Ini Fakta Tentang Micin, Tidak Seseram yang Dibayangkan!

"Kebanyakan micin jadinya lemot!"
"Apa iya?"
Sudah nggak usah bohong, pasti banyak dari kamu yang pernah dengar umpatan seperti dialog di atas.
Atau mungkun kamu sendiri sering mengutarakannya? Olokan ini sebenarnya bukan hal baru, namun belakangan semakin sering dilontarkan, baik dengan nada becanda maupun serius.
Padahal orang yang memaki tadi, bisa jadi hidupnya tak sebersih omongannya pada micin. Wajar, penyedap makanan adalah salah satu bumbu yang paling luas dipakai di Indonesia.
Apalagi snack ya Ma! Hampir, sebagian besar snack kemasan yang kita lumat hari-haru sarat dengan isian lezat MSG.
Oke kamu akan sudahi penggunaan micin sebagai olokan, setelah simak informasi dari Popmama.com ini Ma!
1. Micin tak pernah terbukti secara ilmiah penyebab kemunduran kecerdasan & kesehatan seseorang

Umpatan ini berakar dari kepercayaan di masyarakat bahwa penyedap masakan alias micin berkontribusi membuat seseorang bodoh atau sakit.
Bahkan ada juga yang mengkambing hitamkan micin sebagai pemicu kanker. Padahal teori-teori ini belum terbukti secara ilmiah.
Tidak hanya di Indonesia saja yang ikut hasutan ini, masyarakat Amerika Serikat pun banyak yang termakan stigma ini ternyata Ma. Sejak akhir tahun 60-an, MSG dianggap sebagai biang penyakit dan dijauhi dari berbagai macam makanan.
Padahal pada tahun 1950-an penyedap rasa artifisial ini sangat populer dan digunakan hampir di semua makanan, mulai dari permen karet sampai makanan bayi!
2. Ada komponen MSG yang ternyata ada dalam tubuh manusia!

Namanya Senyawa Glautamat, komponen ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Jepang, Kikunae Ikeda pada tahun 1908, melalui penelitiannya terhadap berbagai makanan yang dimasak dengan rumput laut.
Glutamat adalah senyawa yang 'bertanggung jawab' untuk memperkuat rasa umami pada indra pengecap kita. Ikeda kemudian menemukan caranta membuat senyawa ini secara sintetik lalu menggabungkannya dengan natrium untuk membuat rasanya stabil samlai sekarang ini.
Asam glutamat juga merupakan senyawa alami yang ada dalam berbagai bahan makanan kaya protein seperti daging, susu dan beberapa sayur-sayuran.
Bahkan tubuh kita juga memproduksi asam glutamat lho! Intinya zat kimia ini sebenarnya asalnya dari alam dan miliki fungsi penting di hidup kita.
Semua ini juga sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para peneliti, bahkan diakui oleh American Chemical Society (Asosiasi Ilmuwan Kimia Amerika Serikat).
3. Lalu kenapa MSG "difitnah" menyebabkan bodoh hingga sakit kanker?

Semua ini berawal dari surat yang ditulis seorang dokter pada tahun 1968 tentang efek buruk paska menyantap makanan ber-MSG.
Pada tahun 1968 Jurnal Kesehatan New England juga menerbitkan surat yang berisi keluhan kesehatan seorang dokter setelah makan di sebuah restoran chinese food yang saat itu terkenal kuat dalam menggunakan MSG.
Setelah itu orang-orang jadi lebih waspada terhadap zat ini dan "Sindrom Restoran Chinese Food" pun lahir. Orang-orang menghindari masakan yang ber-MSG karena percaya akan efek buruk yang dihasilkan.
Namun ternyata itu hanya berdasarkan cocoklogi alias dikira-kira saja.
Tidak penah ada penelitian ilmiah yang berhasil buktikan efek negatif MSG (dalam takaran normal) pada tubuh manusia. Bahkan orang yang bersaksi sensitif dan alergi terhadap MSG tak merasakan efek apa pun, ketika tak diberi tahu kalau makanan yang disantapnya ber-MSG.
4. BPOM Amerika Serikat sampai saat ini masih menggolongkan MSG sebagai bahan makanan tambahan yang aman dikonsumsi

