menyimpan matcha yang sudah dibuka terlalu lama, meskipun di kulkas, tetap akan menurunkan kualitas rasa dan warnanya secara perlahan.
Itulah beberapa cara menyimpan bubuk matcha agar tetap hijau dan nikmat. Dengan perawatan yang tepat, Mama bisa terus menikmati sajian matcha berkualitas kafe dari dapur rumah sendiri.
FAQ Menyimpan Matcha
| Kenapa warna matcha berubah jadi kecokelatan? | Itu adalah tanda oksidasi. Matcha yang terpapar udara atau cahaya terlalu lama akan kehilangan klorofilnya. Meskipun mungkin masih aman dikonsumsi (tidak berjamur), rasa umami-nya sudah hilang dan berganti menjadi rasa pahit serta aroma seperti jerami. |
| Apakah matcha yang sudah kadaluarsa masih bisa dipakai? | Jika hanya lewat tanggal best before dan disimpan dengan baik, biasanya masih aman namun rasanya sudah tidak enak untuk diminum. Coba manfaatkan sebagai bahan campuran masker wajah atau scrub badan daripada dibuang. |
| Bolehkah memindahkan matcha ke toples kaca? | Sangat tidak disarankan, kecuali toples tersebut disimpan di dalam lemari yang benar-benar gelap gulita. Cahaya lampu ruangan pun bisa menurunkan kualitas matcha seiring waktu. Kaleng timah atau toples keramik gelap adalah pilihan terbaik. |


















