7 Manfaat Cabai untuk Tubuh Menurut Penelitian, Terbukti Secara Ilmiah

- Meningkatkan metabolisme tubuh dengan capsaicin
- Menurunkan risiko penyakit jantung dan stabilkan tekanan darah
- Mengurangi peradangan, menguatkan sistem kekebalan tubuh, dan melancarkan sirkulasi darah
Cabai mungkin terlihat kecil dan sederhana, Ma, tapi siapa sangka kalau bahan dapur ini menyimpan begitu banyak manfaat yang telah dibuktikan berbagai penelitian dunia.
Dari aromanya yang khas sampai sensasi pedas yang bikin keringetan, cabai selalu berhasil membuat hidangan terasa lebih hidup.
Banyak Mama yang mungkin hanya mengenalnya sebagai bumbu penambah selera, padahal kandungan capsaicin, vitamin C, vitamin A, dan antioksidan di dalamnya punya peran besar dalam menjaga kesehatan tubuh.
Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti di luar negeri mulai menaruh perhatian khusus pada cabai karena efeknya terhadap metabolisme, jantung, hingga sistem imun menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Bahkan beberapa studi jangka panjang menemukan bahwa orang yang rutin mengkonsumsi cabai cenderung memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik dan risiko penyakit kronis yang lebih rendah.
Jadi, sensasi pedas yang sering bikin Mama “menyerah” ternyata menyimpan kebaikan yang tidak main-main.
Berikut Popmama.com akan menjelaskan 7 manfaat cabai untuk tubuh menurut penelitian. Yuk simak penjelasannya dibawah ini.
1. Meningkatkan metabolisme tubuh

Menurut Journal of Clinical Nutrition, capsaicin dapat meningkatkan thermogenesis, yaitu proses pembakaran energi yang terjadi setelah Mama makan. Efek ini membuat tubuh bekerja lebih cepat membakar kalori, bahkan saat aktivitas ringan.
Penelitian dari University of Wyoming juga menemukan bahwa capsaicin mampu mengaktifkan brown fat, jenis lemak baik yang berperan mengatur suhu dan metabolisme.
Ketika brown fat aktif, tubuh otomatis meningkatkan pembakaran energi. Walaupun bukan solusi instan untuk diet, konsumsi cabai bisa jadi pendukung kuat jika digabungkan dengan pola makan sehat dan rutin bergerak.
2. Menurunkan risiko penyakit jantung

Studi besar yang dianalisis oleh American Heart Association menunjukkan bahwa konsumsi cabai secara rutin berkaitan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 26%.
Antioksidan di dalam cabai membantu mencegah oksidasi kolesterol jahat, penyebab utama penyumbatan pembuluh darah. Capsaicin juga membantu memperbaiki elastisitas arteri sehingga aliran darah tetap lancar.
Studi lain menyebutkan bahwa cabai dapat membantu menstabilkan tekanan darah khususnya pada orang yang sensitif terhadap garam.
Kombinasi efek ini membuat cabai dianggap sebagai salah satu bahan dapur yang ramah untuk kesehatan kardiovaskular. Namun, tetap harus mengkontrol ya, Ma!
3. Mengurangi peradangan dan rasa nyeri

Menurut penelitian dari National Institutes of Health (NIH), capsaicin bekerja dengan menghambat neurotransmitter penyebab rasa sakit, sehingga tubuh merasakan peradangan lebih ringan.
Karena itu, banyak produk pereda nyeri seperti gel otot dan salep sendi menggunakan capsaicin sebagai bahan aktif. Meski begitu, capsaicin tidak boleh sembarangan dimasukkan ke dalam obat.
Studi dari Pain Research Center juga menemukan bahwa penggunaan capsaicin secara rutin dapat menurunkan sensitivitas terhadap rasa sakit dalam jangka panjang.
Efek anti inflamasinya bahkan membantu meredakan nyeri kronis, seperti arthritis ringan atau nyeri punggung bagian bawah.
4. Menguatkan sistem kekebalan tubuh

Penelitian dari Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa cabai kaya vitamin C dan antioksidan kuat yang berperan dalam produksi sel imun.
Antioksidan ini membantu melawan radikal bebas yang bisa melemahkan sistem pertahanan tubuh. Maka tak heran jika cabai memiliki banyak manfaat jika dikonsumsi dengan bijak.
Selain itu, beberapa ahli menemukan bahwa cabai memiliki senyawa bioaktif yang mendukung kesehatan mikrobiota usus, komponen penting dari sistem imun manusia.
Ketika flora usus seimbang, respon imun juga bekerja lebih optimal. Itulah mengapa konsumsi cabai dalam jumlah wajar bisa membantu Mama tetap fit di musim pancaroba.
5. Melancarkan sirkulasi darah

Menurut studi di Circulation Journal, capsaicin mampu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh.
Capsaicin juga berperan mencegah terbentuknya platelet aggregation, yaitu kondisi ketika trombosit menumpuk dan memicu penyumbatan. Dengan sirkulasi yang lancar, fungsi jantung, otak, dan organ vital lain ikut terjaga.
Bila dikonsumsi bijak, cabai menjadi “booster” alami yang membantu meningkatkan vitalitas. Sensasi hangat yang Mama rasakan setelah makan cabai merupakan tanda bahwa sirkulasi sedang meningkat.
6. Mendukung kesehatan lambung dan pencernaan

Meskipun sering dianggap pemicu maag, penelitian dari University of Texas Medical Branch justru menemukan bahwa capsaicin dapat memperkuat lapisan mukosa lambung.
Senyawa ini meningkatkan produksi lendir pelindung sehingga lambung lebih tahan terhadap iritasi. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa capsaicin dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi pencernaan.
Selain itu, cabai merangsang produksi enzim pencernaan, membuat proses pemecahan makanan lebih efektif. Dengan catatan dikonsumsi sesuai toleransi tubuh, cabai justru bisa mendukung kesehatan saluran cerna.
7. Membantu mengelola berat badan

Menurut Appetite Journal, capsaicin dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi keinginan makan berlebih. Efek ini membuat asupan kalori harian berkurang tanpa Mama merasa kelaparan.
Capsaicin juga membantu meningkatkan proses fat oxidation, yaitu pembakaran lemak yang digunakan sebagai sumber energi. Penelitian lain menunjukkan bahwa makan pedas dapat meningkatkan energi tubuh setelah makan.
Kombinasi ini membuat cabai menjadi salah satu bahan yang sering dijadikan pendukung dalam program diet sehat.
Berbagai penelitian Internasional membuktikan bahwa cabai bukan hanya penambah rasa, tetapi juga memberikan manfaat besar untuk kesehatan tubuh.
Mulai dari metabolisme, jantung, hingga imun, semuanya mendapat dukungan positif dari kandungan alami cabai. Selama dikonsumsi sesuai toleransi Mama, cabai dapat menjadi bahan dapur yang membantu menjaga kesehatan keluarga.
Demikianlah 7 manfaat cabai untuk tubuh menurut penelitian. Jadi, jangan ragu menikmati pedasnya, karena di baliknya ada banyak kebaikan!


