Nah Ma, negara Super Power Seperti Amerika Serikat saja masih catat bahwa micin tak bahaya dikonaumsi. Artinya dampak negatif dari MSG lebih cenderung ke efek psikologis akibat sugesti yang sifatnya "rame-rame".
5. MSG tak bisa "bersih" namanya meski para ilmuwan telah berhasil buktikan tak ada efek buruk

Meski sudah banyak penelitian dan asosiasi ilmuwan yang buktikan bahwa micin aman dikonsumsi serta tak miliki dampak buruk kesehatan maupun kecerdasan.
Tapi, orang-orang masih saja menjauhi MSG dan memperlakukannya seperti hal yang buruk saja Ma.
Buktinya umpatan "kebanyakan makan micin" dari dulu hingga sekarang masih saja santer terdengar.
Kamu mau makan micin tapi aman? Kamu bisa coba tips dari Head of Marketing Brand Snack Potabee Lindawaty Lauw.
Ditemui di waktu peluncuran rasa baru Potabee pada Selasa (11/10/2022) sekaligus jadi momen membarukan wajah snack yang sudah 6 tahun berdiri, menyampaikan hal unik mengenai micin.
Menurutnya Snack itu memiliki kemasan berbeda-beda, ia ambil contoh dari Potabee. Potabee memiliki 3 varian kemasan yang harua dipilih sesuai kebutuhan.
"Dari dulu kan kita "Micin-Micin" saja, sebenarnya kalau kita makan dalam jumlah yang benar aman. Kaya Potabee kan ada ukuran buat sendiri dan yang buat share. Jangan makan sendiri langsung habis untuk yang ukuran sharing," jelas Linda dalam konferensi pers.
Ari Irham yang kini ditugas sebagai Brand of Ambassador Potabee juga menambahkan apa yang disampaikan oleh Linda.
"Semua itu kalau nggak berlebihan bagus ya. Kita harus tetap snacking buat tetap slay," tambah Bintang Film kelahiran Oktobet 2001 tersebut dalam pers konferensi.
Dalam acara yang digagas untuk merefresh wajah baru Potabee dengan tampilan lebih fun, juga turut mengumumkan digandengnya Ari Irham sebagai Ambassador sekarang.
"Ari irham penuh dengan talenta dan selalu bisa melihat oportunity yang ada. Kesamaan spirit inilah yang membuat kita mendaulat Ari Irham sebagai Ambassador Potabee," ucap Senior Brand Manager Potabee, Michael Brian.
Potabee memberi penyegaran dengan membawa desain kemasan yang lebih fun, rasa yang disempurnakan dan teknologi V-cut yang beri pengalaman snacking dengan sensasi #KriuknyaPecahRasanyaWah.
Dalam spirit pembaruan ini Potabee juga tak lupa bawa rasa baru yang lebih kekinian, bahkan memberi pengalaman snacking mewah dalam sebuah keripik kentang.
"Hadirnya rasa Black Thruffel yang biasa ada pada sesi makan adalah demi hadirkan pengalaman snacking mewah dalam sebuah keripik kentang," Pungkas Michael Brian.
Memang mengubah persepsi dan kepercayaan orang terhadap suatu atigma bukanlah hal mudah. Sekalinya otak manusia mencapai kesimpulan yang salah, otak mencegah kita untuk menerima informasi baru yang dapat menggoreskn asumsi salah itu tadi.
Semoga penjelasan tentang micin yang tak sebahaya yang dibayangkan ini dapat jadi oase dalam hidup masyarakat agar tak terlalu takut dengan MSG ya Ma!



















